icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 3
Aku Bukan Seorang Bintang Besar
Jumlah Kata:553    |    Dirilis Pada: 21/03/2023

Xena mencibir, "Oh, Cornelia, jangan menuduhku. Meninggalnya kedua anakmu tidak ada hubungannya denganku."

"Tidak mungkin!"

"Lihat saja dirimu! Kamu terlihat begitu menyedihkan sekarang. Siapa sangka mantan primadona kampus Universitas Abdi akan menjadi seperti ini? Dulu kamu pernah mengatakan bahwa kamu pasti akan memenangkan kejuaraan di Kompetisi Piano Internasional, bukan? Tapi bagaimana kamu bisa bersaing denganku sekarang? Omong-omong, aku sudah pindah ke rumah Darius sekarang. Dia dan ibunya memperlakukanku dengan begitu baik. Tidak lama lagi, kami akan segera bertunangan."

Cornelia menatap Xena dan berkata dengan ekspresi tidak percaya, "Benarkah? Itu karena Darius belum tahu sifat aslimu yang sebenarnya, kan? Apa pun yang terjadi, aku akan mencari tahu kebenaran tentang kecelakaan mobil itu dan kematian kedua bayiku. Aku juga tidak akan pernah menyerah bermain piano. Xena, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja. Aku pasti akan membalas dendam."

Mendengar ini, kemarahan melintas di kedua mata Xena. Ketika dia melihat Cornelia terbaring di lantai dengan wajah pucat, dia pun teringat dengan mimpi buruknya di mana dia dikalahkan oleh Cornelia di kampus.

Dia selalu berpikir bahwa dirinya jauh lebih baik daripada Cornelia.

Ekspresi di wajah Xena terlihat semakin mengerikan saat memikirkan hal ini. Dia begitu marah sehingga dia menginjak punggung tangan Cornelia dengan sepatu hak tingginya.

Wajah Cornelia menjadi lebih pucat karena kesakitan.

"Cornelia, di dunia ini tidak ada yang namanya kebenaran. Jangan pernah bermimpi untuk bermain piano lagi. Kamu ditakdirkan untuk diinjak olehku seumur hidupmu."

Saat Xena sedang berbicara, Cornelia tiba-tiba kehilangan kesadaran. Ketika seorang perawat masuk, dia berkata dengan tergesa-gesa, "Ini tidak baik. Pasien mengalami pendarahan hebat."

Cornelia dilarikan ke ruang gawat darurat. Dia merasa seperti akan mati. Tiba-tiba, dia samar-samar mendengar seseorang masuk dan berbicara dengan suara laki-laki yang rendah dan asing, "Selamatkan dia dengan cara apa pun. Jika dia mati, kalian semua akan mati bersamanya."

Cornelia merasa bingung. Siapa pria ini?

Di dalam kantor besar Grup Mavendra, Darius terlihat begitu tampan dengan setelan jas hitamnya. Dia menatap ke luar jendela tanpa ekspresi dan menyaksikan hujan turun dengan deras.

Dia sedikit mengernyit dan merasakan sedikit rasa sakit di hatinya. Entah kenapa, firasat buruk muncul dalam dirinya.

Lima tahun berlalu dengan cepat. Cornelia berjalan keluar dari pintu keluar bandara Kota Abdi dengan setelan jas putih. Rambut ombaknya tergerai santai di belakang lehernya. Setiap gerakannya anggun dan elegan. Dia melepas kacamata hitamnya, memperlihatkan wajahnya yang cantik dan cerah.

Orang-orang yang lewat pun menatapnya beberapa kali. Orang yang tidak mengenalnya mungkin berpikir dia adalah seorang bintang besar.

Ketika Cornelia melihat ke sekeliling kota yang ramai, berbagai macam emosi muncul di dalam hatinya.

Dia tenggelam dalam pikirannya untuk sementara waktu. Ketika dia sadar kembali, dia berjalan menuju kamar kecil.

Dalam perjalanan keluar, dia secara tidak sengaja menabrak seorang anak kecil.

"Aduh!"

Cornelia terkejut ketika dia mendengar jeritan kekanak-kanakan.

Akan tetapi, dia dengan cepat meminta maaf, "Maaf, aku tidak sengaja."

Anak kecil itu mengangkat kepalanya dan kedua matanya langsung berbinar. Dia berseru kaget, "Wah, Kakak, kamu terlihat begitu cantik! Apa kamu seorang bintang besar?"

Mendengar ini, Cornelia menatap wajah lembut gadis kecil itu dan tersenyum. "Tidak, aku bukan seorang bintang besar."

"Benarkah? Kakak, kamu bukan hanya cantik. Kamu juga memiliki suara yang bagus. Aku sangat menyukaimu. Ini cokelat yang baru aku bawa dari Italia. Aku akan memberikannya padamu."

Setelah mengatakan ini, gadis itu mengeluarkan sepotong cokelat dari tas kecilnya dan menyerahkannya pada Cornelia.

