/0/13690/coverorgin.jpg?v=34d407bff7def1b62c3b6d9da1a2d824&imageMogr2/format/webp)
Bab 01. Sasaeng
Seorang gadis bernama Haruka Arsya tengah terikat di sebuah ranjang dengan mata tertutup kain hitam, dia berusaha melepaskan diri dari tali yang mengikat tangan dan kakinya.
Tidak berselang lama suara pintu terbuka, membuat jantungnya tiba-tiba saja berpacu dengan keras. Mata tertutup tidak menutup indra pendengarannya.
Seorang pria dengan netra tajam mendekatinya, bau wine yang menyengat dari tubuh pria itu sungguh mengganggu penciumannya.
"Si-siapa kamu?!"
Haruka cukup takut, karena pria yang ia tidak tahu tiba-tiba saja berada di depannya, terlebih lagi dengan tangan, kaki terikat serta mata yang ditutup menggunakan kain hitam.
"Jangan mendekatiku. Aku akan membunuhmu jika kamu berani menyentuhku?!" Haruka mengancamnya, tapi, ancaman yang ia lontarkan tidak berlaku bagi Agaskara Angkasa yang notabenenya adalah pemilik sindikat naga hitam.
Yeah, Agsakara menculik Haruka di kediamannya dan memberikan semacam pil ekstasi jenis mawar merah padanya. Lalu memaksanya untuk menelannya bersamaan dengan satu kaleng softdrink, hingga membuat tubuh Haruka terasa dingin efek dari pil laknat tersebut.
Pria yang lahir dengan zodiak Leo tidak menutup kemungkinan dia sangat tangguh dan bengis, Agaskara Angkasa adalah sasaeng dari Haruka yang saat ini populer di kalangan para kaum Adam. Dia sangat terobsesi memiliki Haruka meskipun cara tidak lazim pun ia lakukan.
Dia benar-benar sangat menakutkan, selain itu dia adalah keturunan langsung dari sindikat Yakuza yang ada di Jepang, terlebih lagi dia sangat kaya, dan jarang terekspos di sosial media mana pun.
Agaskara, selain tampan dia juga memiliki tubuh yang berotot dengan rahang indah, bukan tampilan yang membuat gadis-gadis tergila, melainkan teknik ranjang yang ia perankan pada semua gadis.
Akan tetapi parasnya benar-benar tidak berlaku bagi Haruka yang saat ini seorang model erotis di sebuah majalah yang dikelola Agaskara. Pertama kali ia melihat Agaskara kesan pertama di ingatan Haruka adalah, bad boy, kasar dan sombong.
Kembali ke ranjang yang membuat Haruka terikat, "Ssst, kamu benar-benar seksi, saat terikat seperti ini, membuatku terangsang!" Agaskara menjulurkan lidah miliknya lalu menjilat satu persatu tubuh Haruka.
Sementara Haruka memalingkan wajahnya saat Agaskara mulai mengecup bibir mungilnya, sangat menjijikan karena paksaan.
"Dasar bedebah sialan!! Ini sebuah tindakan kejahatan, Agas!!" kembali Haruka menghardiknya. Dia langsung paham suara siapa yang membisikan kedua indra pendengarannya.
"Kejahatan apa? Aku hanya membawamu ke rumahku," ucapnya membuka penutup mata yang sedari tadi terikat pada Haruka.
Haruka dengan kasar meludahi wajah Agaskara, sementara Agas sendiri dengan senyum menggoda mengusap pelan pipi miliknya yang terkena ludah milik Haruka, lalu menjilat dengan erotis tangan Haruka yang terikat.
Terlihat menjijikan dan menjengkelkan saat Haruka melihat senyum liar Agas, terlebih lagi matanya menangkap tiang kejut yang sejak tadi berdiri di area selangkangannya.
"Dasar pria mesum! Jangan sentuh aku, kau sendiri tahu aku sudah memiliki pasangan!!" tutur Haruka memberontak.
Memang benar Haruka sendiri sudah memiliki tambatan hati, dari kalangan atas. Kembali Agaskara memperlihatkan senyum mesumnya pada Haruka.
Sementara Haruka merasakan dingin di sekujur tubuh, ketika pria itu menyentuh bagian-bagian sensitif pada tubuhnya. Bulu halusnya meremang, erangan keluar seolah ingin di puaskan. Haruka seakan melayang, bibirnya bergetar, tubuhnya menggeliat bak seperti penari ular.
/0/15751/coverorgin.jpg?v=1bdf86b5ee5478fbb236687f80b2d534&imageMogr2/format/webp)
/0/21957/coverorgin.jpg?v=20250616185306&imageMogr2/format/webp)
/0/15598/coverorgin.jpg?v=f653fa1c67a8c0cb568160fc4e500d33&imageMogr2/format/webp)
/0/8899/coverorgin.jpg?v=460ed679c0638ad026a31933db41faa6&imageMogr2/format/webp)
/0/20775/coverorgin.jpg?v=37c962090e42cfdd88a08b0d03185d8b&imageMogr2/format/webp)
/0/19413/coverorgin.jpg?v=20241028140355&imageMogr2/format/webp)
/0/14151/coverorgin.jpg?v=4e824bc6d47cb1f003fcf40586c93ee3&imageMogr2/format/webp)
/0/17282/coverorgin.jpg?v=a34e9b4d14493b1290fca4ee43eafa69&imageMogr2/format/webp)
/0/7971/coverorgin.jpg?v=dca440106a4673dbd2ad510e2059881b&imageMogr2/format/webp)
/0/12472/coverorgin.jpg?v=20250122183243&imageMogr2/format/webp)
/0/15327/coverorgin.jpg?v=027a1fcecb93017dd1d87345850b5037&imageMogr2/format/webp)
/0/18495/coverorgin.jpg?v=20241127115514&imageMogr2/format/webp)
/0/16861/coverorgin.jpg?v=20240331190030&imageMogr2/format/webp)
/0/16204/coverorgin.jpg?v=fd817143ccf5117c121c4285e7c3d270&imageMogr2/format/webp)
/0/9450/coverorgin.jpg?v=d11f7d23467c368108f94bae2251abd9&imageMogr2/format/webp)
/0/12198/coverorgin.jpg?v=20250122183116&imageMogr2/format/webp)
/0/20434/coverorgin.jpg?v=3349f46a85b181fc79c776f6d3a9e78c&imageMogr2/format/webp)
/0/13436/coverorgin.jpg?v=91683f13085b241fe4523a1ab5bd1648&imageMogr2/format/webp)
/0/28779/coverorgin.jpg?v=20251110202352&imageMogr2/format/webp)