Luka Semesta
nyimpan rahasia leb
aranya mungkin tid
nya dia ingin mengajak kakaknya main basket dil
le
n wajah sang empunya kamar yang menyern
depan kamar g
an nih dirumah, basket yuk? Lo t
nghubungi nomor Cakka, tidak l
...
nggu dilapangan bas
...
ke
ata Gabriel setelah mengambil bola
Ray semangat lalu b
angan komplek, ternyata sudah ad
h,
alan Yel, boleh gue
enggak!" Gabriel t
mau main juga" t
osan di rum
a Kak I
iatif" dumel Ray mengingat kebiasaan kakaknya m
kka yang memainkan bolanya asal. Gabriel berjalan mendekat dan mer
anget gitu? Main l
gue ketemu c
ac
k di sekola
gn
mm
man
pan ru
k b
ri, Bukan urusan gue, gitu" Cakka bercerita sambil menirukan logat bicara Agni. Wajahnya masih menunjukkan ketidaksukaan yang teramat sangat. "dan, yang paling penting nih ya
k..." Gabriel mene
s pasrah, mau
ua itu mirip loh" Sivia yang sejak tadi menyimak i
jangan ngaco Vi! gant
tu sama-sama emosian, nggak ada yang mau ngalah dan juga sama-sama manja" la
anjang lebar. Tanpa pikir panjang mereka membun
enting" Alibi Gabriel pada Sivia agar dia cepat menjauh dari mereka. Sivia
iel melepaskan bekapannya.
via, gimana wibawa Lo kalau dia liat
gatain gue mirip cewek mac
ay menyodorkan boto
ia kan emang gitu
iel hanya mengangkat bahunya asal. Membiarkan Cak
mengalihkan pembicaraan agar suasana tidak
ah kuat kak?
kka sambil berdiri, Ray mengamb
*
kan handphone Gabriel di atas kasur, Sivia baru saja akan mengambil benda itu tapi ada telepon ma
ul juga?" suara dari seberang terdengar heboh. Sivia shock mendengarnya, G
ih!" Ify kembali bersuara karen
tanpa diminta. Dia lansung lari dari rumah Gabriel, hatinya sak
tu di lapan
ai khawatir karena Sivia belum juga sampai disana. Gabriel yang
uut
uuu
uu
sore" terdengar su
el. Tadi sivia a
anya mau ngambil handpone Mas Iyel, tapi
nangis B
a nggak t
ma pergi
menit yang l
l menutup sambungan telepon s
a Cakka setelah ha
nya, balik aja yuk, udah sore juga
ke
*
uai dengan keinginannya. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? bukankah mereka baru saja bertemu? k
rasanya sesakit in
ara dibelakangnya, sivia berbalik
io
malah menangis lagi. Rio membiarkan saja Sivia menumpahkan rasa sakitnya disana, bagaimanapun juga dia tetap sebu
i berhenti menangis dan melepaska
? udah
kasih ya
kali ini?" tanya Rio
ye
Rio kesal, kenapa selalu
a?" tanya Rio s
a telpon dari Ify, aku angkat kan. Terus Ify bilang dia udah nung
aku aja, kenapa iyel ngga ngerti perasaan aku, emangnya sikap aku selama ini kurang jelas yaa, buat bilang kalo aku sayang banget sama dia" cerita Sivia hampir menangis lagi. Ri
nya. ingin rasanya bisa menghibur gadis ini dengan candaan atau
a kembali me
mm
udah mau de
u ada buat Lo sampai
g sahabat terbaik Aku" balas Siv
cuma sahabat'
ama Aku?" Pinta Rio denga
ji a
k gini lagi, nangisin seseoran
...
jadi berhadapan dengan Sivia. memeg
rang yang peduli dan sayang sama kamu, orang y
ang lain," Sivia melepas genggaman t
penuhnya udah buat Iyel
RRR
gguhan disetiap ucapan Sivia, hatinya sakit luar biasa, tapi dia tidak punya hak untuk melaran
gak boleh nangis kaya gini lagi" putus
, aku
nafas lain, yang diyak
n selesein ini berdua!" Rio b
ata Rio lagi kepada Gabriel y
eluar dari persembuny
a? apa mungkin dia mendengar semua
ngis, Gue nggak akan maafin
basah berjalan mendekati S
el, Sivia menoleh t
kamu, aku nggak tahu perasaan kamu yang s
gak salah kok, lagian aku juga sa
i Vi
Aku udah bisa terima sekarang" putus Sivia sebel
, Vi?" tanya
ku janji ini terakhir kali kamu liat
ngertiin aku" Gabriel meng
l" balas Sivi
gandeng tangan Sivia ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana. hatinya tersenyum tul
*
B