/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
Di dalam Penjara Wono, panasnya bulan Juli begitu menyengat hingga sulit bernapas.
Tepat saat dia membiarkan lengan bajunya terkulai untuk menutupi bekas luka yang mencolok di lengannya, Maya Wijana—yang dulu dikenal sebagai Maya Mores—mendengar seorang petugas pemasyarakatan memanggil, "Maya, seseorang dari Keluarga Mores datang untuk menjemputmu!"
Tangannya membeku di tengah gerakan.
Mendengar "Keluarga Mores" lagi seperti merasakan sesuatu yang pahit dan tak asing sekaligus.
Dia dulunya adalah putri Keluarga Mores.
Semuanya berantakan empat tahun lalu, ketika polisi mengetuk pintu mereka dan mengumumkan bahwa mereka telah melacak putri kandung Reza Mores dan Santi Mulkan—Rosa Mores.
Dalam sekejap mata, identitas Maya tercabut. Dia dicap penipu, palsu.
Orang tuanya yang sebenarnya telah lama meninggal. Untuk menjaga penampilan, Keluarga Mores berpura-pura menerima. Mereka mengatakan kepada dunia bahwa mereka masih menganggap Maya sebagai keluarga.
Namun, siapa pun yang telah memperhatikan mereka selama tujuh belas tahun pasti tahu. Reza dan Santi selalu disibukkan dengan urusan bisnis. Maya lebih seperti tamu di rumah mereka dibandingkan seorang putri.
Lalu Rosa kembali, dan tiba-tiba seluruh dunia mereka berputar di sekelilingnya.
Kemudian, terjadilah insiden dengan Permata Terang. Rosa mencuri perhiasan yang berharga dan menyalahkan Maya. Itu adalah rencana yang jelas, tetapi Keluarga Mores tidak peduli. Mereka memercayai Rosa tanpa pertanyaan. Faktanya, mereka membantunya. Mereka membuat tuduhan publik dan melakukannya dengan mudahnya sehingga Maya tidak pernah punya kesempatan.
Permata Terang adalah milik Grup Kalingga. Keluarga Kalingga tidak hanya kuat. Di Wono, mereka praktis adalah bangsawan. Keluarga Mores tidak bisa mengambil risiko menyinggung mereka—tidak untuk seseorang yang bahkan bukan putri kandung mereka.
Mereka menghapus nama Maya dari Keluarga Mores, memberi tahu publik bahwa dia diambil dari keluarga miskin yang bernama Keluarga Wijana, dan langsung mengirimnya ke penjara.
Mengingat hal itu, buku-buku jari Maya menegang hingga kuku-kukunya menusuk kulitnya.
Dia telah bertahan hidup selama empat tahun di balik jeruji besi karena kejahatan yang dilakukan Rosa.
Dan sekarang, hukuman itu sudah berakhir. Dia akhirnya bisa keluar.
...
Tepat di luar gerbang penjara, kerumunan wartawan dipenuhi dengan semangat.
Panas berdesir di udara, dan ketidaksabaran tampak di setiap wajah.
Lalu, akhirnya, gerbang besar itu berderit terbuka.
Maya berjalan keluar menuju sinar matahari, mengenakan pakaian polos yang sama seperti yang dikenakannya saat dia dikurung.
Saat Santi melihat Maya, wajahnya berseri-seri seperti dia baru saja melihat anak yang telah lama hilang. Dia bergegas mendekat, dikelilingi segerombolan wartawan yang melambaikan mikrofon dan menyalakan kamera.
Maya menyaksikan seluruh tontonan itu dan hampir memutar mata ke atas.
"Maya, putriku sayang, aku datang untuk membawamu pulang," ucap Santi, suaranya tercekat sementara air mata mulai menggenang di matanya.
Bahkan beberapa wartawan di sekitar tak dapat menahan diri untuk bergumam simpati pada penampilan yang mengharukan itu.
Tanpa terpengaruh, Maya menatapnya dan berkata dengan dingin, "Kamu pasti keliru, Nyonya Santi. Aku bukan putrimu."
/0/24743/coverorgin.jpg?v=e1c8d34187a364ff04805d56b0e74d0d&imageMogr2/format/webp)
/0/20052/coverorgin.jpg?v=3110406b87087a33ea8a95c8812417b9&imageMogr2/format/webp)
/0/27882/coverorgin.jpg?v=fb3af0b7aa134f32aba29157ac30ac5c&imageMogr2/format/webp)
/0/29602/coverorgin.jpg?v=71621e3b74f1d78a00b625f787ef191e&imageMogr2/format/webp)
/0/18874/coverorgin.jpg?v=ee9d422b526d303c7530741041a3c165&imageMogr2/format/webp)
/0/21884/coverorgin.jpg?v=c8633fdb0144d7c7fc3f2d7973659bd0&imageMogr2/format/webp)
/0/18892/coverorgin.jpg?v=bf25a176b00c418376355bc8252f0915&imageMogr2/format/webp)
/0/14556/coverorgin.jpg?v=35652c42a4e2ae84e49f2ef12d7d9ce2&imageMogr2/format/webp)
/0/18718/coverorgin.jpg?v=52f239a206a6440236781214a811b7a9&imageMogr2/format/webp)
/0/24858/coverorgin.jpg?v=c94897534e15fd743836622b41256935&imageMogr2/format/webp)
/0/22117/coverorgin.jpg?v=25ee710579a03ee84a9cb06a5ebbea30&imageMogr2/format/webp)
/0/29163/coverorgin.jpg?v=c354ec2c6aed2db5390990818807a52d&imageMogr2/format/webp)
/0/27056/coverorgin.jpg?v=9c1352284185f7f119c3c806aacdcfc2&imageMogr2/format/webp)
/0/29585/coverorgin.jpg?v=f84382457203f06ee0fb9d1238028b9d&imageMogr2/format/webp)
/0/27200/coverorgin.jpg?v=b250a528e180dbffa54c6e5df87dedc1&imageMogr2/format/webp)
/0/27225/coverorgin.jpg?v=afa14fbaade9b3a9d0c65a8433138a3b&imageMogr2/format/webp)
/0/27132/coverorgin.jpg?v=20251106164945&imageMogr2/format/webp)
/0/26710/coverorgin.jpg?v=20251106140956&imageMogr2/format/webp)