/0/29596/coverorgin.jpg?v=9bec6c62baa21cbaf0bd7b6852e019ba&imageMogr2/format/webp)
Sahira melangkahkan kakinya secara perlahan, bahkan terkesan berjingkrak memasuki area kamarnya, ia menempelkan telinganya di depan pintu agar suara yang ada di dalam sana jelas terdengar, hingga pendengarnya itu menangkap suara-suara aneh yang berasal dari dalam di mana kamarnya berada, tempatnya selama ini ia melabuhkan kasih sayang bersama dengan sang suami, Indra Permana.
Sahira yang sudah membangun rumah tangga selama dua tahun itu sangat tahu apa yang terjadi dalam sana dengan hanya mendengar suara rintihan serta erangan dari dua orang yang berbeda jenis kelamin yang terdengar bersahutan.
"Ah sayang lebih cepat lagi! Aku sudah tidak tahan, cepat sayang!!.
"Iya ini sudah sangat cepat aku juga sudah mau sampai!."
Suara-suara itu jelas terdengar di telinga Sahira antara seorang wanita dan laki-laki, hingga tangannya kini terkepal erat dengan emosi dan amarah yang mengguncang, karena suara pria yang ada dalam sana sangat ia ketahui hingga hanya dalam hitungan detik Ia pun memutar knock pintu yang ternyata tidak terkunci itu dan berjalan masuk ke dalam.
Dunianya terasa runtuh seketika saat melihat di atas ranjangnya dua orang bertubuh polos Tengah melakukan hubungan tak senonoh layaknya suami istri, membuat amarah dan emosi Sahira pun memuncak seketika dan tanpa aba-aba meraih kursi meja riasnya, kemudian melemparnya ke atas ranjang hingga hampir mengenai dua orang yang terkejut bukan main, apalagi pria yang saat ini tengah memacu tubuhnya di atas seorang wanita dengan rintihan-rintihan yang erotis.
"Sahira!!."
Pekik Indra saat melihat istri sahnya kini sudah menatapnya dengan nyalang dan penuh amarah, Ia pun segera menarik tubuhnya dari atas tubuh wanita yang juga sangat terkejut kalah melihat penampakan Sahira.
"Kalian berdua benar-benar biadab! B****** tidak tahu diri, kalian berdua adalah penghianat, anj-ing!."
Teriak Sahira dengan amarah yang memuncak, dia segera beranjak menuju tempat tidur dan dengan cepat meraih kepala wanita itu dan menarik rambutnya dan menyeretnya turun dari atas tempat tidur.
"Aahh!! Lepas Sahira! lepaskan! Ini sakit."
"Sakit kamu bilang? Lebih sakit mana hatiku saat kau bercinta dengan suamiku, padahal kamu adalah sahabatku sendiri!!! dasar kamu yang wanita gatal, ini balasanmu atas semua yang telah aku lakukan, plak plak!!!."
Teriak Sahira dengan emosi yang bercampur dengan tangisan, ia menampar kedua pipi wanita yang merupakan sahabatnya itu dan kini telah berkhianat dengan bermain serong di belakangnya bersama dengan suaminya.
"Sahira sayang ini tidak seperti yang kau duga! Aku bisa jelaskan semua ini."
Teriak Indra berusaha untuk menenangkan istrinya yang masih kalap memukuli wanita yang merupakan selingkuhannya tersebut sekaligus sahabat istrinya sendiri.
Plak plak plak plak!!
Suara tamparan itu masih saja terdengar di ruangan tersebut! Sementara wanita yang tak memakai pakaian itu sudah terlihat kepayahan akibat pukulan bertubi-tubi yang didapatnya dari Sahira.
"Sahira! sudah, kamu bisa membunuh Amelia, tenanglah mari kita berbicara dan berpikir dengan jernih."
Seru Indra kembali sembari meraih lengan Sahira dan menyentaknya, kalau ia tidak melakukan itu maka istrinya tersebut pasti tidak akan pernah mengampuni Amelia yang merupakan sahabatnya.
"Kenapa Indra? Kenapa kamu tega? Apa kurang ku selama ini? Kalian tega menghianati aku."
Ucap Sahira seraya memundurkan tubuhnya ke belakang, ia menatap kosong ke arah depan sementara Indra kini membantu Amelia untuk bangkit dan menutupi tubuh polos wanita itu dengan selimut.
"Kamu tidak apa-apa kan?."
Wanita yang bernama Amelia itu hanya mengangguk seraya meraba pipinya yang terasa kebas akibat tamparan bertubi-tubi dari sahabatnya, namun ekor matanya masih melirik sinis ke arah Sahira yang tampak linglung dengan semua yang terjadi di hadapannya.
"Aku akan mengumpulkan semua anggota keluarga malam ini! Terlebih kedua orang tuamu Indra, mereka harus tahu semua ini, aku sudah memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga kita sekarang juga di hadapan semua orang."
/0/16748/coverorgin.jpg?v=dbdb06e80c4accb8a35c8be811cc63cd&imageMogr2/format/webp)
/0/19742/coverorgin.jpg?v=995a92768f4edcb88db83d08d3f5acd9&imageMogr2/format/webp)
/0/26730/coverorgin.jpg?v=bf26a5f714eaa9573f433ca173c74f7a&imageMogr2/format/webp)
/0/28008/coverorgin.jpg?v=c05075b3be9ff758c274337236c446ce&imageMogr2/format/webp)
/0/3528/coverorgin.jpg?v=b860dc91b473d6fab8bd128c8f4d0c3d&imageMogr2/format/webp)
/0/27030/coverorgin.jpg?v=3adb3b532435f54116861edbfffcf587&imageMogr2/format/webp)
/0/3275/coverorgin.jpg?v=84fc76bdd84181da74d2f2b3aabad44d&imageMogr2/format/webp)
/0/2169/coverorgin.jpg?v=bc86ddb37015704947772ba8b283348d&imageMogr2/format/webp)
/0/10417/coverorgin.jpg?v=8155f48e04c97d07c0dc0f90cdce099a&imageMogr2/format/webp)
/0/23737/coverorgin.jpg?v=598e30d8e758d849123fa70fb1ffdd77&imageMogr2/format/webp)
/0/23823/coverorgin.jpg?v=20250607090702&imageMogr2/format/webp)
/0/17884/coverorgin.jpg?v=36dfb140ec05fb3cc5ab5dcc5d6f14dc&imageMogr2/format/webp)
/0/25861/coverorgin.jpg?v=f80359e424c84652be19698828189ab3&imageMogr2/format/webp)
/0/12525/coverorgin.jpg?v=5f4089e3b9f9d453d452d90c94ebd1ee&imageMogr2/format/webp)
/0/14411/coverorgin.jpg?v=bd738e8253e99222619299bc91fa7e0c&imageMogr2/format/webp)
/0/17354/coverorgin.jpg?v=1701ba2d9ce50a003aef5f2ec5d321b0&imageMogr2/format/webp)
/0/24606/coverorgin.jpg?v=20250624182905&imageMogr2/format/webp)
/0/21638/coverorgin.jpg?v=93a4504fb4f119a1df890d35f8343a67&imageMogr2/format/webp)
/0/26814/coverorgin.jpg?v=332818c597bff80c037d224cf982e516&imageMogr2/format/webp)