Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"aku ingin memutuskan hubungan dengan Mas Daris!" Raina melepaskan cincin yang sudah lama tersemat di jari manisnya.
Daris dan kedua orang tua Raina sangat kaget dengan ucapan Raina.
"Kenapa? Apa aku ada salah? Kita sudah berencana untuk menikah dalam waktu dekat ini," ucap Daris yang masih tidak percaya dengan keputusan Raina.
"Nak, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa, kau tiba-tiba memutuskan hal ini tanpa berdiskusi dengan Ayah dan Mama terlebih dahulu."
Raina meletakkan ponselnya di atas meja dan menunjukkan foto-foto Daris sedang bersama wanita lain. Raina mungkin akan memaklumi kalau hanya foto biasa, namun foto tersebut sangat luar biasa, sehingga membuat hati Raina hancur. Daris yang sedang tidur dengan wanita lain. Hal itu lah yang membuat Raina untuk memutuskan pertunangan nya dengan Daris.
Kedua orang tua Raina syok, ayah Raina langsung berdiri dan mengayun kan tangannya hendak menampar Daris. Namun, tangannya segera terhenti, melakukan tindakan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.
"Dari mana kau dapat foto itu?" Tanya Daris.
"Apa itu penting!"
"Aku bisa jelaskan, aku tidak mengenal wanita itu. Aku tidak melakukan apapun terhadap nya!" Daris memberikan penjelasan untuk membela dirinya.
"Jadi, menurut Mas, ada orang iseng yang mengeditnya dan mengirimkan foto ini pada ku?"
"Aku mengatakan yang sebenarnya, aku tidak tau apa-apa. Wanita itu, aku benar-benar tidak mengenalnya. Kau tau sendiri bagaimana, aku sangat menyayangimu." Daris hampir menangis dan tidak tau bagaimana harus membuktikan kalau ia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan wanita yang ada di foto. Walaupun ia tidak menyangkal kalau pria itu adalah dirinya.
"Padahal buktinya sudah jelas. Tapi, bisa-bisanya kau menyangkal!" Ayah Raina menahan intonasi suaranya agar tetangga sebelah rumah tidak mendengar kegaduhan yang terjadi.
Dan di saat itu pula Raihan datang dan berniat hanya ingin mampir. Namun melihat ketegangan yang sedang terjadi membuat Raihan segera menghampiri Ayah Raina.
"Ada apa ini?" Tanya Raihan.
"Ini... Laki-laki tidak tau diri ini, bisa-bisanya mengelak padahal sudah ada bukti jelas!" Ayah Raina berceloteh sambil menunjuk kearah Daris.
Raihan segera menutup pintu rumah agar tidak ada orang yang melihat. Setelah itu Raihan mengambil ponsel Raina dan melihat foto-foto mesra Daris dengan wanita lain. Bukan hanya foto, tetapi juga ada video berdurasi sampai beberapa detik. Raihan mengepalkan tangannya dan langsung meninju pipi Daris. Seketika Daris tersungkur, ia ingin membalas pukulan Raihan, namun ia mengurungkan niatnya, karena disini ialah yang terpojok.
"Dia terus mengelak, bahkan dari tadi tidak ada permintaan maaf keluar dari mulut nya," ucap Ayah Raina yang emosi.
Sementara Raina hanya bisa menangis dan meratapi kesedihan nya. Bagaimana bisa orang yang ia percayai dan orang yang sangat ia cintai, tega menyakiti hatinya dengan cara seperti ini.
"Bagaimana caramu untuk menjelaskan nya. Bisa-bisanya kau tidur dengan wanita lain!" Raihan menarik kerah baju Daris, karena kesalahan Daris sangat fatal.
"Aku sudah mengatakannya berkali-kali, kalau aku tidak melakukan hal yang menjijikkan seperti itu. Aku benar-benar tidak mengenal wanita itu. Harus bagaimana lagi aku menjelaskannya kepada kalian." Kini Daris menangis, sedari tadi ia menahan agar air matanya tidak terjatuh. Semua bukti mengatakan kalau ia memang bersalah. Sekeras apapun ia menyangkal, hal itu tidak akan berguna.
"Lihatlah... Dia masih tidak mau mengakui kesalahannya," ucap ayah Raina.
"Sudah hentikan... Aku tidak ingin ada keributan. Mas, kau pulang saja. Aku tidak ingin bertemu dengan mu lagi. Hubungan kita... Jangan berharap untuk kembali lagi." Raina menarik tangan Daris dan meletakkan cincin pertunangan mereka di atas telapak tangan Daris.
"Mas, maunya bagaimana? Apa aku harus menjelaskan kepada orang tua mu, atau Mas sendiri yang memberitahu mereka?"
"Biar aku saja yang memberitahu mereka. Aku minta maaf, sungguh... Walaupun kalian tidak akan memaafkan aku semudah itu. Tapi..." Daris menggantung ucapannya "maaf kan aku." Daris meminta maaf dengan tulus, entah apa mereka bisa melihat ketulusannya atau tidak. Ia hanya ingin Raina mempercayai nya, tetapi itu sudah tidak mungkin.
Daris pergi meninggalkan rumah Raina dengan perasaan yang kacau. Ia masih tidak mengerti bagaimana bisa Raina mendapatkan foto dan video dirinya saat bersama wanita lain.