Dia kemudian berkata, "Sampai jumpa, Kakak Cantik!"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mari Bercerai2 Bab 2 Waktunya untuk Sadar3 Bab 3 Aku Bukan Seorang Bintang Besar4 Bab 4 Darius dan Xena Akan Menikah5 Bab 5 Wanita yang Menawarkan Layanan Khusus6 Bab 6 Nama Belakangnya Adalah Mavendra7 Bab 7 Dia Tidak Akan Pernah Melepaskan Xena8 Bab 8 Siapa yang Membantunya 9 Bab 9 Dia Harus Mendapatkan Peran Itu10 Bab 10 Benar-Benar Wanita yang Menyebalkan11 Bab 11 Kamu Mungkin Lupa Nama Belakangku12 Bab 12 Cornelia Terlihat Glamor13 Bab 13 Pak Darius, Senang Bertemu denganmu14 Bab 14 Tidak Berbudaya15 Bab 15 Jangan Berlari dengan Kaki yang Terluka16 Bab 16 Kebenaran17 Bab 17 Selalu Membuatnya Kesal18 Bab 18 Orang yang Memposting19 Bab 19 Meminta Harga Selangit20 Bab 20 Berhati-hati21 Bab 21 Aku Butuh Sebuah Penjelasan22 Bab 22 Dia Sangat Mencintainya23 Bab 23 Agar Adil24 Bab 24 Ada Dendam Apa25 Bab 25 Petunjuk26 Bab 26 Bukan Urusanmu27 Bab 27 Pandai Berbicara28 Bab 28 Ayah dan Ibumu sedang Menunggumu29 Bab 29 Bidan30 Bab 30 Mengikuti Petunjuk31 Bab 31 Aku Akan Menjadi Keluargamu di Masa Depan32 Bab 32 Ibu Kandung atau Bukan 33 Bab 33 Kelihatannya Dia Telah Berubah34 Bab 34 Terlahir Kembali35 Bab 35 Aku Sangat Menyukai Cornelia36 Bab 36 Dunia yang Berbeda37 Bab 37 Aku Ingin Bertemu dengan Darius38 Bab 38 Berpura-pura Tidak Peduli padanya39 Bab 39 Kalian Bisa Bertemu Sebulan Sekali40 Bab 40 Kesalahan Besar41 Bab 41 Aku Tidak Menyukainya42 Bab 42 Dia Akan Segera Kembali43 Bab 43 Dia Sangat Mirip denganmu44 Bab 44 Pelelangan45 Bab 45 Cornelia Masih Tidak Mau Memaafkanku46 Bab 46 Apakah Pak Darius Lupa47 Bab 47 Dia Kaya Sekarang48 Bab 48 Omelan Melita49 Bab 49 Terus Mengganggu Darius50 Bab 50 Ibu Darius51 Bab 51 Tante Salah52 Bab 52 Aku Tidak Akan Pernah Menikah dengan Darius Lagi53 Bab 53 Reaksi Cornelia54 Bab 54 Firasat Buruk55 Bab 55 Apa Kamu Pernah Mencintaiku 56 Bab 56 Menjiplak57 Bab 57 Peragaan Gaun Pernikahan58 Bab 58 Berhubungan dengan Pria Lain59 Bab 59 Mutiara60 Bab 60 Belum Terlambat untuk Mengenalnya61 Bab 61 Tidak Perlu Khawatir Tentangku62 Bab 62 Sosok yang Bersembunyi dalam Kegelapan63 Bab 63 Cinta Pertamanya64 Bab 64 Reza Memanfaatkan Situasi65 Bab 65 Dia Terlihat Sangat Cemburu66 Bab 66 Terjadi Masalah67 Bab 67 Lagi-Lagi Xena68 Bab 68 Kamu Menyelidiki Aku 69 Bab 69 Korban70 Bab 70 Aku Akan Memaafkannya71 Bab 71 Membuat Gaun Pengantin72 Bab 72 Apa Kamu Mengakui Bahwa Kamu Menjiplak 73 Bab 73 Kita Akan Bertemu di Pengadilan74 Bab 74 Tidak Cari Gara-Gara dengan Cornelia Lagi75 Bab 75 Aku Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padanya76 Bab 76 Kamu Tidak Bisa Mendorongnya Terlalu Keras77 Bab 77 Kemungkinan Besar, Amalia yang Melakukannya78 Bab 78 Aku Bisa Menunggu79 Bab 79 Valentino Menyelinap Keluar Lagi80 Bab 80 Melampiaskan Amarahnya pada Valentino81 Bab 81 Aku Akan Menepati Janji Kita82 Bab 82 Kamu Bisa Tidur di Ruang Tamu83 Bab 83 Merusak Dapurnya84 Bab 84 Dia Akan Hadir85 Bab 85 Tidak Lulus Sensor86 Bab 86 Mengejar Chris87 Bab 87 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik88 Bab 88 Kamu Membuatku Merasa Jijik89 Bab 89 Kembali ke Manor90 Bab 90 Pelayan Baru91 Bab 91 Perasaan Ariana terhadap Tristan92 Bab 92 Kunjungan Chris93 Bab 93 Darius Menciumnya94 Bab 94 Hari Ini Adalah Hari Sialnya95 Bab 95 Alenia96 Bab 96 Alenia yang Berbeda97 Bab 97 Apakah Cornelia Seorang Wanita Simpanan 98 Bab 98 Apa Kamu Pikir Restoran Ini Adalah Rumahmu 99 Bab 99 Menyinggungnya100 Bab 100 Mengakui Perasaannya