Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Aku bercerita tentang kisah ku, kisah yang sangat menyakitkan bagiku, aku bukan lah ibu yang baik buat kedua anakku entah kenapa dan apa alasan mereka membenci ku, aku selalu minta maaf kepada anakku, semenjak kehadiran Kanaya anak yang kini aku angkat jadi anak ku membuat mereka membenciku, apakah aku salah mengangkat Naya jadi anakku.
"Ibu udah dong gak usah lebay," ucap Kayla anak sulung ku.
"Apa salah ibu nak? Kenapa kamu menyiksa ibu, ibu juga lapar," ucapku sambil memegangi perutku.
"Aku gak mau yah tangan kotor mu mendekatiku," ucap nya lantang salah apa aku mendidik anakku, semenjak kematian suamiku semua anakku berubah mungkin karena salah ibu yang tidak bisa memberikan mereka kemewahan lagi. Harus apa aku bertahan hidup? Setiap hari aku menjual tempe mendoan dan beberapa gorengan untuk bertahan hidup demi menghidupi kemauan kedua anakku, aku hanya di bantu oleh Naya anak angkat ku beruntung aku memiliki anak yang pengertian seperti dia. Begini lah kisah ku.
Aku termenung sambil memegangi dada ku yang sakit, aku menerawang ke langit dengan rasa pilu yang tak tertahan olehku.
"Ibu kenapa, apa ibu sakit?" Ucap anak ku yang sangat pengertian itu.
"Aku baik-baik saja sayang, gak usah mencemaskan ibu mu ini."
"Bu maafkan Naya yang tidak pernah membahagiakan ibu, biarkan Naya pergi saja Bu biar kak Kay sama kak nay tidak membenci ibu," lirihnya.
"Kamu ngomong apa nduk, biarlah ibu di benci anak-anak ibu karena ibu bukan ibu yang terbaik buat mereka.
"Ibu... Ibu.... Lama banget sih, Kay mau uang jajan Bu mana," ucap Kayla yang tidak tau malu.
"Uang ibu gak ada lagi nak, maafkan ibu untuk hari ini kamu gak usah jajan yah nak," ucap Bu Laila.
"Apa? Maksud ibu aku gak di kasih uang jajan gitu hah! Aku gak mau tau pokoknya mana uang aku mau ke mall sama teman-teman ku," ucap Kayla lantang.
"Lama banget, pelit amat sih jadi ibu ini kan ada," ucap Kayla dengan merampas semua uang yang ada di tanya Bu Laila.
"Sama ku mana Bu," ucap Nayla yang menghampiri ibunya setelah kepergian Kayla.
"Maaf nai ibu gak punya uang lagi, uang itu aja buat beli beras dan makan kita, kalo tidak? makan apa kita nanti," ucap Bu Laila.
"Ibu mah pelit banget sama nay tapi sama kak Kay di kasih, kesal nai sama ibu," ucap Naila pada akhirnya ia merampas uang milik adik angkatnya itu.
"Jangan sedih yah Bu, in Syaa Allah nanti ada rezeki kita beli makan aja, pasti ibu kelaparan kan dari semalam gak makan"," ucap Naya.
"Gak papa nak biar ibu yang kelaparan mbak" mu tidak kelaparan ibu sudah bahagia sayang," ucap Bu Laila.
Tak tahan melihat ibu angkatnya yang menderita Kayla berusaha menahan sakit di dada melihat perlakuan kakak angkat nya itu, salah apa ibu sehingga kak nay sama kak Kay jahat sama ibu, atau karena kehadiran Naya di rumah ini.
"Ibu siap-siap kita ke ladang aja Bu," ucap Naya.
"Apa kamu berhenti kuliah nduk," ucap Bu Laila.
"Iyah Bu, gak papa Naya berhenti kuliah, biarkan kak Kay sama kak nay yang kuliah sebentar lagi kak Kay wisuda baru nyusul kak nay, aku gak papa Bu lagian biaya wisuda nanti bakalan mahal Bu, biar nay bantu ibu jualan aja," ucap Naya.