Luka Semesta
cil yang ada disana. Dilihatnya Gabriel sedang bersandar dikasur sambil mencoret-c
lalu, entah kenapa dia ingin sekali menemuinya, sakit sekali rasanya mengetahui oran
rapa yang tersedia dibalik pintu, tak apa. tidak penting lagi bisa masu
io
k sejauh itu dia bisa merasakan jantungnya berdegup cepat, dia menatap pemilik suara itu dalam-dalam. h
pp
aap
ap
ng, ini mama!" Bu Manda berteriak seiring d
ang baru datang kaget melihat Istri
depan pintu ini," cerita Bu Manda sedih, "Aku
rah
au minta maaf sama dia, Mama sudah banyak salah sama dia selama ini!" pinta Bu Manda lagi, ta
anya Gabriel binggung begit
apa pergi dulu" pamit
Bu Manda yang duduk di sofa, memeluknya
*
tu. Dia berlari sampai kakinya terasa bergetar, nafasnya hilang timbul tidak karuan, paru-
ngkah pelan menuju kursi
anpa sisa, hari ini dia kembali mendengar suara itu lagi, suara surga bak nyanyian b
atinya sakit karena telah ditinggalkan, dilupakan, dia kembali teringat saat dia masih ke
s.
s.
ss
arkan airmatanya jatuh bersamaan dengan air lan
ing sama sekali di matanya, dia tidak pernah sedetikpun me
ya menatap pria paruh baya itu dengan ke
" Beliau menatap Rio lekat-lekat "Ada ya
i keinginan anda!" balas Rio singkat, tatapa
an Marcel, Papa kamu..." Rio menyerng
enal Pa
menjelaskan semuanya sama kamu..." Jelas Pak Tama, ma
engan
teras rumah sakit, menarik nafas perlahan gu
masih SMA. Disitulah persahabatan kita diuji dengan mencintai wanita yang sama. saat itu, saya lebih beruntung karena bisa pacaran denga
ana dan menikah, tapi istri saya meninggal setelah melahirkan. 5 tahun berlalu, saat tiba-tiba papa kamu datang menemui saya di paris. D
u dia sakit dan memaksa saya untuk menikahi am
ndengar cerita lama yang sangat pedih ini, tapi
erjadi sesuai keinginan papa kamu, Amanda dan Gabriel datang ke paris,
a lebih kuat, tidak percaya deng
melakukan hal seperti itu!" sanggahnya yakin "saya tidak bi
kertas lusuh yang selalu ada di dompetnya s
rtegun membaca tulisan rapi yang sangat dikenalnya, dalam kertas itu Papanya bercerita tentang kepergian Bunda keparis, pengobat
manda masih sangat
anah, seketika badannya lemas, hatinya seakan remuk. "bol
da dengan Mama, Papa ju
dua minggu sebelum pernikahan dia datan
ala yang terasa berat, dia merasa sangat bodoh sekarang, yaa... dia
mau memaafkan Amanda dan bertemu dengan dia lagi...
ih terlalu membingungkan,
nda meninggalkan
*
B