Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ku Lepas Kau Dengan Doa

Ku Lepas Kau Dengan Doa

Noeko

5.0
Komentar
2.8K
Penayangan
44
Bab

Darah nifas yang mengalir saat melahirkan dan tangisan bayi di setiap malam dilalui sendiri tanpa berkeluh kesah karena ini adalah sebuah pilihan hidupnya Rianti. Sedih dalam diam, menunggu dalam kesetiaan, menangis tanpa air mata, dinginnya malam menyayat sepi. Rindu tak pernah bilang. Tertawa hanya untuk menutup luka. Bila harapan sebatas bualan, kepercayaan yang di khianati tak kan ada lagi pengulangan janji suci.

Bab 1 Ketulusan

"Mas Bayu, emas ini lebih dari cukup untuk biaya kuliah mu!"

Rianti merelakan emas peninggalan ibunya turun temurun. demi untuk memenuhi keinginan suaminya.

"Biar bayi yang ku kandung kelak punya masa depan."

"Itu warisan dari ibu ku,semoga mas Bayu bisa menggunakan sebaik-baiknya."

Bayu juga belum ngomong dari tadi, sedangkan Rianti sudah memenuhi permintaannya.

"Kalau masih ragu, coba di pikir lagi, kalau diam begitu, aku ga tahu apa yang mas Bayu inginkan."

"Tidak usah mikir yang di rumah, biar saja nanti aku berusaha cari kerja."

Di saat Rianti sudah mengiklaskan, Bayu justru mulai ragu.

Model suami seperti Bayu, banyak cakap minim tindakan.

Diamnya Bayu hanya sebatas akting saja, biar di depan istrinya berlagak seperti orang lagi mikir.

"Sebenarnya saya merasa tidak enak dik, suami minta dari istri."

Apa yang terucap dari mulut Bayu tidak seperti apa yang ada di dalam hatinya.

"Gimana kamu itu mas? kita kan sudah berkeluarga, tidak seharusnya mas Bayu bilang gitu."

Seperti mendapatkan angin segar, Bayu semakin mendekati hasil beberapa hari ngomong tentang keinginannya.

"Kapan mas Bayu mau berangkat, persyaratan di siapkan semua jangan ada yang ketinggalan!"

"Besuk pagi dik, biar sampai kota sore."

"Ya sudah, nanti saya ke toko emasnya habis ashar saja."

Rianti perempuan muda yang tulus dalam mencintai suaminya.

Tidak ada sedikitpun rasa curiga terhadap Bayu. karena sudah ada benih cinta di perut Rianti.

Apa yang menjadi keputusan suami Rianti dukung. Yang dia lakukan hanya berdoa terbaik untuk suami.

Sekuat apapun perempuan tetaplah sebagai makhluk yang mudah menangis.

Saat menjual perhiasan emas pemberian orang tua lepas dari tangannya. nilai history emas itu telah putus.

Mengingatkan kepada bapak dan ibunya.

Air mata Rianti mengalir tak terasa olehnya, karena hatinya merasa ada yang hilang seketika.

Dalam isak tangis Rianti berdoa dalam hati," semoga mas Bayu tidak melupakan aku dan calon bayiku."

Pagi hari keberangkatan Bayu ke kota masih gelap, karena mendung membuat Rianti buru-buru, motor butut dengan setia menjadi teman sejak dia SMA.

Sampai di Stasiun masih ada waktu untuk kami melepas rindu.

Sesaat kemudian kereta datang, tidak ada firasat apapun, semua nampak biasa saja.

"Dik Doain mas Bayu ya!biar semua berjalan lancar, dan kamu hati-hati dengan kandungan kamu, dijaga dengan baik ya."

"Iya mas Bayu, jaga diri baik-baik juga ya! pasti Rianti doakan yang terbaik."

Pelukan Bayu hanya pura-pura sikap dingin terhadap Rianti nampak sekali terpaksa.

Rianti memeluk dengan erat, tak hiraukan disekitar karena ini kali pertama perpisahan sejak menikah.

Baru sekitar satu tahun setengah mereka menikah, pernikahan di usia muda mereka pacaran sejak sekolah.

"Sudah dik, mas berangkat dulu ya!"

"Iya mas, kalau sudah sampai kasih kabar."

Bayu sudah tidak lagi mendengar suara istrinya lagi,sudah keburu masuk gerbang kereta.

Rianti kini hanya seorang diri dirumah. baru terasa sepi, Rianti hanya duduk seorang diri.

Melihat kedatangan Rianti mas Bambang menghampiri sekedar ingin ngobrol.

"Lah dari mana Rin, masih pagi motor di luar." tanya mas Bambang kakak kandung Rianti.

"Nganter mas Bayu mas ke Stasiun."

"Emang mau mana?tumben pagi sudah pergi."

"Kuliah mas, tiap hari yang di omongin itu terus, telingaku isa kriting dengarnya."

"La terus duit dari mana kuliah, rumah ga ada tiap hari merokok kerja pilih-pilih."

"Yo emas dari ibuk, ku jual mas." Rianti merasa salah, tidak minta saran dulu ke mas Bambang.

"Pie to Nduk, due dhulur lanang samping ngomah wae ga mbok njaluk' i pertimbangan."

"Yo Ngapunten mas, wis Bacut."

"Yo namanya keluarga itu kalau bisa jadi satu, kalau begini satu di sini, Satu disana ... wah ga masuk Nduk, ga cocok aku."

"Kamu jadi korban Nduk, dah percaya sama mas Bambang, kalau nanti sore dia kasih kabar ke kamu, berarti dia masih ingat kamu, tandanya mudah."

"Ya sudah itu sudah menjadi keputusan kamu. mas Bambang mau masuk kerja."

Kepercayaan yang sudah dimiliki Rianti, kini terkoyak oleh kakaknya sendiri.kini Rianti menjadi ragu atas apa yang diputuskan.

Rianti menyadari atas kesalahan tidak minta pertimbangan saran dan masukan dari kakaknya.

Bisa di bilang saudara laki-laki terdekat dengan rumah mas Bambang. Yang lain pada merantau.

Sebenarnya juga perlu pendapat dari orang yang lebih tua, apalagi sudut pandang laki-laki dan perempuan bisa berbeda.

Tetapi keputusan sudah diambil tentu resikonya siap dijalani.

Jalan yang terbaik adalah berdoa.

Hari menjelang magrib Rianti masih menunggu kabar dari mas Bayu, sengaja tidak kirim pesan.

Setiap ada pesan masuk Rianti berharap pesan dari mas Bayu, lagi-lagi Rianti kecewa.

Ternyata bukan dari mas Bayu. Semakin teriang suara mas Bambang di telinga Rianti.

Kesepian terasa malam pertama tanpa mas Bayu, padahal kepergian mas Bayu cukup lama.

Air mata Rianti menetes kesepian ini akan menjadi teman Rianti setiap malam.

Sudah jam sembilan malam Rianti belum bisa tidur, ini adalah pengorbanan awal mula kepergian mas Bayu.

Semoga ini menjadi pengorbanan yang akan berbuah hasil yang baik. mengorbankan harta waktu juga perasaan. Rianti mencoba berfikir positif saja.

Kalau sampai saat ini belum ada kabar dari mas Bayu mungkin belum sempat atau masih capek.

Ke esokan harinya Rianti takut membuka pintu, kalau saja mas Bambang menanyakan sesuatu.

Rianti di dalam rumah menyiapkan syarat untuk melamar kerja.

Tidak mungkin menunggu kiriman dari mas Bayu, karena dia tidak sedang kerja melainkan kuliah.

Tidak sadar Rianti kalau sedang hamil, seenaknya saja dia jongkok.kandungan Rianti baru tiga setengah bulan.

Rianti putuskan untuk berbaring sejenak, gara-gara lupa perutnya mules.

Acara hari ini gagal, Rianti tertidur sampai siang. Sedang terik matahari sangat panas.

Baru pagi ini Rianti bangun kesiangan tidak seperti biasanya Rianti melakukan hal ini.

"Heeem ... ternyata sudah setengah tujuh aku kesiangan." Rianti bergumam sendiri.

