Luka Semesta
ini, meneriakkan nama pemain dan yel-yel untuk menyemangati sepanjang latihan berlansung dan lagi-lag
basket juga ya?" t
ia
riel
ak Iyel mah emang ti
begitu lincah. 'Kok bisa ya ada manusia seperti Gabriel, sudah tampan, ramah, baik hati, ketua Osis,
banyak soal basket, tapi melihat mereka bermain seperti itu rasanya dia ingin bela
ai menepi setelah 30 menit, digantikan oleh tim lain yang
mainnya!" Alvin merangkul Ri
ac
melempar dua botol minuman dan handuk,
a bagus nggak Ag?" tanya Alv
s don
erasa kurang
Iya nggak Yo?" jawab Agni seraya me
Rio dan ternyata tengah menatap Gabriel yang sibuk bercanda dengan gadis cantik diujung sana, Sivia namanya. mereka kelihatan dekat. Gabriel tampak menatap mesra Sivia yang
in bernyanyi keras-keras mengacaukan perhatian, Rio m
Sakit keles!
banget sih!"
terus menggoda dengan wajah tanpa
minumannya, berharap air itu mampu mendingi
bilang tembak Yo, tembak! tapi l
a sukanya sama siapa" pasrah Rio
ta dalam Hati" sambung Agni berh
gerasain
Agni gantian menggoda Alvin begitu meli
uu
r botol koson
sih?" S
Lo!" se
alah m
IIITT
IIT
TTT
briel dan teman-temannya yang lain. "Lansung saja ya anak-anak, berdasarkan latihan hari ini dan minggu sebelumnya. Bapak sudah meliha
Laksa
mi menentukan formasi tim inti yang baru mengingat kakak-kakak kalian yang kelas 3 akan jaran
ad
ya men
iiii
One and On
RIO...
IYEL...
ng kali ini bukan lawan sembarangan, keduanya memiliki kemampuan dan refleks penyerangan yang bagus. keduanya sama-sama jago bermain, luwes, dan
k mengumpulkan poin. Rio berusaha mangambil alih bola, tidak begitu sulit,
ha mencari celah untuk mencetak angka se
aja" puji Gabriel pada Ri
ewati Gabriel dan cepat mengarahkan bola ke d
suk
iii
adi akhir pertandingan kali ini, Rio mena
ntuk menempatkan kalian berdua dalam satu tim. Di tim inti yang bar
B
aya tidak bisa!" i
permintaan tersebut saat suaranya justru terputus oleh jawa
tidak bi
ocok, Pak. tidak akan pernah coc
bapak kalian b
k bisa satu tim dengan Gabriel. Saya lebih baik
Jo mengalihkan pembicaraan kepada
ya, jelas ada tatapan penuh kebencian disana. "saya bersedia, Pak. Tapi kalau piha
an diskusikan ini dulu dengan ya
jarak dengan Gabriel yang terus berusaha menyamakan l
o! kita ha
ngg
gan Rio sebelum anak itu semakin jauh
ep
h tahu gue kenapa lo ka
nya
butuh penjelasan kenapa
diri!" Rio ber
n memaksanya berhenti, "Tapi ini udah 5 t
gak.pe-
lo pulang sesekali, kasihan
r tangan Gabriel hingga memb
Rio yang refleks berhenti tidak jauh darinya, "Kamu apa-apaan sih? nggak bisa banget ya diajak ngomong b
in sama anak mama kayak dia!" Rio melangkah pergi tanpa menoleh, menyisakan Gabriel yang menatap mi
*
Gabriel di sekolah tadi. Sepanjang perjalanan pulang dia masih dibayang-bayangi pertemuan m
UK
empuk dengan aroma luar biasa melayang tepat di depan wajahnya, dia m
. !" teriak
AKK
ikin perhitungan sama Lo" marah Ify dari lu
empar tuh bantal, Ray tu
buka nggak
up dengan layak" balas Deva
unggu pemba
aki menjauh, Deva d
kita mati muda" Deva b
abur terus buka pintu!" be
luar dari sini dengan selam
anget dong Kak If
ahir batin tiap
an sama malaikat kali, Dev. lo c
jinak sama cow
kalau gue cakep" kata Ray
mau Kak Ify
binggung harus melakukan apa. 'cowok cak
kep yang bisa nyelametin gue" kata
a ndr
va, mereka berdua mulai memperlihatkan cengiran a
Mamanya sudah memanggil, dan lagi disaat yang sama pintu kamar Deva terbuka deng
ukk
ble
orang itu, ke
masih di dalam kam
nyeri sana-sini. "Devaaaaa... Raaay... Lo berdua nggak bisa y
ta Kak!" Jawab D
apa bocah aneh disini!" Ify men
eorag lagi yang masih tergeletak dil
a" kata orang itu yang masih berusa
marah-marah lagi "Heh, Bo
itu berdiri lalu memutar wajah menghad
a orang itu ya
Gab
eneran nggak sengaja" ulang Gab
a-apa. Lo ngap
ut ad
tanya I
l meng
bergantian, "Kok bisa sih!"
any
ng, kalem, baik lagi. Sementara Ray yang gue kenal itu biang rusuh,
nepuk pundak deva sejenak sebelum
ay ngambek tuh, sekali lagi sorry ya, Fy"
k percaya dengan apa ya
*
ya. sepanjang jalan Ray betah diam, tidak mengomel
nggak usah di masukin hati" Ga
g ngomong gitu, emang keliatan b
gomong apa. Buat gue lo tetep
orang sebagai adek lo. Gue nggak pinter, Gue nggak keren, apalagi berprestasi. Gue beda sama Lo! G
lnya lalu merangkul Ra
ng selalu gue butuhin dan punya fungsinya sendiri, biarin orang menilai hubungan kita kayak apa, Gue cuma punya
menghapus airmatanya dan
*
B