Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Obsesi Mafia Tampan

Obsesi Mafia Tampan

Kanghajun

4.2
Komentar
5.6K
Penayangan
28
Bab

Menjadi bagian dari majalah dewasa bukanlah keinginan dari Haruka Arsya, terlebih lagi memiliki penggemar yang ekstrem. "Kamu milikku, tidak akan ada pria manapun yang melihatmu berpakaian seksi lagi!" Agaskara Angkasa menculik sang idola karena mengetahui bahwa Haruka memiliki tambatan hati. Dia bahkan memberikan semacam obat terlarang padanya. Mengetahui hal tersebut, tentu saja membuat Haruka berusaha kabur darinya. Akan tetapi musuh Agaskara justru mengincarnya, sebagai sandra untuk melemahkan pertahanan Agaskara. Akankah Haruka menerima serangan cinta, Agaskara?

Bab 1 Sasaeng

Bab 01. Sasaeng

Seorang gadis bernama Haruka Arsya tengah terikat di sebuah ranjang dengan mata tertutup kain hitam, dia berusaha melepaskan diri dari tali yang mengikat tangan dan kakinya.

Tidak berselang lama suara pintu terbuka, membuat jantungnya tiba-tiba saja berpacu dengan keras. Mata tertutup tidak menutup indra pendengarannya.

Seorang pria dengan netra tajam mendekatinya, bau wine yang menyengat dari tubuh pria itu sungguh mengganggu penciumannya.

"Si-siapa kamu?!"

Haruka cukup takut, karena pria yang ia tidak tahu tiba-tiba saja berada di depannya, terlebih lagi dengan tangan, kaki terikat serta mata yang ditutup menggunakan kain hitam.

"Jangan mendekatiku. Aku akan membunuhmu jika kamu berani menyentuhku?!" Haruka mengancamnya, tapi, ancaman yang ia lontarkan tidak berlaku bagi Agaskara Angkasa yang notabenenya adalah pemilik sindikat naga hitam.

Yeah, Agsakara menculik Haruka di kediamannya dan memberikan semacam pil ekstasi jenis mawar merah padanya. Lalu memaksanya untuk menelannya bersamaan dengan satu kaleng softdrink, hingga membuat tubuh Haruka terasa dingin efek dari pil laknat tersebut.

Pria yang lahir dengan zodiak Leo tidak menutup kemungkinan dia sangat tangguh dan bengis, Agaskara Angkasa adalah sasaeng dari Haruka yang saat ini populer di kalangan para kaum Adam. Dia sangat terobsesi memiliki Haruka meskipun cara tidak lazim pun ia lakukan.

Dia benar-benar sangat menakutkan, selain itu dia adalah keturunan langsung dari sindikat Yakuza yang ada di Jepang, terlebih lagi dia sangat kaya, dan jarang terekspos di sosial media mana pun.

Agaskara, selain tampan dia juga memiliki tubuh yang berotot dengan rahang indah, bukan tampilan yang membuat gadis-gadis tergila, melainkan teknik ranjang yang ia perankan pada semua gadis.

Akan tetapi parasnya benar-benar tidak berlaku bagi Haruka yang saat ini seorang model erotis di sebuah majalah yang dikelola Agaskara. Pertama kali ia melihat Agaskara kesan pertama di ingatan Haruka adalah, bad boy, kasar dan sombong.

Kembali ke ranjang yang membuat Haruka terikat, "Ssst, kamu benar-benar seksi, saat terikat seperti ini, membuatku terangsang!" Agaskara menjulurkan lidah miliknya lalu menjilat satu persatu tubuh Haruka.

Sementara Haruka memalingkan wajahnya saat Agaskara mulai mengecup bibir mungilnya, sangat menjijikan karena paksaan.

"Dasar bedebah sialan!! Ini sebuah tindakan kejahatan, Agas!!" kembali Haruka menghardiknya. Dia langsung paham suara siapa yang membisikan kedua indra pendengarannya.

"Kejahatan apa? Aku hanya membawamu ke rumahku," ucapnya membuka penutup mata yang sedari tadi terikat pada Haruka.

Haruka dengan kasar meludahi wajah Agaskara, sementara Agas sendiri dengan senyum menggoda mengusap pelan pipi miliknya yang terkena ludah milik Haruka, lalu menjilat dengan erotis tangan Haruka yang terikat.

Terlihat menjijikan dan menjengkelkan saat Haruka melihat senyum liar Agas, terlebih lagi matanya menangkap tiang kejut yang sejak tadi berdiri di area selangkangannya.

"Dasar pria mesum! Jangan sentuh aku, kau sendiri tahu aku sudah memiliki pasangan!!" tutur Haruka memberontak.

Memang benar Haruka sendiri sudah memiliki tambatan hati, dari kalangan atas. Kembali Agaskara memperlihatkan senyum mesumnya pada Haruka.

