Kesempatan Kedua dengan Sang CEO

Kesempatan Kedua dengan Sang CEO

Joel Marzolla

5.0
Komentar
211.5K
Penayangan
415
Bab

Bella berpikir setelah perceraian, mereka akan berpisah untuk selamanya - pria itu bisa menjalani hidupnya dengan caranya sendiri, sementara dia bisa menikmati sisa hidupnya. Namun, takdir memiliki rencana lain. "Sayangku, aku salah. Maukah kamu kembali padaku?" Pria itu, yang pernah sangat dicintainya, menundukkan kepalanya yang dulu bangga dengan rendah hati. "Aku mohon, kembalilah padaku." Bella dengan dingin mendorong buket bunga yang pria itu tawarkan padanya dan menjawab, "Sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur!"

Bab 1 Apa yang Tersisa untuk Dipertahankan

"Maaf Nona Belinda, bayi Anda tidak bisa dipertahankan," ucap dokter dengan lembut pada wanita di hadapannya.

Bella Nardian duduk di ruang praktek dokter, matanya tertuju pada layar ponsel saat mencerna berita buruk itu sambil memeriksa berita.

Di layar, dia melihat foto seorang pria dan wanita sedang berjalan meninggalkan bandara secara berdampingan.

Wanita tersebut adalah Chairunisa Marzuki, seorang bintang muda terkenal yang baru saja kembali setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun di luar negeri.

Pria yang mendampingi Chairunisa adalah Kenzo Kaindra, CEO Grup Kaindra yang terkemuka di Nawi.

Tanpa sepengetahuan publik, Kenzo merupakan suami Bella dan ayah dari anak yang ada dalam kandungannya.

Komentar di Internet mengatakan Chairunisa dan Kenzo adalah pasangan yang sempurna, tanpa menyadari bahwa Kenzo telah menikah secara diam-diam selama tiga tahun terakhir.

Dengan berat hati, Bella mengunci ponselnya, lalu menatap dokter itu. "Jadi, anak saya ... tidak bisa bertahan?"

Dokter itu memandang Bella dengan penuh simpati, lalu menggelengkan kepala. "Nona Bella, tubuh Anda tidak mampu memberikan nutrisi pada janin karena Anda memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan."

Dokter meletakkan formulir persetujuan untuk menghentikan kehamilan di depan Bella. "Janin Anda tidak bisa diselamatkan. Kita harus segera melakukan prosedur kuret agar tidak membahayakan kesehatan Anda."

Bella menatap ponselnya sambil tersenyum pahit saat melihat obrolan online mengenai pasangan selebriti tersebut. "Dokter, tolong siapkan operasinya."

Awalnya, dia berharap untuk memiliki anak bersama Kenzo.

Meski sudah berusaha sebaik mungkin, dia gagal mempertahankan kehamilannya.

Mungkin anak tersebut merasa bahwa Kenzo tidak akan merawatnya dengan baik setelah Bella meninggal dan memutuskan untuk tidak lahir ke dunia ini.

'Tidak apa-apa ... sekarang aku bebas untuk meninggalkan dunia tanpa rasa khawatir.'

Saat Bella terbaring di meja operasi, dokter bertanya sekali lagi apakah ada anggota keluarga yang dapat menemaninya. Pada saat ini, dia mendengar percakapan beberapa orang perawat di luar.

"Aku sangat iri pada Chairunisa. Dia telah menghilang selama tiga tahun, tapi CEO Grup Kaindra berada di sisinya ketika dia kembali."

"Chairunisa adalah cinta pertama Kenzo. Dia pindah ke luar negeri selama tiga tahun dan pria itu menunggunya dengan setia. Dedikasi Kenzo padanya sangat luar biasa!"

"Tapi, apakah kamu pernah mendengar rumor yang mengatakan Kenzo sudah menikah?"

"Jangan percaya pada rumor itu! Kenzo sangat mencintai Chairunisa. Dia tidak mungkin menikahi wanita lain ...."

Obrolan para perawat menusuk hati Bella seperti belati tajam.

Dia memejamkan matanya rapat-rapat dan bergumam, "Berisik sekali."

Kemudian, dokter keluar menuju koridor dan berteriak ke arah para perawat.

Tidak lama kemudian, suasana di sekitar mereka berubah menjadi hening.

Saat dokter masuk kembali, Bella mendongak dan memberi instruksi dengan tenang, "Aku tidak ingin anestesi."

Dia bertekad untuk mengingat penderitaan ketika anak ini diambil darinya.

Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia pantas menderita setelah menyerahkan seluruh hatinya pada Kenzo selama lima tahun terakhir.

Penderitaan Bella di ruang operasi berlangsung selama tiga puluh menit. Rasa sakit yang dialami Bella membuat tubuhnya dibasahi keringat. Cintanya pada Kenzo dan anak mereka yang belum lahir perlahan menghilang.

Bella terhuyung-huyung keluar dari ruang operasi sambil memegang perutnya dan bersandar di dinding. Kemudian, dia bertatapan dengan Kenzo yang terlihat sangat marah.

Pria itu berjalan mendekat, lalu memegang bahu Bella dengan erat dan wajah tampannya berkerut karena marah. "Bella! Kenapa kamu memutuskan untuk mengakhiri hidup anak kita tanpa memberitahuku?"

Bella tanpa sadar mengangkat kepala dan butiran keringat di bulu mata membuat pandangannya sedikit kabur. Dia melihat seorang wanita berpakaian putih sedang berdiri di belakang Kenzo.

Wanita itu adalah Chairunisa.

Senyum pahit menghiasi wajah Bella saat bergumam, "Sepertinya, pilihanku tidak salah."

Kenzo tidak datang sendirian ketika meminta penjelasan mengenai bayi mereka. Dia membawa Chairunisa, sehingga wanita itu dapat menyaksikan titik terendah dalam hidup Bella dan tidak peduli hal itu akan menyakiti hatinya.

'Apa yang tersisa untuk dipertahankan?' ucap Bella dalam hati.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Kesempatan Kedua dengan Sang CEO
1

Bab 1 Apa yang Tersisa untuk Dipertahankan

01/07/2024

2

Bab 2 Jangan Bersikap Sebagai Korban

01/07/2024

3

Bab 3 Mari Bercerai

01/07/2024

4

Bab 4 Apakah Wanita Itu Istri Anda

01/07/2024

5

Bab 5 Menari denganku

01/07/2024

6

Bab 6 Bella Cukup Populer

01/07/2024

7

Bab 7 Kamu Terlalu Memandang Tinggi Dirimu Sendiri

01/07/2024

8

Bab 8 Sampai Jumpa di Kantor Catatan Sipil

01/07/2024

9

Bab 9 Apakah Bella Sudah Kembali

01/07/2024

10

Bab 10 Ditinggalkan

01/07/2024

11

Bab 11 Aku Mungkin Menikah dengan Kak Denias

01/07/2024

12

Bab 12 Benar-Benar Serius Ingin Bercerai

01/07/2024

13

Bab 13 Apa yang Kamu Inginkan

01/07/2024

14

Bab 14 Masih Belum Bisa Menghubunginya

01/07/2024

15

Bab 15 Pergi ke Neraka!

01/07/2024

16

Bab 16 Tidak Bermoral

01/07/2024

17

Bab 17 Lebih Sering Mengunjungi Gym

01/07/2024

18

Bab 18 Biarkan Aku Memuaskanmu

01/07/2024

19

Bab 19 Kamu Sudah Tidak Menyukaiku

01/07/2024

20

Bab 20 Aku Tidak Akan Tinggal Diam

01/07/2024

21

Bab 21 Anjing Liar yang Tidak Diinginkan

01/07/2024

22

Bab 22 Tidak Bisa Membiarkan Chairunisa Menunggu Lagi

01/07/2024

23

Bab 23 Hubungan Apa yang Dia Miliki dengan Bella

01/07/2024

24

Bab 24 Apakah Kalian Berkencan

01/07/2024

25

Bab 25 Aku Ikut Bersamamu

01/07/2024

26

Bab 26 Bella Terlihat Sangat Berbeda

01/07/2024

27

Bab 27 Salahnya Sendiri

01/07/2024

28

Bab 28 Harapan Ulang Tahun Anto

01/07/2024

29

Bab 29 Apakah Pelukanmu Bisa Menyembuhkan Penyakit

01/07/2024

30

Bab 30 Siapa yang Mengalami Keguguran

01/07/2024

31

Bab 31 Bagaimana Aku Bisa Tetap Tenang

01/07/2024

32

Bab 32 Kamu Bisa Menyewanya

01/07/2024

33

Bab 33 Menunjukkan Kepedulianku

01/07/2024

34

Bab 34 Terbuka Bagi Siapa Saja yang Merasa Mampu

01/07/2024

35

Bab 35 Kamu Berani Menentangku

01/07/2024

36

Bab 36 Aku Ingin Membawanya Bersamaku

01/07/2024

37

Bab 37 Bella Memuntahkan Seteguk Darah

01/07/2024

38

Bab 38 Mencoba Merusak Rumah Tangga

01/07/2024

39

Bab 39 Jaga Mulutmu

01/07/2024

40

Bab 40 Panggil Dokter!

01/07/2024