Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"Deriza sampai kapan kamu mau minum, sudah cukup! Hentikan Deriza." Seorang perempuan berjalan dan meraih gelas yang berada di genggamannya. Deriza berdecak kesal lantas meraih kembali gelas tersebut dan meminum segelas wine dengan sekali teguk.
"Aku tidak bisa Starla, kalau mau aku berhenti bicaralah pada Albert untuk membatalkan pernikahan nya dengan sepupu ku yang bermuka dua itu" balasnya.
"Sekali ini dengarkan aku deza, untuk apa mengharapkan dia. Kamu ini seorang Dokter sekaligus penerus di keluarga Nuenza, tak akan susah untuk mu mencari pria yang lebih baik dari bajingan itu. Apa yang kau harapkan dari nya? Hanya seorang manajer rendahan lalu kau tertarik?"
"Kamu tau aku menyukainya sejak kecil, tapi kenapa hanya disuguhkan tubuh bastard itu dia langsung melupakan janjinya pada ku"
Isak tangis nya semakin lama terdengar memilukan.
Oh tuhan, sekarang apalagi yang harus dilakukan Starla. Deriza tampak sangat kacau dan ia tak mungkin membawa Deriza pulang ke rumah. Sebab jika itu terjadi ia hanya akan mengundang bencana pada dirinya sendiri dan juga Deriza. Sebagai asisten sekaligus tangan kanan Deriza, Starla kini harus memutar otak untuk menyembunyikan atasan sekaligus sahabatnya ini.
Tak ada pilihan lain jika membawa Radeza ke hotel akan percuma saja, sebab dalam waktu singkat para bodyguard keluarga Nuenza akan menjemput Deriza dan ia pun akan terseret juga. Starla membawa Deriza ke apartemen yang dibelinya minggu lalu yang seharusnya menjadi kado untuk adik nya. Namun kini alih-alih memberikan pada adiknya justru Deriza lah yang pertama kali ia bawa ke sana.
"Starla, antarkan aku pulang. Aku akan meminta pada kakek untuk melamar Albert untuk menjadi suami ku."
Starla menarik napas panjang, jelas sekali Deriza sudah mabuk berat hingga meracau tidak jelas. Ini Indonesia mana bisa begitu. Belum ada sejarahnya perempuan yang melamar pria, meskipun zaman sudah modern tetap saja tidak bisa seperti itu. Starla hanya bisa menggeleng pelan, ia curiga Albert sudah memberi Deriza pelet yang sangat ampuh sampai mata atasan nya itu pun dibutakan oleh asmara yang ia rasa sedikit menjijikkan.
Starla membopong tubuh Deriza keluar dari tempat hiburan malam itu. Baru saja melangkahkan kaki nya keluar tiba-tiba ponsel Starla berdering, ia merogoh sakunya dan mendapati nama si penelepon adalah adiknya.
"Halo Dir, ada apa?"
'lekas lah pulang, ku mohon." Nada suara di seberang sana terdengar bergetar.
"ada apa memangnya? Kalau hanya membahas mengenai kekacauan yang kau buat, tadi bukankah sudah ku katakan besok aku yang akan menemui guru mu!"
'ini bukan tentang masalah ku, ibu jatuh dari tangga dan pingsan' ucap Dirta histeris.
Seketika wajah Starla memucat. Bagaimana ini, ia juga harus mengantarkan Deriza pulang. Tapi jika memilih mengantarkan Deriza duluan, Starla tak yakin punya cukup banyak waktu untuk menyelamatkan ibunya.
'Kak, kak.. halo kenapa diam saja. Cepatlah! Aku tak tau harus berbuat apa'
"Baiklah tunggu sepuluh menit lagi, aku segera pulang."
Starla mematikan teleponnya dan berpikir ulang, ia tak bisa mempercayai satupun bawahan keluarga Nuenza untuk kondisi seperti ini. Di satu sisi apartemen dan rumah nya juga berlawanan arah. Starla teringat kalau tempat hiburan ini punya kamar untuk pelanggan nya, meskipun tak sebaik hotel setidaknya bisa ditempati Deriza untuk saat ini.
Tanpa banyak berpikir lagi Starla kembali membawa Deriza yang sudah setengah sadar kembali masuk. Ia memesan kamar VVIP yang ada di tempat itu agar keamanan Deriza terjamin aman. Setelah memesankan kamar Starla membawa Deriza menuju kamar yang ia pesan dan membaringkan tubuh Deriza di kasur, namun karena terburu-buru Starla lupa mengambil kunci kamarnya setelah membayar kamar tersebut.