Laksana Senja
Senja dengan senyuman menjawab semua pertanyaan. Apalagi kalau yang bertanya cogan,
antai berada di kelasnya. Seisi kelas pun ta
ba-tiba muncul. Kemudian disusul dua cowok lagi bernama Agil K
ot
eleng, "Se
a yang balik lagi. Dulu bokapnya tet
erder
siswa diharapkan berkumpul d
l diantara Almer dan Riga. Ia memeluk lengan Almer sepe
a, Al." gumam Senja
an IPA. kelas lo urutan kedua dari sisi kanan. Kalo
anyak siswi menatapnya sebal dan marah. Padahal ia mengatakan
Pange
ecant
cantik
ep aja lenje
osipi Senja. Mereka bungkam. Riga yang mel
ng. Almer tersenyum tipis. Hal itu tidak luput dari tatapan ketiga temanny
paling belakang. Namun seseorang menyuruhnya berganti p
u gadis itu teman sekelasnya. Ia baru melihat. Senja tak tahu saja
ketua kelas berada. Izan pun tidak terlihat, karena dengar-de
arisan belakang atau tengah. Kalau mulai pusing pun ia izin untuk pindah ke barisan belaka
untuk melihat Senja, pasalnya gadis itu tiba-tiba berganti posi
n Irene yang menggantikan posisi Izan menyuruhnya ke bel
imana jurusan IPA berbaris. Teriakannya m
dinda terluka, ia masih tenang membawa gadis itu ke UKS. Tapi kali i
u untuk menutupi paha mulus gadis itu. Almer berlari ke arah UKS, dii
annya. Wajahnya diliputi kekhawatiran. Wajah Senja sangat pucat. Izan pun mengobati siku Senja
enatap Almer sebentar, ia tidak tahu kalau Senja sangat berarti bagi Almer. Bahkan cowok itu tidak pindah
k parah kok, semoga. Mungkin
gue disini. Tolong izinin sama guru yang
ja termasuk orang yang seru untuk diajak ngobrol. Orangnya ceplos, apa yang ia piki
Ia menatap Senja dalam. Tangannya ber
. Awalnya ia bimbang dengan perasaannya, namun akhirnya ia mengetahui jawab
upacara sudah selesai beberapa menit lalu. Sepul
tersenyum kecil, "Gue juga say
KS mendengar ucapannya. Gadis itu mengusap airmatanya, i
lakang. Ia menggeleng, tak per
g cinta sama aku, Al
ambut berponi. Senyumannya mampu menghipnotis si
iki otak yang cerdas. Sehingga ia bisa masuk di sekolah sw
dung, uang SPP, seragam dan buku semuanya gratis. Ia bersyukur bisa membantu p
in
um melihat Laksana yang datang. Rahangn
, "Nggak ada, Sa.
dinda menanggung beban sejak kecil. Ia
terkejut melihat Almer yang menung
au Senja. Ia tahu ia pingsan. Ia sudah khatam bila kepan
zan bawain bubur sama teh panas. Gue mau
mengan
ou, pan
enahan tawa melihat ekspresi Almer. Almer ber
, Senja." kata Almer
p kedua pipinya yang terasa panas. Ia belum terbias
ke dalam UKS bersama dua dayangnya. Merek
eh
egera meminum teh manisnya
ak Senja yang malah mengaget
rmusuhan. Sialan, karena mereka Senja har
leh dua orang disebelah kanan dan kirinya. Senja memutar bolamatanya mala
an sok ke
achel prihatin, ia khawatir sang bunda akan mendengar ej
t menjadi tameng utamanya. Apalagi mereka tahu ka
"Brisik. Lo sia
u nggak!" t
erlebih saat Rachel mengerjainya tadi. Dia jelas bukan
Almer
galak, "Yaiyala
alam film barat. Hal itu membuat ketiganya panas. Tampaknya Senja
a lebih dari co
Senja remeh, "Lo? Jangan
yang membuat wajahnya seperti ikan koi bernafas. Sial, Rach
karang.jalang." desis
n melotot. Ia memukul kepala Rachel yan
k Gretta dan S
sih penjaga UKS?! Sampe
iri didepan Rachel. Ah malang, ia
pilihan lo cuma dua." kata Senja kemudian melangkah satu la
dari UKS. Ia mendengus, ia sudah biasa menghadapi
ntam dengan Biru bila bertengkar. Apalagi bila berebutan sesuatu. Me
s, Langit adalah kebalikannya. Langit akan mengajari mereka cara menjatuhkan musuh dengan baku
ilawan." gumam
antin sekolah, namun melihat segerombolan anak sedan
Minta
eh. Kemudian membelalak saat menyadari
h," kata ke
jambu, "Makasih ya.
r
pisau kecil tiba-tiba tadi. Beruntung ia punya refleks
nje
amater yang ia bawa sejak tadi. Bahkan ia tak tahu itu milik
an anak yang memperhatikannya. Senja dan
akep tap
n ban
a pacar
adiin calon ibu
ahnya yang mengatakan hal itu.
berdecak, "Jauh-jauh! Ganteng
Seketika ia menyesal melewatkan memakai axe tadi pagi.
on wangi kok! Hanya saja tadi pagi ibunya menyuruh Baron untuk menga
pun undur diri. Tak lupa berterimakasih sekali lagi. Senja memili
Sial, sekolah ini benar-benar lebih besar dari sekolah
aaf saya baru b
ngguk, "Sini, Nak. Pe
nja tersenyum, "Nama saya Senja Mahesa. Anak Bunda Utari sama
hkan duduk. Pelajaran segera dil
ngguk cepat
n cowok yang tampak culun ini. Namun Senja yakin co
ja. Cowok itu menoleh, "Gu
kantin ba
Boleh. Nanti bareng
alah dengan hal itu. Kedua remaja itupun kembali mempe
sebelum pulang." ujar Bu Julia. Wanita yang terlihat lebih tua sedikit dari Ut
menga
ap,
Assalamu
Bu." jawab seis
a. Sebagian lagi memainkan ponselnya sebentar. Bahkan su
ing belakang. Sengaja, sebagai ketua kelas cogan itu disuruh memperhatika
tersenyum lebar, ia menyukai kelasnya ini. Semua temannya pun sudah meminta maaf karena tidak menolong Senja tad
kalah gue sama dia!" serin
sang ayah sangat banyak yang masuk ke departemen. Sedangkan keluarga bunda l
meringis sambil mengusap bekas jitakan
al! Bagian lo tu
em, "Lagian bagian gue yan
aila menunjukan cengirannya. Iz
adi anak baru, cantik
at lo pa