Ruang Fantasy (Dia menguasai tubuhku)
. Maka dari itu, Nahla menyerahkan semuanya pada ibunya sendiri. Mengenai WO, dia juga tidak terlalu
aat setelah menyanggah pembicaraannya dengan keluarga s
ersenyum lalu mengusap pundak anak bungs
"Terima kasih banyak!" Air matanya hamper saja terjatuh, and
hla jika mendapat kejutan berarti dari
aiknya itu. Sebelumnya dia tidak pernah menyangka akan di temani
kembali ke kamar yang nantinya akan jadi kamar pengantin "Aku malah gak pernah nyangka akan di t
g mengatakan itu. Aku tidak pernah menyangka akhirnya kehadiranku di terima di keluarga Mas Rama, setelah
menjadi orang paling bijak di antara tiga sahabat ini. Jika ada di antara mereka yang memiliki masa
ri bahagia. Masa kita mala
antara Nahl
menjadi sedih." Sambung Sari sembari mengu
*
unya itu dengan menggoyangkan tubuhnya yang masih kaku dengan mat
mereka obrolkan hingga sesuatu yang tidak penting. Karena masih mengantuk ten
a menghujat Nahla "Sarah sama Sari malah sudah siap-siap. Sebenarnya yang mau menikah itu mereka atau
dengan maksimal. Termasuk Mbak Sri, kakak satu-satunya Nahla yang tinggal di Bogor. Sebenarnya s
a yang putih dan mulus "Kalau ibu sih dulu di jodohkan neng. Takut pamali!" Nahla hanya menganggapnya sebagai hiburan semata, dia enggan menjawabnya. Menging
mana
rasal dari sekolah yang sama bu. Dia laki-laki yang baik. inshaAllah akan menjadi suami yang ba
rtutup serbuk basah lulur. Sementara Bu Larin membersihk
aninya sela
yang berasal dari pacaran gak bisa tahan lama!" Entah apa seben
ggu kedatangan sahabatnya itu. Ogah meladeni juru make up yang sotoy akhirnya Nahla memili
ki sudah siap dari subuh. Mengingat perjalanan dari bekasi ke gedung pernikahan cukup memakan waktu panjang
ang satu. Menandakan Ag
yang sebentar lagi akan menjadi calon pengantin "Mbak juga pernah merasakan itu kok. Tenang saja." Mbak Sri memang selalu mem
ake up super sotoy itu "Makasih Mbak!" Nahla menyambut kedatangan Mbak Sri dengan tersenyum "Mbak Sri disini
sampai kan?" Bu Martini terlihat mondar-mandir menunggu kedatangan rombongan mempelai pria "Sebentar lagi jam sembilan loh yah."