Laksana Senja
. Ia meraba-raba kasurnya, mencari ponselnya. Sete
, Senja keluar dari kamarnya. Mata yang masih setengah terpe
ang
tahu lo juga mau keluar. B
k ke dalam kamar, memilih untuk membersihkan dirinya. Me
. Senja membiarkan rambutnya terurai indah. Ya, rambut ombre lavender dan silver i
udian ikut duduk di meja makan
i sa
, can
esayanga
rimakasih saat bunda menyodorkan dua he
tanya Utari pada
ffe
il
dorkan secangkir kopi pada Senja dan
enja menyahuti pembicaraan Biru deng
un
, sa
. Bunda nggak mau kan orang-orang tahu gimana liarnya Papa?"
menatap Senja seakan 'kau serius?!'. Senja mengen
ya untuk memeriksa kembali barangnya. Pukul 9 nanti
skan nafas berat, "Baiklah. Cuma sampai kelulusan Senja. It
Senja membaringkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit-
hbac
gan nangis.
Ia masih kesal karena jar berisi bintang warna-w
Abang buatin burung bangau deh
ari kelingkingnya. Biru mengaitkan jemari
ampir satu bulan hingga Biru menyelesaikan 200 burung bangau yang
buruk untuk datang. Saat itu Senja percaya-
a. Buktinya ia masih sering mimpi buruk. Bagaimanapun, ia sangat menyu
hbac
yang terbuka. Biru datang dengan
u yang ikut duduk disebelahnya. Senja menatap Bi
kotak berpita mer
at
udah menerima kotak pemberiannya. Senja menyilakan k
sedang memejamkan matanya dengan tangan
kekeh, "
senyum lebar. Tanpa aba-aba, gadis itu melompat k
Senja. Ia tahu hadiahnya pasti akan sang
Abang." bi
h tengkurap di sebelah Biru. Ia menatap Biru bingung
terke
buat beli pizza sama novel." balas Biru diiringi dengusan geli. Ia m
bandul bulan dari berlian kecil. Ia melirik Biru yang kembali memejamkan mata
ahu kalau Abang ganteng." kata Biru mas
urun. Bentar lagi kamu berangkat. Koper yang besar bi
ke segala arah, ia benci perpindahan ini! Bi
bal, ia tidak menyangka koper Senja akan seberat ini.
lirik Biru yang baru saja turun dari tangg
mang. Koper lo tuh berat banget! Pindaha
kedua anaknya itu hanya bisa menghela nafas l
noleh, "
engecek ulang kondisi mobilnya mengangguk. Ia m
Bang? Capek ba
pa noh. Isi koper berasa pindah ke negr
k itu dua kali. Memegang kedua bahu anaknya, "Papa ber
luk Biru. Wanita itu tampak menahan ta
' kamu buat lihat-lihatin. Awas kamu macem-macem
Bund
s dipelukan Biru. Sial, ia tidak bisa menahan isakannya.
irih Senja. Biru terkekeh, ia
, sa
i kelingkingnya. Biru tanpa berpikir mengai
lajar yang bener biar bisa
ngangguk
ecup kening Biru. Setelah adegan mengharukan itu, Biru melamba
mobil kembali duduk menghadap depan. Ia memilih menatap jalana
hat mobil keluarganya jauh, ia
elfon kawan-kawannya untuk datang ke rumah. Seharian ini ia
.....
mpai di rumah mereka. Tepatnya rumah Langit saat ia kecil dulu. Ya, ia sempa
atanya beralih pada taman kecil yang sepertinya akan menjad
panas banget. Kopernya bi
ebelah sang bunda. Membiarkan kepalanya menyender
ang baru, temen baru. Tapi usahain ba
ahu sang bunda tidak mau menerima panggilan bk masuk ke
ehem, "Ngg
t junior." b
ik kesimpulan kalau kalian juga sering keluar-masuk bk." gumam Senja
ak dan istrinya terlelap dalam posisi duduk. Langit tersenyum geli, ia m
ntian mengangkat tubuh Senja menuju kamar
memeluk guling. Langit mengecup pucuk ke
ng. Ia memilih membuat es teh le
angit mengangkat pangg
o, B
aikum
da cantik. Kalo mau ngomong sama cucunya, di
k dua, masih aja salam nggak ta
idungnya yang tidak gatal
olong sampein salam
ebelah ruma
a udah bilang ke dia kalau kamu
melihat responnya, ia berdehem. "Oke, Bun. Nanti
si Alma brisik banget daritadi sama temen-temennya." gerutu Utami.
salamua
aikum
t.
buatannya. Tak lama setelah menghabisi minumannya, ia menyusu
, bertanya-tanya pada diri sendiri dimana dirinya. Ia
matanya melirik arlojinya. Pukul 5
satu jam ia membereskan isi lemari. Benar kata Biru, ia membawa banya
dan kiri. Begitu ingin menutup pintu lemari, ia tak sengaj
ambil kotak itu. Terlihat disu
lwei
sapu dan dipel. Ia terlalu penasaran. Ia membuka
eberapa surat yang terlipat, sebuah gelang berwarna merah muda d
nal cuek dan dingin itu ternya
tari itu kata Oma artinya matahari. Senja memili
9
ni? Cinta? Sungguh? Perasaan s
pernah kusangka bahwa aku memakai perasaank
apa
rah saat kau bersama orang lain, perasaa
n, kau
cintai
L
erius?" gumam Senja. Ia k
9
n aku,
t semuanya terungkap. Aku memang tidak se
nar mengambil semua
nar mencinta
i dari awal lagi ya,
L
9
kalau kita harus berpisa
it sekali
ada Ara karena melibatka
padamu karena tidak bisa teg
L
9
han, maafkan aku. Aku men
ar
af. Maaf
embuatmu han
L
9
kau s
a muncul lag
g bukan hanya bayanganmu yang ada dipikiranku, namun
ar
lu, aku tidak peduli. Aku hanya ingin meminta maaf
L
9
r Ut
Aku janji. Aku janji, aku hanya
i i
ng keras untuk menda
bersab
encin
dan sel
L
ak percaya ini." gumam Senja menutup
g memanggilnya terdengar. Buru-buru Senja membereskan
nt
pastikan itu. Ia pun menutup pintu kam