Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Chelsea Kurniawan tersadar dalam keadaan linglung, dia mendapati dirinya begitu lemah dan pusing. Yang paling aneh adalah dia mengenakan gaun pengantin.
Ada beberapa pengawal yang sedang menyokongnya dan hendak memasukkannya ke dalam mobil pengantin.
"Tunggu! Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku!" Chelsea menjadi panik. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Dia hanya kembali untuk mengambil barang-barang peninggalan ibunya dan tinggal untuk makan atas permintaan ayahnya. Hanya itu yang bisa dia ingat. Apa yang sedang terjadi?
Para pengawal yang kuat itu mencengkeram Chelsea dengan erat dan mendorongnya dengan kasar ke dalam mobil pengantin itu.
"Ini perintah Tuan Kurniawan. Masuk mobil sekarang!" bentak salah satu pengawal dengan suara yang lantang dan menakutkan.
Chelsea tercengang. Dia hampir tak percaya bahwa ini adalah ide ayahnya.
Dia terkejut sekaligus bingung, mencoba mengingat apa yang telah terjadi.
Dua jam yang lalu, ayahnya, Andri Kurniawan, memberitahunya bahwa dia tidak sengaja menemukan barang-barang peninggalan ibunya di loteng. Dia bertanya apakah Chelsea ingin datang dan mengambil barang-barang itu.
Chelsea pindah saat dia berusia tujuh belas tahun. Sejak itu, dia tidak pernah datang ke rumah ayahnya lagi. Jika bukan karena barang-barang peninggalan ibunya itu, dia tidak akan pernah kembali ke sana.
Saat Chelsea tiba di rumah itu, Andri memintanya untuk tinggal dan makan bersama. Sebenarnya, dia agak curiga karena sungguh tidak biasa bagi ayahnya untuk memintanya seperti itu. Jadi dia hanya duduk dan menyesap jusnya. Tapi dia tidak menyangka sedikit jus itu cukup untuk membuatnya pingsan. Ketika dia siuman, apa yang terjadi berada di luar imajinasinya.
Chelsea masih lemah karena pengaruh obat bius. Tapi dia telah berlatih karate selama bertahun-tahun untuk menjaga dirinya dalam kondisi prima. Sekarang dia harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
"Tidak, aku tidak akan masuk ke mobil itu." Dia menekan bahunya ke pintu mobil untuk melawan. Lalu dia berkata dengan tegas, "Apa-apaan ini? Jika ini benar-benar perintah Andri, aku ingin mendengar langsung darinya."
Tepat setelah dia mengatakan ini, terdengar sebuah suara dengan nada agak meminta maaf dari belakangnya. Itu adalah Andri.
"Chelsea, aku tidak akan melakukan ini jika aku punya pilihan lain. Turuti saja perintahku. Masuk ke mobil dan cepatlah menikah dengan Keluarga Sudrajat."
Chelsea menyentakkan kepalanya dan melihat Andri berdiri di sana. Di samping Andri ada ada ibu tirinya, Megan Budiono, dan adik tirinya, Cheline Kurniawan.
Andri selalu bersikap asing dan tidak menunjukkan perasaan apa pun terhadapnya. Tapi sekarang, dia tampak begitu malu sampai tidak berani menatap mata Chelsea.
"Tidak usah banyak bicara! Kita membesarkannya selama bertahun-tahun dan dia berutang pada kita. Sekarang perusahaan kita berada dalam masalah, sudah saatnya dia membayar utangnya."
Megan melangkah maju dan menatap Chelsea dengan arogan. "Jangan bilang aku ini ibu tiri yang jahat. Kamu seharusnya berterima kasih padaku. Kamu akan menikah dengan Keluarga Sudrajat dan itu adalah hal yang baik. Kamu akan menjalani kehidupan mewah yang diimpikan banyak orang. Semua orang akan iri denganmu. Ibumu yang mengawasimu dari surga pasti senang melihat ini."
Chelsea memelotot pada Megan dengan tatapan ganas ketika wanita itu menyebut mendiang ibunya.