Akhirnya KAU Mencintaiku
na kaget saat melihat Jeno akan beranjak pergi. Aruna baru saja dari da
tanya wanita itu melangkah mendeka
udah mengurung Rea di k
a Jeno pun kembali berkata. "Aku pulang, jaga dirimu baik-baik," kat
nnya. "Mm, aku sudah membuatkan teh ini untukmu, kamu minumlah dulu, Sayang," bujuknya, Aruna sudah merencanakan
endiri, ya. Aku pulang dulu. Besok, aku akan menjemputmu untuk tinggal di rumahku." Tanpa
. Namun, tak lama senyum di sudut bibirnya terbit saat mengingat kalimat terakhir pria itu. "Tidak masalah
dirinya akan mampu menekan Rea dan men
*
menaiki anak tangga. Ada rasa khawatir di dalam hati pria itu, tapi tidak mengurangi r
kan pernah melepaskan Rea di masa depan jika wanita itu ingin lepas darinya. Bukankah wanita itu sendiri ya
pun terbuka sedikit. Suasana di dalam sangat sepi, Jeno masuk dan terkejut melihat
ubuhnya dan wanita itu kini demam tinggi. Jeno sedikit panik, pria itu se
k pipi wanita itu, tapi
teramat sangat. Ada sisi hati Jeno yang tertusuk, tapi egonya kembali mendominasi. "Rea, ban
ga pening, Jeno masih saja sempat-sempatnya mengomel
Kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri, Rea benar-benar kedinginan, tapi su
in menggantinya dengan piyama. Namun, saat ia menarik tali kimono, Rea
begitu merah terpampang jelas. Karena demam kulit Rea yang putih jadi terlihat memerah. "Apa yang kamu
gat kalau pria itu akan membawa kekasihnya ke rumah ini, baru membayangkannya saja sudah membuat Rea mual disentuh Jeno, apalagi be
ingin sekali menghancurkannya. "Beraniny
kata Jeno selalu saja menyakitkan. "Kamu yang menawarkan diri
nya. Maka Jeno akan terus menyentuhnya dengan agresif. Rea tersentak, bibirnya sedikit terbuka menahan jeritan yang ingin r
miliki meski Rea memohon. Air matanya jatuh dan jatuh lagi, tangan Jeno begitu agresif men
benar-benar mengobrak-abrik harga diri Rea sebagai wanita, dan terlebih sebagai istrin
embuat dada Jeno sesak, bibirnya terkatup, mata tajamnya menusuk, tangan yang sibuk bergeri
it kesakitan, saat gigi pria itu menusuk kulit lehernya, Rea berusaha melepaskan diri seraya terisak-isak. "Berhent
sih berada di atas tubuh wanita itu. Rea tak dapat berkutik, Jeno melepas pakaian dan kembal
kan apa yang ingin Jeno lakukan. Tubuh Rea yang kecil tenggelam dalam de
ngnya, semakin erat ia memeluk tubuh kurus Rea dan tubuhnya pun
perih, apakah Jeno sedang melampiaskan hasratnya untuk Aruna padanya? Bukankah tadi pria ini pergi untuk menemui