Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Tidak seperti weekend biasanya, dikediaman Devano sedang mengadakan syukuran atas rumah barunya. Yaa Devano seorang dokter muda yang bercita-cita membangun rumah impian untuk dirinya sendiri, lebih tepatnya ' mempersiapkan untuk masa depan' tinggal nunggu calonya saja
Sanak saudara dan tetangga baru sudah beranjak pergi setelah selesai acara. Kini tinggal keluarga nya dan beberapa rekan kerjanya saja yang masih berkumpul, ayah nya devano dan teman rekan kerja nya berada di luar ruangan. Sedangkan ibunya bersama ibu-ibu tetangga baru dan rekan kerja perempuan devano di dalam ruangan.
"Rumah kan Alhamdulillah sudah ada yaa bang, sekarang tinggal calon nya saja" celetuk henandra selaku ayah Vano sendiri.
"Nahh bener om, tinggal calon nya aja nih" sahut jimmy rekan kerja devano
"Kamu juga jim harusnya, cari calon sana" jawab henandra pada jimmy, emang jimmy sudah dekat dengan keluarga devano karena jimmy sering berkunjung ke rumah devano
"Doain aja om, tinggal nunggu orang nya aja peka" jawab jimmy
"Waahhh siapa tuh?" Ucap ayah henandra
"Dokter selia yah, dia sukanya dokter selia. Tapi dokter selianya gak mau ama dia" sahut devano
"Enak ajaa.. belum juga bilang sama orang nya, sotoy banget si "
"Gak gentle banget si masa iya gak berani ngomong sama dokter selia" celetuk orang disampingnya
"Bukan gitu mas angga, nunggu waktu yang tepat aja." Sahut jimmy
"Jangan lama-lama, ntar diambil orang kamu baru tahu rasa"
" Yaa jangan gitu lah om nanti, nunggu timing yang pas hehehe"
"Lagian bukan nya segera dihalalkan malah dianggurin. Yasudah om masuk dulu yaa, kalian lanjut ngobrol aja"
"Iya ayah.." ucap devano
Mereka melanjutkan perbincangan hangat nya.
"Waaahhh kita gak nyangka yaa bu, tetangga baru kita masih muda. Dokter pula" celetuk ibu rt
Bunda helena mamahnya devano pun hanya tersenyum...
"Ini pacarnya mas deva yaa buk?" Ucap salah satu ibu sambil menunjuk kearah selia.
"Ohh bukan bu, ini dokter selia teman rekan devano juga. Kebetulan dia memang seumuran dengan devano tapi mereka hanya sebatas rekan"
"Wahh masih ada harapan untuk anak kita bu.." gurau ibu satu lainya
"Hehehe... Kalau saya terserah devan nya saja si bu" ucap bunda
"Dokter selia sudah ada yang punya? Saya punya anak laki-laki kalau dokter selia berkenan dengan anak saya" ucap ibu rt pada selia
"Ahhh ibu.. saya belum ada bu" ucap seila
" Nahh jodoh kan"
"Jangan ahh anak mu kan cuman PNS toh, mana mau bu dokter sama anak mu"
"Kerja apapun yang penting halal bu, saya si gak pernah milih buat jadi calon saya. Yang penting setia bu"
"Yang penting bisa jadi imam yang baik untuk kita yaa ibu-ibu"ucap ibunda devano
Begitulah kalau sudah berkumpul para ibu-ibu hobinya ngegosip..
🌼🌼🌼🌼
"Kok sepi si mah? Kemana orang-orang, biasanya rame kalau weekend" ucap sheila turun dari lantai atas berjalan mendekati ibunya yang sedang memasak.
"Mas mu pagi-pagi minta ijin ada temen nya mau syukuran rumah baru katanya, mas Azka masih tidur. Baru pulang pemotretan di luar kota"
"Mas azka udah pulang mah?"
"Iya.. bantuin mamah masak sini, belajar jadi ibu rumahtangga dek"
"Iya mamah ku sayangg.."
Dengan telaten Sheila membantu mamahnya memasak, biarpun sheila sibuk dengan tugas dosen nya tapi dia selalu membantu mamahnya didapur. Biarpun manja tapi dia tetep mandiri
Setelah beberapa menit memasak..
"Wahhh adek sama mamah lagi masak apa?baunya sampe keluar kecium" ucap papa masih dengan sarung tangan nya setelah berkebun di depan rumah nya
"Papa bisa aja, adek bikin masakan kesukaan papa.. papa bersih-bersih dulu nanti adek siapin" ucap sheila
"Bangunin mas Azka dek, suruh makan dulu.. kasian semalem langsung tidur"
"Iya mah.."
Sheila beranjak menuju lantai atas.. lantai atas itu terdiri tiga kamar. Kamar anak-anak nya ada dilantai atas semua
Diketuknya pintu kamar azka, tapi tidak ada sautan didalam.. sheila buka pintunya, tertata rapi disana. Meskipun laki-laki tapi Azka terkesan rapi, karena memang didikan dari sang mamah sudah dibiasakan rapi sejak dini
"Mass.. bangun, makan dulu sanaaa..." Ucap sheila duduk di tepian Kasur Azka, hanya terdengar dengkuran dari sang empunya.