Luka Semesta
tang beberapa menit yang lalu. Sivia sudah menebak hal ini akan terjadi, bohong jika dia tidak merasa sakit melihat orang yang dicintainya memperjuangkan gadis lain. tapi bagaimana lag
ia merasa ada hal yang aneh saat mendengar berita itu yang tersebar. ada apa ini sebenarnya? bukankah Gabriel menyukai Sivia? bukankah seharusnya dia sen
eet
eee
eee
dan diam di kursi masing-masing. Pelajaran pertama hari ini adalah Fisika,
kelas mulai tidak kondusif termasuk dua murid kesayangan yang kini yang tampak sibuk sendiri, Alvin yang bosan memilih focus membaca
ulai menjelajah kemana-mana, susah payah d
iii
U
at Alvin yang mengelus kepalanya, lemparan Bu Winda memang selalu tepat sasaran.
UG
pat dikepala Rio, Rio membuka matanya sed
a, keduanya menutup telinga menung
n saya ketika pelajaran" suara beliau terdengar nyaring keseuruh ruang kelas. Alvin dan Rio maju
mat Bu...
alah satu saja kalian saya
ereka harus mengerjakan soal itu dan yang pasti
adi nggak ngebahas ini, teori dari mana
an dihukum juga 'ka
sambil memperhatikan pekerjaan dua mu
*
el, Laper gue
sarapan" jawab Iyel
aru setengah jalan mereka dikagetkan denga
elihat siapa yang menjadi pusa
pain lagi mereka
dari tadi gue sama Lo!" s
a" Sivia tiba-tiba
lagi Bu
i kelas
k Cakka. Kalau Rio tidur di kelas Bu
uk
mentara Cakka memesan makanan untuk mereka. Sampai di stand
!" tanya Cakka basa-basi.
dan pamit Ify tersenyum kearah Cakka, Cakka me
erapa menit kemudian bersama satu oran
ks ya
pamit Riko setelah mel
k kembali
semua" Lanjut
k?" Komentar Gabriel dit
beli minum" cerita Cakka setelah meminum es jeruk pesana
vin?" tebak Sivia
e lupa ngga nitipin salam dari
p satu" balas Sivia menggoda. Lagi-lagi dilihatnya Gabriel bersemu dimejanya, 'ha
tu, sumpah ekspresi Lo kocak banget" sela
aa
aa
ain. Rese
ahah
*
melihat Alvin masuk dirangkul Rio. Alvin melirik Shilla sebentar, melepas r
sejak kapan lalu sering mencari gara-gara dengannya itu
lan, Rio menoleh menyadari
sindir Shilla sakartis sambil duduk disampin
kepalanya pelan, memberi isyarat untuk diam. Sekarang bukan saat yan
dengan ekor matanya. sejak pagi laki-
.. drt
la bergetar ad
m :
k badan. Shill. Than
ya Shilla bisa melihat kecemasan yang nyata. Beberapa saat kemudian
udah berbuny
mengajak Ify pulang bersama. Shilla duduk dibangkunya dalam
o. Alvin sangat hafal dengan suara satu it
yambung. Kepalanya masih agak berat, ta
tidak bisa dijabarkan, bahagia melihat persahabatan mereka yang entah bagaimana menjelaskannya. Tapi juga sedih karena dia dan