Kamar tidur Rianti berada di sebelah kamar tamu agak jauh dari jalan depan rumah.

Hari pertama Rianti tidak memasak air untuk menyiapkan kopi untuk bikin kopi. perempuan sederhana hanya tahu bagaimana mana mengabdi ke suami.

Kali ini Rianti tidak melakukan tugas sebagai istri.yang sudah di jalankan satu tahun terakhir.

Kalau ada suami di rumah semua dilakukan dengan baik, sebagai seorang istri Bayu yang profesinya sopir, itu saja kalau ada yang nyuruh.

Kini Bayu sudah tidak lagi ada di rumah, Rianti menjalani semua dengan sendirian.

"Nduk Rin, sudah sarapan belum nich," Suara istri mas Bambang, mb Ida.

"Tok ... Tok ... Tok."

"Ya mb, bentar." Rianti berjalan dan membukan pintu.

"Masuk mb!"

"Ini mb tadi masak nasi goreng, lumayan buat sarapan ga terlalu pedas oug." mb Ida memberikan piring sambil masuk ke rumah.

"Mas Bambang sudah cerita tentang suamimu semalam."

"Ya sudah di makan keburu dingin ga enak."

"Makasih mb." jawab Rianti.

Ida dah berbalik badan pulang ke rumah.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Noeko

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Ku Lepas Kau Dengan Doa
1

Bab 1 Ketulusan

09/01/2022

2

Bab 2 Anak Pertama Laki-laki

09/01/2022

3

Bab 3 Metamorfosa

09/01/2022

4

Bab 4 Pekerjaan Baru

10/01/2022

5

Bab 5 Tugas Luar kota

10/01/2022

6

Bab 6 Permintaan Bu Bos

10/01/2022

7

Bab 7 Jabatan Baru

11/01/2022

8

Bab 8 Kesetiaan Tak Terbalas

13/01/2022

9

Bab 9 Membuka

13/01/2022

10

Bab 10 Penolakan keras Ny

14/01/2022

11

Bab 11 Pernikahan

16/01/2022

12

Bab 12 PT C & R

17/01/2022

13

Bab 13 NY Dora Membuka Hati

18/01/2022

14

Bab 14 Membungkam Dengan Kebijakan

19/01/2022

15

Bab 15 Niat Jahat Betti

19/01/2022

16

Bab 16 Menempuh Jalur Hukum

22/01/2022

17

Bab 17 Pembobol Uang Perusahaan

22/01/2022

18

Bab 18 Tugas Lapangan

23/01/2022

19

Bab 19 Gersang Dalam Kemewahan

25/01/2022

20

Bab 20 Orang Tua Aneh

27/01/2022

21

Bab 21 Cinta Lama Bersemi Kembali

03/02/2022

22

Bab 22 Lain Bayu Lain Gatra

07/02/2022

23

Bab 23 Masa Lalu Terbawa

10/02/2022

24

Bab 24 Pertemuan Gatra dengan keluarga Nawang

11/02/2022

25

Bab 25 Jalan Buntu

11/02/2022

26

Bab 26 Anak Durhaka

12/02/2022

27

Bab 27 Berkorban untuk Sang Bayi

12/02/2022

28

Bab 28 Pernikahan Gatra

13/02/2022

29

Bab 29 Berita Viral

13/02/2022

30

Bab 30 Langsung Di Bayar Tunai

13/02/2022

31

Bab 31 Berita Tentang Mantan

15/02/2022

32

Bab 32 Perempuan Masa Lalu

17/02/2022

33

Bab 33 Mr Jimmy Come back

17/02/2022

34

Bab 34 Sebuah Kompensasi

18/02/2022

35

Bab 35 Bayi Itu Widyasari

21/02/2022

36

Bab 36 Titik Terang

21/02/2022

37

Bab 37 Hidup Di Masa Lalu

24/02/2022

38

Bab 38 Yang Muda Yang Bercinta

26/02/2022

39

Bab 39 Perasaan Yang Berbeda

26/02/2022

40

Bab 40 Pertanda Baik

28/02/2022