Laksana Senja
bersama Mario, Gavin alias anak cupu temannya Mario, Izan, serta Irene. Situasi ka
n sana." k
berut, "M
"Yaiya, harus lo,
katkan bibirnya pada telin
menga
engangguk. Posisi duduk mereka saat ini Senja bersebelahan dengan Izan. Diha
tap Irene sebal. Senja meringis, "Sam
ranglain lebih baik daripada
ras. Matanya melotot tak terima, "Dulu pas kela
ue laper. Gue pesen si
ja." timpal Mario. Irene tampak berpikir, "Gue b
Gavin dan Sen
, ia akan memegang apapun bila jalan bersama seseorang
mengan
lnya ia yang ingin memesan baks
stand. Alis Senja bertaut,
ep
ung ke meja aja ya." kata Senj
a. Gadis itu lupa menanyakan Irene pedas atau tidak.
aos. Terus yang satunya banyakin batang seledrinya." pesan Senja. Ib
"Pake, Bu. Sama es
ggu
dan dua gelas es teh manis dengan hati-hati. Senja bersumpah ia sudah sangat hati-hati! Namun komplotan i
PRANG
akitan. Ia memang sedikit terkena kuah panas baksonya, namun jatuh dengan
ya." kata Rachel kemudian tertaw
nglain, mata Senja membulat. Ia buru-buru membantu gadis yang masih terdudu
epuh," gumam Senja sambil
ran nggak sengaja. Nenek lampir yang nyelengkat kaki gue." kata Senja ce
ut saat yang membantunya adalah orang yang Alm
lo s
Adinda
rasi sama UKS. Gue mau koar-koar dulu." balas Senj
n tatapan membunuh. Ia tidak akan diam saat ditindas! Harga
AK
k tadi itu semakin senyap. Orang-orang tidak percaya bahwa ada siswi yang berani
enja. Mereka tahu kalau Rachel yang membuat Senja jatuh. Sebuah kesialan bagi Adinda
ya. Wajah gadis itu sudah merah karena emosi. "Bisa-bis
enakutkan. Mereka yang sering menggosipi Senja sejak pagi menjadi bergidik ng
duduk, "Heh! Nggak u
, memperhatikan Rachel dari atas samp
k DPRD tingkahnya kayak lo
bantu Adinda terpaku di tempatnya. Ia menatap Senja dengan tatapan tak
nya Riga pada seseo
baru, lagi nge
berusaha melihat apa yang terjadi. Almer melihat Rachel yang ingin menampar Se
Almer menatapnya tak mengerti. Ia bahkan juga melihat Adinda yang digengg
a
AK
achel pikir ia bisa mengalahkan Senja? Bodoh. Tentu saja Senja me
menjambak rambut Senja. Hanya dengan satu do
Cewek gue
nak bar
bakal duku
i Reza yang tak percaya mel
jam. Auranya sangat menyeramkan. Bahkan Adi
iska membantu Gretta berdiri. Ia me
UK
" ejek Senja meniru mimik wajah Rac
. Baru kali ini mereka menyaksikan kebodohan Rachel
kal gue ba
tawa kencang. Ia menepuk bahu Rachel, "Gue nggak takut sama lo, jalang.
a membuat gadis itu menegang di tempatnya berdiri. Tanpa mendengarkan R
ya, "She's Aunt Utari's daughter for sure."
e butuh datanya." kata Laksana singkat. Saga han
da dan Irene yang menyusul mereka. Senja dan Ire
a Senja pada sala
a,
eragam lo buka aja." kata Senja santai ya
tingkah tiba-tiba. Senja meringis, "Maksud gue, lo
papa kok." tolak Adinda. Ia tida
"Ini salah gue juga kok, Din. Santai aja." balas Senja. "Iren, tolong beliin se
kup mengagetkan jantungnya karena kejadian tadi, Irene kembali
asuk, Irene merentangkan
ah
inda l-lagi.." Irene merutuki dirinya. Ia malu mengatakan i
get jadi
olesin luka melepuhnya. Ada Senja
us
m guna menghilangkan rasa gugupnya yang tiba-tiba menyerang. Irene pun
mnya. Senja kalau jadi Adinda tidak akan tahan deng
tan b
an nengok kesin
tahunya bahwa ia memakai tanktop. Lalu apa salahnya? Pikir Senja. Lagipula
Beberapa menit kemudian Adinda mengatakan
tubuhnya dengan selimut tipis UKS. Beruntung tidak ada CCTV di ruangan ini
Cctv!" se
engelus dadanya lega. Ia terkekeh,
dinda, bahkan ia melihat tanktop putih gadis itu. Senja meringi
hem, "Makasi
rlu. My b
aru. Adinda menerima seragam itu. Senj
at alis, "Alme
is nga
s Senja tenang. Irene meno
nja. Ia mendengus, "Lo ngobatin orang, tapi
an kirinya. Ah, pasti terkena pecahan itu. Ia terlalu emosi h
gue!" se
balik." titah Almer mengajak
Ia ikut masuk ke dalam untuk menjenguk pujaan hatinya. Baru saj
ooo
kai seragam terkejut me
amu belum
aru, bego! Sembarangan aja si!" omel Senja pada Laksana
n? Lo uda
ekeh, "Sebe
masuk-masuk aja!" adu Senja. La
ja mengangkat dagun
gkal. Senja berdecak malas, menatap Almer sebal. Ia duduk diata
separah milik Adinda. Senja menatap Almer yang fokus mengobati lukan
lo." celetuk Senja. Alm
erdiam. Ia mendengar percakapan di ranjang
? Ud
m, ia membuat senyuman. Tangannya membu
ngar suara pujaan hatinya. Kemudi
lah." bal
ak Adinda. Gadis itu memegang lengan Laks
an senyuman saat melihat Almer sibuk mengobati luka
ih ya, Senja. Ak
Senja. Ia mendelik, "Gue nggak butuh ganti. L
kan kamu
i." usir Senja. Gadis itu beralih menatap Lak
nga tak percaya. Apa gadis itu sudah gila? Bahkan Almer hanya ter
g masuk kelas." kata Almer. Ia me
asih
er ingin bertanya apa yang telah terjadi, namun ia masih memikirkan Adinda. Begitu juga Senja, ia