Akhirnya KAU Mencintaiku
r. Sungguh tubuhnya sangat lelah, terlebih hati dan pikirannya. Hal apa lagi
uas. Tidak ada yang kurang dari apa yang Rea miliki di sini kecuali cinta suaminya s
asan cinta dari suami sendiri begitu sangat sulit melebihi dari apa pun. Hati Jeno
an ingin menikah dengannya
kan pukul 12 malam lewat 15 menit. Hari istimewa mereka sudah terlewat, dan apakah Rea masih sanggup menja
at Rea untuk tidur. Wanita itu tersenyum dan segera turun dari tempat tidur. Rea
ia itu minta maaf padanya karena pulang terlambat. "Ya, se
kakan pintu dengan cepat, karena kalau terlalu lama Jeno bisa marah. "Kenapa lama sekali?" Su
akan meminta maaf, dan memberi hadiah selamat ulang tahun p
idak akan pulang, jadi aku memutuska
npa mempedulikan Rea. Rea segera menutup pintu kembali dan
lupa lagi hari ini hari apa?" cecar Rea
membuka jas dan melonggarkan dasi dengan dibantu Rea. "Iya, aku
ng begitu kejam mengucapkan kalimat menyakitkan tadi, jemari
tidak penting bagi Je
ea masih berdiri tertegun menatap pintu kamar mandi yang tertutup, kala mendengar gem
ci besok, lalu dia sekarang mengambil pakaian bersih dari lemari dan menar
melilit pinggangnya. Rea selalu jatuh cinta pada pria itu, Jeno adalah pria tampan dan sempurna, hanya ada s
yang Rea siapkan untuknya, dengan kedua telapak tangan yang saling meremas di depan tubuh,
u sudah makan ma
h Rea merasa dingin, hatinya sakit seolah ditusuk oleh ribua
in menangis sekarang juga, tapi ia
no, menutup tubuhnya dengan selimut sebatas leher. Jeno tak peduli, setelah memakai pakaiannya
tu tetap saja bahunya terlihat terguncang halus
*
. Namun, selama dua tahun ini, apa pun yang Rea buat tidak pernah Jeno sentuh, meski begitu R
i ruang meja makan menuju ruang depan. Dia takut Jeno akan pergi sebe
segera mengejarnya. "Sarapanlah dulu, aku sudah memasak untuk kita," katanya dengan tata
ti habis menangis semalaman. "Satu kali ... saja, kamu mau makan bersamaku, Jeno. Selama dua tahun kita me
ung lagi sekarang. Mengapa mencintai Jeno begitu sangat menyakitkan?
uat hati Rea benar-benar berdarah. "Aruna selalu membawa sarapan untukku ke kanto
alik badan dan berteriak pilu. "Tapi, aku istrimu! Aku juga ingin mem
apa yang akan terjadi saat meminta aku menikahimu. Kenapa sekarang kamu begitu berlebihan?
memang impiannya, tapi tidak pernah menyan
Aruna dari kantor? Atau pi
ah tampannya tampak dingin dan mengerikan dan berteriak dengan penuh tekanan. "Jangan ikut campur urusanku!