icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Bersemi Setelah Perceraian

Cinta Bersemi Setelah Perceraian

icon
Bab 1
Mari Bercerai
Jumlah Kata:589    |    Dirilis Pada: 21/03/2023

Dokter menatap Cornelia Hansel sambil tersenyum dan berkata, "Bu Cornelia, selamat! Anda sedang mengandung dua bulan."

Cornelia terkejut mendengar hal ini. Dia mengambil hasil tes dari dokter dan melihatnya dengan saksama. Apa dia benar-benar hamil?

Setelah memastikannya, dia pergi meninggalkan kantor dokter dengan wajah bahagia. Dia merasa begitu senang sehingga ketika dia sampai di depan pintu, dia mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon seseorang.

"Ada apa?" Begitu teleponnya terhubung, suara berat seorang pria terdengar dari ujung telepon.

Cornelia menelepon Darius Mavendra, suaminya. Ketika dia mendengar suara dinginnya yang terdengar acuh tak acuh, dia merasa sedikit sedih. Akan tetapi, ketika dia memikirkan kabar baik bahwa dia sedang hamil, dia menjadi bahagia kembali.

Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia ragu-ragu untuk beberapa saat. Pada akhirnya, dia hanya berkata, "Apa kamu akan pulang malam ini? Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."

Cornelia berpikir bahwa dia lebih baik menyampaikan berita ini secara langsung.

"Aku tidak yakin."

Setelah mengatakan ini, Darius menutup telepon bahkan tanpa memberinya kesempatan untuk mengatakan sesuatu lagi.

Cornelia menghela napas dan kembali ke rumah. Begitu dia memasuki pintu dan melepas sepatunya, dia mendengar suara keras datang dari arah ruang tamu. "Cornelia, ke mana saja kamu sepanjang sore ini? Kamu pergi tanpa melakukan pekerjaan rumah. Aku meneleponmu beberapa kali, tapi kamu tidak menjawab teleponmu. Beraninya kamu!"

Wanita itu adalah ibu Darius, Melita Alviana. Dia berdiri, menatap Cornelia dengan tatapan jijik dan membentak, "Cepat masak makan malam untukku sekarang!"

Cornelia menundukkan kepalanya. Dia sudah terbiasa dengan sikap Melita padanya, jadi dia tidak membantah. Sebaliknya, dia menjawab dengan suara yang lemah, "Baik, Bu."

Cornelia sudah makan malam, tetapi Darius masih belum pulang. Dia duduk di ruang tamu untuk menunggunya. Dia mengelus perutnya dan merasa sedikit kecewa.

Saat ini sudah larut malam dan dia tertidur di sofa. Dia baru terbangun ketika samar-samar mendengar suara mobil di luar.

Kemudian Darius, dengan setelan jas berwarna hitam, masuk ke rumah. Dia tampan, tetapi dia memancarkan aura yang dingin dari sekujur tubuhnya.

"Darius, kamu sudah pulang!" Cornelia berdiri dan merasa sedikit gugup di dalam hatinya saat ini.

Darius berjalan dengan ekspresi kosong di wajahnya. Dia meletakkan dokumen yang dipegangnya di atas meja dan berkata dengan dingin, "Cornelia, mari kita bercerai."

Cornelia membeku untuk sesaat. Kemudian dia menatapnya dengan ekspresi tidak percaya.

"Bercerai? Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan? Kamu ...."

"Xena sudah sadar."

Baru pada saat inilah Cornelia menyadari apa yang terjadi. Ternyata cinta pertama Darius telah sadar dari koma.

Darius menatapnya dan berkata dengan dingin, "Xena ingat dengan jelas bahwa kamulah yang menabraknya dengan mobil hari itu. Apa lagi yang ingin kamu jelaskan?"

"Tidak, itu bukan aku. Darius, itu benar-benar bukan aku."

Air mata berlinang di kedua mata Cornelia. Dia dan Xena Severinus adalah teman sekelas di kampus, tetapi mereka berdua saling bermusuhan. Tiga tahun lalu, saat dia sedang mengemudi di jalan raya, Xena tiba-tiba muncul di depannya. Untungnya, dia dapat menghentikan mobilnya tepat waktu.

Tepat pada saat itu, mobil lain melaju kencang dan langsung menabrak Xena dan kabur, jadi saat Darius datang, dia hanya melihat Cornelia di sana. Sebelum pingsan, Xena menanyai Cornelia di depan Darius mengapa Cornelia menabraknya.

Tidak ada kamera pengawas di daerah itu dan Cornelia tidak memiliki kamera dasbor, jadi dia tidak bisa membela diri.

Xena menjadi koma dan Cornelia menjadi pelaku begitu saja.

"Darius, aku benar-benar tidak menabraknya. Biarkan aku bertemu Xena. Aku ingin berbicara dengannya."

Darius jelas tidak memercayai perkataan Cornelia. Dia menatapnya dan berkata dengan nada jijik, "Kamu masih berbohong sampai sekarang? Tandatangani surat perceraian ini, kemasi barang-barangmu dan tinggalkan vila ini sekarang juga. Aku tidak ingin melihat wanita kejam sepertimu lagi."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mari Bercerai2 Bab 2 Waktunya untuk Sadar3 Bab 3 Aku Bukan Seorang Bintang Besar4 Bab 4 Darius dan Xena Akan Menikah5 Bab 5 Wanita yang Menawarkan Layanan Khusus6 Bab 6 Nama Belakangnya Adalah Mavendra7 Bab 7 Dia Tidak Akan Pernah Melepaskan Xena8 Bab 8 Siapa yang Membantunya 9 Bab 9 Dia Harus Mendapatkan Peran Itu10 Bab 10 Benar-Benar Wanita yang Menyebalkan11 Bab 11 Kamu Mungkin Lupa Nama Belakangku12 Bab 12 Cornelia Terlihat Glamor13 Bab 13 Pak Darius, Senang Bertemu denganmu14 Bab 14 Tidak Berbudaya15 Bab 15 Jangan Berlari dengan Kaki yang Terluka16 Bab 16 Kebenaran17 Bab 17 Selalu Membuatnya Kesal18 Bab 18 Orang yang Memposting19 Bab 19 Meminta Harga Selangit20 Bab 20 Berhati-hati21 Bab 21 Aku Butuh Sebuah Penjelasan22 Bab 22 Dia Sangat Mencintainya23 Bab 23 Agar Adil24 Bab 24 Ada Dendam Apa25 Bab 25 Petunjuk26 Bab 26 Bukan Urusanmu27 Bab 27 Pandai Berbicara28 Bab 28 Ayah dan Ibumu sedang Menunggumu29 Bab 29 Bidan30 Bab 30 Mengikuti Petunjuk31 Bab 31 Aku Akan Menjadi Keluargamu di Masa Depan32 Bab 32 Ibu Kandung atau Bukan 33 Bab 33 Kelihatannya Dia Telah Berubah34 Bab 34 Terlahir Kembali35 Bab 35 Aku Sangat Menyukai Cornelia36 Bab 36 Dunia yang Berbeda37 Bab 37 Aku Ingin Bertemu dengan Darius38 Bab 38 Berpura-pura Tidak Peduli padanya39 Bab 39 Kalian Bisa Bertemu Sebulan Sekali40 Bab 40 Kesalahan Besar41 Bab 41 Aku Tidak Menyukainya42 Bab 42 Dia Akan Segera Kembali43 Bab 43 Dia Sangat Mirip denganmu44 Bab 44 Pelelangan45 Bab 45 Cornelia Masih Tidak Mau Memaafkanku46 Bab 46 Apakah Pak Darius Lupa47 Bab 47 Dia Kaya Sekarang48 Bab 48 Omelan Melita49 Bab 49 Terus Mengganggu Darius50 Bab 50 Ibu Darius51 Bab 51 Tante Salah52 Bab 52 Aku Tidak Akan Pernah Menikah dengan Darius Lagi53 Bab 53 Reaksi Cornelia54 Bab 54 Firasat Buruk55 Bab 55 Apa Kamu Pernah Mencintaiku 56 Bab 56 Menjiplak57 Bab 57 Peragaan Gaun Pernikahan58 Bab 58 Berhubungan dengan Pria Lain59 Bab 59 Mutiara60 Bab 60 Belum Terlambat untuk Mengenalnya61 Bab 61 Tidak Perlu Khawatir Tentangku62 Bab 62 Sosok yang Bersembunyi dalam Kegelapan63 Bab 63 Cinta Pertamanya64 Bab 64 Reza Memanfaatkan Situasi65 Bab 65 Dia Terlihat Sangat Cemburu66 Bab 66 Terjadi Masalah67 Bab 67 Lagi-Lagi Xena68 Bab 68 Kamu Menyelidiki Aku 69 Bab 69 Korban70 Bab 70 Aku Akan Memaafkannya71 Bab 71 Membuat Gaun Pengantin72 Bab 72 Apa Kamu Mengakui Bahwa Kamu Menjiplak 73 Bab 73 Kita Akan Bertemu di Pengadilan74 Bab 74 Tidak Cari Gara-Gara dengan Cornelia Lagi75 Bab 75 Aku Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta Padanya76 Bab 76 Kamu Tidak Bisa Mendorongnya Terlalu Keras77 Bab 77 Kemungkinan Besar, Amalia yang Melakukannya78 Bab 78 Aku Bisa Menunggu79 Bab 79 Valentino Menyelinap Keluar Lagi80 Bab 80 Melampiaskan Amarahnya pada Valentino81 Bab 81 Aku Akan Menepati Janji Kita82 Bab 82 Kamu Bisa Tidur di Ruang Tamu83 Bab 83 Merusak Dapurnya84 Bab 84 Dia Akan Hadir85 Bab 85 Tidak Lulus Sensor86 Bab 86 Mengejar Chris87 Bab 87 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik88 Bab 88 Kamu Membuatku Merasa Jijik89 Bab 89 Kembali ke Manor90 Bab 90 Pelayan Baru91 Bab 91 Perasaan Ariana terhadap Tristan92 Bab 92 Kunjungan Chris93 Bab 93 Darius Menciumnya94 Bab 94 Hari Ini Adalah Hari Sialnya95 Bab 95 Alenia96 Bab 96 Alenia yang Berbeda97 Bab 97 Apakah Cornelia Seorang Wanita Simpanan 98 Bab 98 Apa Kamu Pikir Restoran Ini Adalah Rumahmu 99 Bab 99 Menyinggungnya100 Bab 100 Mengakui Perasaannya