Sementara Haruka merasakan dingin di sekujur tubuh, ketika pria itu menyentuh bagian-bagian sensitif pada tubuhnya. Bulu halusnya meremang, erangan keluar seolah ingin di puaskan. Haruka seakan melayang, bibirnya bergetar, tubuhnya menggeliat bak seperti penari ular.

Agas menghentikan aktivitasnya sejenak menyentuh bagian sensitif Haruka, lalu mengambil sesuatu dari atas nakas, dan melemparnya pada Haruka.

"Lihat, pria yang kamu sukai, begitu menjijikkan dengan tampilan mesumnya dengan gadis-gadis bar!" Di dalam foto terlihat Jay bermain-main dengan para gadis, perasaan tidak percaya tentu saja membuat Haruka tak terima.

"Bohong! Ini bukan Jay!" serunya menatap nanar Agaska, dia sangat marah pada Agaskara yang terlihat mempermainkannya.

"Percaya saja, dia tidak ada bedanya dengan yang lain. Tapi, aku berbeda, aku sangat menyukaimu." Agaska menaiki kembali tubuh Haruka, matanya begitu liar menatap Haruka, sementara tanganya tidak henti-henti membelai rambut Haruka.

Meskipun berada di antara zona bahaya Haruka berusaha tetap tenang meskipun tubuhnya memiliki hasrat ingin disentuh. Agaskara hanya melihat tampilan kacau Haruka karena malam ini dia tidak berniat untuk menyentuhnya.

"Kamu sangat cantik, Haruka. Tubuh ini hanya aku yang boleh melihatnya dan tidak akan ada pria manapun yang boleh melihatmu berpakain seksi lagi!" Agas menyentil profesi Haruka yang saat ini menjadi model di perusahaan miliknya.

Rasa haus yang membara bagi pria berusia tiga puluh tahun, tentu saja membuatnya tidak puas memiliki satu gadis, akan tetapi berbeda ketika dia bertemu dengan Haruka yang memiliki wajah seperti malaikat dengan body mantap.

Sementara Haruka melihat tubuh kekar yang sedari tadi berada di atasnya, pinggang yang terukir indah dengan bahu lebar, membuat kaos hitam yang dikenakan Agas benar-benar terlihat seperti pahatan. Terlebih lagi gumpalan daging yang nampak di area selangkangan, sangat besar dan kokoh.

Terlihat sesak di dalam sana, dengan tidak tahu malu Agas mengeluarkan gumpalan itu dengan wajah tampannya serta tatapan liar, sementara Haruka yang terikat terpaksa melihat hal-hal menjijikan pada pria yang seperti orang gila.

"Ugh … buka mulutmu, Haruka!" Agaskara mengerang, sambil membelai pelan gumpalan daging yang sedari tadi ia keluarkan.

"Tidak akan, bangsat!!" umpet Haruka dengan kasar, Agaskara benar-benar menjijikkan. Meskipun Haruka berkali-kali menghardiknya.

Keesokan harinya. Haruka terbangun dengan balutan selimut tebal, penampilannya sungguh kacau, dia bahkan tidak bisa meratapi perselingkuhan kekasihnya, karena kata-kata mesum yang dilontarkan padanya sungguh membuat nadinya berdenyut gemetar.

Dia berbalik menatap tubuh Agas yang sejak semalam tidur bersamanya, kali ini dia segera bangun dan memakai baju yang sudah disiapkan padanya.

"Dasar gila!" umpatnya menatap Agas dengan sinis lalu segera pergi meninggalkannya.

Di tengah keramain kota Gores, Haruka terlihat tidak percaya pada apa yang ada di dalam foto yang Agas sampaikan padanya. Demi memastikannya dia akhirnya pergi ke tempat Jay sang kekasih di sebuah apartemen mewah miliknya.

Sesaat menaiki lift dia berpapasan dengan seorang gadis yang tampak terlihat familiar. Meskipun begitu Haruka seperti tidak peduli, dia masih berpositif pada kekasihnya dan meminta penjelasan Jay.

Ting…

Suara pintu lift terbuka, dia akhirnya bergegas menuju apartemen milik Jay, perlahan dia menekan belnya. Jantungnya sedikit berpacu dengan cepat, dia berharap apa yang dilihat di foto bukan Jay.

Demi memastikan sebuah kebenaran dia bahkan tidak mengisi perutnya sejak kemarin dia diculik oleh Agaskara.

Tidak berselang lama, Jay membuka pintu, terlihat Jay cukup kacau sebagai seorang pianis. Karena semalam dia memberitahukan pada Haruka, bahwa dia sedang dalam konser di salah satu pesta klasik milik perusahaan besar di kota sebelah.

"Haruka?!"

Keterkejutan Jay melihat Haruka membuat dia tampak panik. "Apa kamu baik-baik saja, Jay?" tanya Haruka heran, dia terlihat menyembunyikan sesuatu.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Kanghajun

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku