icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Laksana Senja

Bab 6 It's Sunday

Jumlah Kata:2194    |    Dirilis Pada: 03/03/2023

pannya. Ia sedang sibuk menonton drakor lama dengan cem

berkhayal menjadi tokoh utama protagonis yang dicintai ba

AK

! Eh anjing!"

berkhayal. Matanya terbelalak kaget saat melihat wajah garang Almer dengan kaos bercet

karya Tuhan di daun pintu seketika bangkit dan memasan

e teriak biar Bunda tahu

ketakutan Senja. Perlahan ia mendekati gadis itu yang membuat Senj

ap Senja yang tingginya memang hanya se-dada cowok itu. Ia me

enar-benar menguncinya. Senja membelalak, benar juga! Gue kekunci a

membuat Senja menutup kedua matanya. Bahkan gadis itu menaha

bisin, Senja Mahesa." bisik Alme

nya saat melihat gadis itu masih memeja

eh

a mendelik kesal. Setelah menyuruh Senja untuk tid

. Ia mengibaskan tangannya berkali-ka

rah Almer yang sedang duduk di kasurn

L

Senja melanjutkan omongannya, namun ha

ya Almer. Almer mendengus, ia menatap Senja dari atas ke

epos." lanjut A

i. Baru ingin membalas ucapan Al

agi. Anggap aja gantiin semua

ah tertutup kembali. Ia meremas rambu

Tepos?" gumam Senja. Gadis itu menendang ke sembarang ara

at posisinya dengan Almer tadi. Sialan, ia baru saja

at cepat. Sial, Senja masih bisa mencium aroma parfum maskulin milik A

li untuk menghilangkan ingatan itu. Bukannya melupakan, Senja malah semakin me

alan!" de

u ia memikirkan Almer?! Senja berlari ke arah kamar mandi.

ngis masuk ke kamar mandi untuk mandi kilat. M

nnya, ia mempermalukan diri sendiri di depan cogan. Belum lagi benjol dan j

enang dulu! Umpat Senja dalam hati. Bahkan tanpa

an

BANGSAT!!!" teriak Senja me

lelah. Ia memijat pelipisnya, "Ya Allah, ampunilah kesalahanku dan suami dulu s

ahkan terkejut. Ia mengusap dadanya

nak lo jadi ujian lo banget." lirihny

Aroma khas mawar dam strawberry kembali menyeruak dari tu

gadis itu turun ke ruang tengah. Ya, ia telat 10 menit dan ternyata A

er pun tidak. Ia tidak peduli, ia enggan membeli apa-apa.

ap orangtuanya bergantian. Tatapannya memelas, seakan

ari libur." jawa

P

Senja, "Sana berangkat. Almer uda

menyalimi tangan Utari dan Langit, ia me

Tanpa rasa gengsi, Senja memeluk tubuh Almer. Maaf saja kawan-kawan, selain Almer adalah cogan, Sen

Biru. Jadi ia sudah kebal. Orang-orang disekelilingnya mu

r di Kota Tangerang. Keduanya melepaskan helm me

gang seseorang bila di tempat umum. Bahkan bila hanya ada

kelewat erat. Membuat cowok itu pasrah. Almer p

beli k

t pertemuan sama kelua

uran kemeja berwarna abu-abu itu. Senja menggele

ap-gelap." puji Senja, "Aura lo kayak i

las berdebat dengannya, Almer pun memilih warna merah maroon. Ia sudah memiliki kemeja hitam,

melirik Senja yang sedang duduk di kursi

puluh tiga rupiah," kata pegawai

enghampiri Senja. Senja m

H

orang yang ia lihat di Mall. Senja memberhentikan langkahnya saat melewati toko

tangannya, "Almer, beliin gue novel ya? Gue mau beli perlengkap

u merangkul Senja masuk ke dalam toko buku. Senja sempat berse

rkelana ke lorong novel. Ia berjelajah dari genre horor, fantasi, romansaa

a novel. Namun ia ingat, baru saja membe

ulpen dengan tinta lancip, penggaris barbie, penghapus, pensil, rautan anak-anak berbentuk kucing berwarna pink, binder berukuran sedang dengan warna hitam, berb

ecil melihat keantusiasan gadis itu dengan hal-hal kekanakan

jeansnya, ia menghampiri Senja. S

ral atau vintage gini?" tanya S

uat lo cocok."

uk journal book-nya ke dalam keranjang. Ya, Senja suka mengisi

ulu baru akan pulang ke rumah. Senja mengi

. Sedangkan Almer memesan kepiting saus tiram. Senja baru m

uk belanja tad

Nggak ada. Udah keb

. Ia menepuk jidatnya, "T

mon tea pesanannya. Ia mengendikan

h gue borong lebih banyak. Nggak perlu mikir novel y

li ini gue ketemu

an ponselnya, menunggu pesanan mereka datang. Ma

65xx

Aiden.

daaaa anakmu gini aja deg-degan!!

as ponsel Senja dan pura-pura munta

ganteng

, tapi ya tetep aja. Tert

eb

ala

nya Almer memang sudah menjadi pusat perhatian para cewek-cewek penik

enja pada orang-orang. Almer terse

si

k g

an bibir sebal

h panjang dengan gadis didepannya. Keduanya menikmati pesanan mereka. Ba

.....

erut saat melihat anaknya melamun dengan tang

ek

kali-kali lalu menoleh. Ia ter

rumah." kata Senja. Ya, niat ingin langsung balik saat dari M

k jajan tanpa keluar uang sepeserpun. Apalagi Almer enggan i

k kok melamun? Sini

dimana Utari mengatakan ia akan selalu ada untuk orang itu tanpa mengatakan hal itu blak-blakan. Menunggu

yang ada dipangkuannya. Senja pun menikmati sentuhan lembut

mpat berhenti seperkian detik. "Tadi aku udah video call s

ada kerjaan disini. Kasihan Papa kalau sendirian. Apalagi Papamu itu lemah i

ku ngerti, Bunda.

ua. Bunda tahu Abangmu lagi seneng tentram sendirian, tapi Bunda yaki

senyuman manis masih terpatri di wajahnya

Senja. Utari terkekeh, "Nu

meny

cinta itu past

Utari. "Namanya jatuh, pasti sakit. Dan cinta ada untuk menyeimbangkan. Terlalu banyak rasa yang nggak bisa

ebat bisa bertahan sama Papa. Papa jug

u, kamu pasti mengerti rasanya. Rasa jatuh, bangun, rindu, luka, bahagia. Semuanya bisa kamu rasain. Terlebih– saat dia sa

sering baku sapa sama yang namana egois." ralat Utari. Ia bisa mengingat jelas bagaimana rasanya saat

a memikirkan percintaannya yang sama sekali tidak menemukan titik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka