Luka Semesta
akan menunjukkan jalannya, hembus angin dan segala
*
lesai, Bu Ira- kepala sekolah Cakrawala naik ke
nak anak..." sa
i Bu
ikuti olimpiade tahun ini. Sabtu lalu, dewan guru sudah mengadakan seleksi dadakan untuk menentukan 4 s
a teman sebangkunya yang juga terpilih
api gue lebih yakin lagi kalau
kat sebelah ali
dan Rio yang sedang bercan
ksi? tumben mau?"
u!" Cakka terkekeh mengingat wajah
banget urusan beginia
en, apalagi maksa mereka, dasyat Bu Winda mah" katanya yakin. besar sekali harapannya u
dari kelas XI-A, Ketua Osis kita dimohon untuk maju kedepan"
a upacara. sudah tidak heran lagi jika Gabriel yang
el" kata Irsyad, te
kyu
Riko merangkul Gabriel dan Cakka
ya menghela nafas. "Lah,
sibuk buat olimpiade sebulan kedepan"
?" kali ini daya
dengan dagunya, "ditambah dua bocah no!" Lanjutn
ama Alvin ik
eka selesai pertama terus
Cakka hanya
.." Cakka mer
enin gu
n aja di
dan segera berjal
ri kelas X-IPA1." Alvin melongo, sorakan kem
mendorong Alvin,
gue nggak mau ikut!" Alvin
hilla ikut mendorong Alvin, mau tidak mau
dari kelas XI-A...."
omentar Riko yang masih mejeng
ntinya bakal absen se
nya temen
u ya..." Putus Cak
ing Alvin sesuai urutan, ber-tos ria
a diam cukup lama melihat anak
. Mario Aditya dari kelas X-IPA1..." lapangan kembali r
gga deh gue sekelas
is seraya berjala
erlin, ibu harap dukungan dan doa dari kalian semua agar mereka bisa berhasil dan pulan
*
dia merasa ada yang aneh dengan sahabatnya itu, seperti sedang menyembunyikan sesuatu, gelagatnya juga aneh. "Yel, Lo
l meng
tidak percaya dengan apa yang didengarnya begitu
teringgal, Rio membuka lokernya, mengambil botol minum dan handuk. Sementara Alvin
menepuk punda
, "Njir, ngaget
apain sih b
jak tadi memperhatikan obrolan mereka ikut mengara
ngitkan keni
ang aneh aja, sama
i untuk memastikan, sepertinya C
ini. "Yel, muka lo pucet banget
G.
osong di depannya, ya tuhan... wajahnya benar-benar pucat, badannya agak be
keburu siang" perintah Gabriel seraya berjalan
beneran sakit, de
nggak mau ngaku"
a yang bilang sendiri ini, katanya
*
an kesatuan guru olahraga tingkat daerah. Dalam pimpinan Cakka, mereka memulai pemanasan. Di Tim merah ada Rio,
III
ambil alih Rio, di oper ke Cakka. Tim merah memulai serangan, Cakka
poin untu
la kembali berada dalam kedali tim merah, Rio berdiri menghadang Gabriel yang mencoba merebut bola. Dia bi
lempar si Oren pada Cakka, "Yel,
khirnya Rio mengajaknya bicara, dia puas, rasanya seperti habis meruntuhkan
gaimanapun Gabriel mencoba mengelak, dia tidak bisa percaya alibi pasara
masih mau main"
a aja Lo, baru tahu!" sentaknya marah, di
gitu, kan?" G
n untuk kembali bermain. Namun, baru beberapa langkah beran
KKK
ng kini tergeletak ditengah lapangan, tangannya me
-kuat, mencoba meraup udara sebanyak mungk
t orang yang baru saja diberinya saran jatuh tersu
yaman, badannya meringkuk dalam, tangannya bergerak anarkis menekan bahkan memukul dadanya. Rio berlar
on, matanya terpejam
ong. Janga
a bisa melihat Gabriel hendak membuka suara sebelum t
ik. Anggota tim yang tadinya fokus pada si Oren menoleh, berla
l, bangun!" Cakka menepuk pipi Ga
IL! KITA KE
GGAK ADA WAKTU!"
ke parkiran, Sementara Alvin
el, kuncinya di resleting depan se
nti di depan lapangan. Rio di bantu Riko da
belakang!" suruh Rio setelah menyam
memacu mobil Cakka dengan
el makin dingin
*
tunggu yang disebutkan Cakka di pesan BBM. Dia se
adi dokternya belum
tenang. tempat ini mengingatkannya pada kenangan buruk dimasa
mana Iyel, Dok? Dia baik-bai
beberapa menit saja saya tidak yakin nyawanya bisa diselamatkan! Tapi, saat ini
kening tidak mengerti, sep
apa sih, Dok?" Tan
remaja di depannya ganti
aya harus tahu, saya juga kelu
si Gabriel jika diperlukan. "Jadi, sebenarnya... Gabriel ada kelainan jantung dari kecil, salah satu katubnya tidak berfungsi nor
UU
gi ini? Gabriel sakit sementara dia tidak tah
lamunan, saking terkejutnya dia sampai lupa masih ada Rio
at tubuh tegap itu sudah terlebih dulu
terbaik demi kepulihan Gabriel, kalau begitu say
p.
p.
pp
nyata Alvin. "Gimana Cakk?" Alvin me
m boleh dijenguk, Sebaiknya lo susu
da apa?" se
, dia ada kelainan j
mana? Ri
etelah Dokter bilang Iyel sakit, dia n
yang tiba-tiba meledak di depan wajah
*
B