icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Laksana Senja

Bab 3 Malam yang hangat

Jumlah Kata:2198    |    Dirilis Pada: 03/03/2023

koper besarnya. Ia sengaja tidak membawa semua bajunya. Merepotkan. La

ngkan otot-otot tangannya. Baru saja ia berbaring, s

THE FOOD IS

n bangkit dari kasur empuknya. Tubuhnya s

wajah Biru dengan senyuman manisnya

apa. Tur

ya berkata Biru sedang menyusun renca

ar adiknya itu. Dengan wajah datar, i

suudzon lo

ya lo kan

nya. Ia merangkul adiknya menuju ruang mak

buah hatinya itu serasa ingin buat tasyakuran

rdehem yang meny

yang sudah duduk di hadapannya. Uta

sak gulai ikan. Papa t

lnya kalau Bunda, rasanya

jauh di atas Utari. Ia ingat bagaimana dulu ia mengajari Utari memasak nasi dan menggore

arahkan kepalan tangannya ke wajah Biru. Utari

ahu kalau Papa lebih jago masak dari Bunda. Bahkan semua masakannya lebih

he

ja ingetin." kata Senja. Biru menatap Senja kesal sa

e tahu dari gulai ikan, pasta, puding lava sama nasi

git memotong ucapan

a Bunda. Masakan Papa emang lebih enak dari–" mata Senja meloto

enatapnya setajam silet. Wanita 42 tahun

udnya Se

r tanpa memerdulikan panggilan dari anak dan suamin

. Langit menghela nafas, "Papa samperi

panggi

ikan badannya

nja nggak ada maksud apa-apa." lirih S

emuanya karena Biru! Ia juga menepuk bibirnya berkali-kali. Bukan salah

adahal ia tahu bagaimana sang bunda mencoba untuk jadi ist

mulutnya masih mengunyah.

k Ab-

en dulu baru

meneguk segelas air. Ia

gain dong walaupun emang itu kenyataan! Seg

n nafas, "Iya Aba

at kesukaannya. Senja memilih makan daripada berdebat dengan Biru. Ia ma

lalu emosional. Padahal biasanya tidak begitu. Ya ia tahu kedua anaknya bisa

ah dong.

guling. Enggan membalik

ak Utari. Langit pun akhirnya ikut berb

mu makan? Padahal aku masak kentang balad

angit dalam, seulas senyuman muncul dari wajahnya.

ggak maksud apa-apa, Ney." kata Langit pelan. Ut

. Aku cum

af. Lihat, anak aku

sur bersama Langit. Keduanya kemba

melihat kedua anaknya seperti korb

li. Bahkan sendawa masih keluar dari mulutnya. Sedang Senja kepalanya keluar dari bat

melihat meja makan yang tadinya penuh dengan menu makan malam ini, hanya tersisa beberapa lauk sep

anga, "Mere

nggak makan

alam. Beruntung mereka tidak menyentuh masakan kesukaan Utari. Sepertinya gulai

an

H

angerang. Pasti sepi deh rumah nggak

Senja. Ia mengangguk p

ak jauh-jauh amat Bandun

reka harus terbiasa untuk saling berjauhan. Selama ini, baik Senja ataupun Biru tidak p

k itu mengajak Senja untuk ikut serta to

tu Biru sedang sakit cacar, dan sang nenek menyuruh Senja untuk tinggal di rumahnya.

mana

a. Bi

r di dalam dekapan sang suami. Senja dan

ar jagung sambil minum cocktail." ujar Utari

belakang rumah. Senja memilih duduk di gazebo, se

rangtuanya. Sesekali tertawa pelan melihat Biru ya

enghampiri sang kakak. Biru menyodorkan kipas

mengan

pada Langit yang sedang memanggang daging. Lang

gitu melihat ekspresi permusu

sempurna. Malah sesekali memakan daging it

Dek. Bentar lagi kok nih ting

itadi makanin." gumam Senja sambil mengipas jagung

isikan minuman dingin itu menghampiri Se

enja sengaja mengeraskan suar

uka-suka B

strol kebanyakan da

enting

, "Padahal bad

PA

ar pekikan Utari. Buru-buru Biru

Bunda." kata Biru kemudian

itu menjulingkan matanya sambil menarik kedu

pa sih?! Langit nggak se

buat wanita itu mengangkat alisn

wek kita mirip aku deh yang kalem. Kok bisa-bisan

ngar dari bibir Langit. Sial, tenaga istrinya bukan hanya

n! Aku

Yang ada kejunya itu punya ka

.....

a reaksi Utari, wanita itu sudah terpingkal. Bahkan Langit harus

da inget

angguk. Ia menatap anak bungsun

ot. Senja memajukan wajahnya, membi

suka sam

?! S

cek seluruh wajah Biru, bahkan sampai ke gigi-gigi

sukain sa

eruk makan jeruk!" seru Langit menu

nghembuskan nafas panjang. Ia harus menjelaskan ini, apalagi sang bunda s

isahan kemarin, Bun, Pa. Adek tahu karena nggak sengaja denger." kata

sengaja denger! Lagian Mikael mau confess di balkon utama

ngannya yang terasa perih dan p

rdecak,

Bunda emang mau

buat Utari bergidik ngeri, bisa-bisa gue dicin

Langit sudah tebak istrinya itu sed

godain kan? Maksud Papa penampilan

tiganya menatap Senja bingung. Apa

ya cowok aja ada yang kepincut." kata Senja. "Kalau di novel-novel yang Adek baca, Abang ini tipe tokoh utama protagonis. Ganteng, ramah,

etelah berhasil, ia menghirup oksigen banyak-banyak karena sempat g

anak sulung Bunda." ujar U

ntes juga kamu jadi playboy.

mend

pas masih muda." sinis Utari. Biru menyen

k a

leneh. Matanya menatap Langit tajam, ia menunjuk

r siapa itu Ara,

rcaya. Serius, dia masih ingat semua wanita yang pernah ia

git prihatin. Kedua anakny

gsek." kata Senja da

melotot

git sinis, "Memang brengsek. Sayangnya aku cinta. Saking cin

sudah berpura-pura muntah. Kedua oran

g-masing. Berbeda dengan Langit dan Utari yang melakukan ritual m

nan beberapa ronde mereka. Ia menatap Utari yang meme

Utari yang membuat wanita itu membuka matanya.

kali, "Terimakasih, Utari.

ya, memeluk tubuh Langit. Mengusap kepala pria it

ik mungkin buat aku dan anak-anak." lirih Utari. Uta

aku mau di dunia ini." balas Langit pelan. Langit

Langit sudah berada di atas tubuhnya kembali. Langit melepaska

. Langit tersenyum lebar. Malam itu, Langit dan Uta

ejar puluhan troll akibat membaca nove

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka