/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
" Mon, lo megang duit nggak?"
" Ngapain gue megang-megang duit, emang gue kang parkir? "
" Maksud gue— "
" Lo mau minjem, ntar lo balikin, SUMPAH DEMI APA, yang ini bener-bener bakal lo balikin!!! Gitu kan?? Gak Ada!! "
" Yah mon, hiks!! "
" Lo tuh ya, udah dibilangin juga, jangan judi terus, masssiiihhh aja, Lo cewek, sadar gak sih? "
" Gue kemaren menang dong, lima puluh juta !"
" Beneran? "
" Iya, Sumpah!! "
" Keseringan Sumpah Lo, terus mana coba, duit nya kalo menang ??!! "
" Yah gitu, pas menang lima puluh gue naikin Bet, ternyata hoki nya cuma sampe segitu, abis deh jadinya! "
" Eh Anjing, itu namanya Lo kalah, Bego!! "
" Makanya, pinjemin gue duit, abis ini gue ganti beneran, ga bohong gue, ga pake Sumpah! "
" Oke, Ntar kalo yang minjem duit gue udah balikin, Gue pijemin lo duit nya "
" Siapa yang make duit lo? Biar gue yang nagih ! "
" Ada temen gue "
" Banyak? "
" Lumayan sih "
" Berapa? "
" Lapan puluh juta lebih !!!"
" Anjing, banyak amat, siapa sih nama temen lo? , biar gue yang nagih!! "
" Yaudah, tagih sono, kalo dapet gue pinjemin lo separoh !"
" Beneran? "
" Iya "
" Janji lo! "
" Janji gue "
" Oke, Siapa namanya? Biar gue samperin "
" Mora Haruna Basa, itu namanya, coba lo mintain kalo bisa! "
" Oke, "
"..."
"???"
"!!!"
" Eh, itu kan nama gue? !!!"
" Emang!!! "
****
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, namun Mora masih enggan hanya untuk sekedar bangkit dan duduk dari tempat tidurnya. Matanya sudah terbuka sejak lima menit yang lalu, tapi rasa pengar masih bersarang dikepalanya.
" Njir, efeknya sampe siang, dicekokin apaan sih gue? " gumamnya.
Meski tidak jelas, Mora mendengar suara dari luar kamar, didalam Apartemennya.
Dengan sisa-sisa tenaga dan sedikit kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul dikepalanya, Mora berusaha untuk bangkit. Saat berhasil berdiri Mora mencoba melakukan sedikit senam peregangan untuk melemaskan otot-ototnya yang terasa sangat Kaku.
Karna gerakannya sangat asal sekali, tentu saja tidak memberi efek Maksimal, bisa kram iya..!!, Mora tidak terlalu memikirkan hal tersebut, orang kepalanya masih berat.
Mora meraih t-shirt secara asal dari banyak benda yang mengantung dipintu kamar dan memakainya secara, terbalik?, kemudian membuka pintu dan keluar.
Hidungnya disambut dengan Aroma kopi yang memenuhi ruangan, Wangi tersebut sedikit menyegar kan isi kepalanya, seakan terhipnotis dengan itu, tanpa harus menebak dari mana Aroma itu berasal, Mora dengan mata yang masih setengah terpicing berjalan gontai kedapur.
Benar saja, sebuah moca pot silver yang mengeluarkan uap asap panas terletak di atas mini bar. Mora mengambil salah satu dari lima cangkir kopi yang ada di atas bar lalu menuangkan kopi kedalamnya.
Sebelum meminumnya Mora mendekatkan bibir cangkir yang berisi setengah kehidungnya, kemudian menghirup semua Aroma yang berasal dari kopi yang masih panas tersebut sebanyak satu nafas yang dalam, senyumnya langsung mengembang.
Tepat seperti apa yang di ajarkan oleh penggila kopi yang menyeduh kopi ini padanya, dengan begitu efeknya langsung terasa.
Kesadarannya meningkat dari dua puluh menjadi sekitar lima puluh persen saat itu, lalu mulai menyesap kopi tersebut.
" Ahhhh... Seger nya!! "
Mora menyesap beberapa kali lagi, lalu meletakkan cangkir tersebut diatas meja, efek kopi itu selalu berhasil meredakan pengar nya.
" Njir, kapan ya gue bisa bikin kopi senikmat ini." gumamnya sambil menggeleng kepala, yakin dia tak akan bisa.
Mora menuangkan lagi kopi tersebut hingga hampir memenuhi cangkir, lalu dengan kedua tangannya, Mora berhati-hati mengangkatnya. Mora berniat membawa satu cangkir penuh kopi itu kembali kekamarnya.
Saat melewati ruang tengah antara dapur dan kamarnya, disebelah kanan tepat didepan pintu kamar yang lain diruangan tersebut, dia melihat si penyeduh kopi ini sedang memakai sepatu sepertinya hendak pergi.
/0/2891/coverorgin.jpg?v=25a6593efca9bdcee2c95557cf1c6a51&imageMogr2/format/webp)
/0/27621/coverorgin.jpg?v=27edaad79907c7e8bd123c3140183f02&imageMogr2/format/webp)
/0/15670/coverorgin.jpg?v=b5ad7521fe7394570368cf0698fe3372&imageMogr2/format/webp)
/0/18250/coverorgin.jpg?v=9a958faeca9bc7244a9456c3cb94da3f&imageMogr2/format/webp)
/0/16609/coverorgin.jpg?v=66b37eb8b1c7502e6e58caeab2c07925&imageMogr2/format/webp)
/0/29163/coverorgin.jpg?v=c354ec2c6aed2db5390990818807a52d&imageMogr2/format/webp)
/0/27132/coverorgin.jpg?v=8a62a4074b9bfa878363e400e61cfb66&imageMogr2/format/webp)
/0/27200/coverorgin.jpg?v=b250a528e180dbffa54c6e5df87dedc1&imageMogr2/format/webp)
/0/27225/coverorgin.jpg?v=afa14fbaade9b3a9d0c65a8433138a3b&imageMogr2/format/webp)
/0/26710/coverorgin.jpg?v=b1cd94986537d9e613cddf067ac78116&imageMogr2/format/webp)
/0/29189/coverorgin.jpg?v=0833a9cb8133e62e2ac8bb4be13fef96&imageMogr2/format/webp)
/0/17755/coverorgin.jpg?v=c03d6b2af81ce04d9d705988982426d3&imageMogr2/format/webp)
/0/17985/coverorgin.jpg?v=b408e4a007dd171cdaffaf8bcec08a75&imageMogr2/format/webp)
/0/16738/coverorgin.jpg?v=78834ef12abc12ccf44e059c7fbc7d75&imageMogr2/format/webp)
/0/3979/coverorgin.jpg?v=e4c4b5b5d21bd614cdac431d715f47c1&imageMogr2/format/webp)
/0/14017/coverorgin.jpg?v=57e051154f489edeb67427c9b6e12968&imageMogr2/format/webp)
/0/19648/coverorgin.jpg?v=8f3be7fbf196a069f5bab2021d5d1d3e&imageMogr2/format/webp)
/0/19904/coverorgin.jpg?v=71b4823e6464f0a53b75e59966fb04bc&imageMogr2/format/webp)