Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Bagaimana mungkin anda melakukan ini, aku tidak mau menjadi penganting pengganti anda," tolak Zahra kepada pemuda mengajaknya menikah, karena mempelai wanitanya kabur.
"Aku akan memberimu Butiq itu, asal kamu bersedia menjadi mempelaiku," tegas Rayhan penuh dengan penekanan, jawaban di katakan seolah memaksa Zahra untuk melakukan apa yang telah menjadi keinginannya.
Gadis itu terdiam ketika mendengar ucapan pemuda di hadapannya, berpikir keras, menimang-nimang jawaban akan di katakan.
"Maaf aku tidak bisa Tuan."
Kejadian semalam, sebelum calon istri Rayhan kabur.
Di dalam kamar hotel Rayhan dan calon istrinya tengah melakukan pergulatan hebat, mereka berdua menikmati malam yang begitu sangat indah, ini bukanlah yang pertama bagi mereka berdua, karna Rayhan selalu melakukan hal itu dengan kekasihnya Lucia
Tak tanggung-tanggung Rayhan melakukan hal itu dengan calon istrinya, mengingat besok adalah hari bersejarah dalam kehidupannya dan juga Lucia calon istrinya.
Lucia, dialah calon istri Rayhan, wanita yang telah menjadi kekasihnya selama setahun ini, wanita yang selalu menemani Rayhan kemana pun ia pergi, bahkan Rayhan selalu membawa Lucia untuk melakukan perjalanan bisnis, sekaligus memenuhi hasrat dalam dirinya.
Lucia keluar dari dalam kamar mandi, hanya menggunakan gaun yang tipis, gaun yang selalu ia gunakan ketika ia tengah berduaan dengan Rayhan. Karna gaun yang ia gunakan adalah gaun kesukaan Rayhan, seperti saat ini, di dalam kamar hotel mereka menghabiskan malam hanya indah berdua.
Lucia berjalan ke arah tempat tidur dimana Rayhan saat ini tengah menantinya, tubuh polos Rayhan masih terbungkus dengan selimut mengingat mereka baru saja melakukan pergulatan panas, dengan segurat senyuman manis selalu Lucia perlihatkan, ketika ia bersama dengan Rayhan.
Lucia duduk di pinggir tempat tidur, meraih sebotol wine yang telah di siapkan oleh petugas hotel untuknya dan juga untuk Rayhan atas permintaannya, Lucis menuan wine ke dalam gelas, lalu memberikannya kepada Rayhan kekasihnya.
“Thanks beb, aku mencintamu,” ujar Rayhan menarik wajah Lucia lalu menempelkan bibir pada bibir kekasihnya dengan cara perlahan.
Lucia hanya tersenyum manis ketika mendengar ucapan Rayhan, lalu merebahkan tubuhnya bersandar di dada bidang Rayhan.
“Ray, besok adalah hari pernikahan kita, apa kamu sudah memiliki rencana untuk pergi berbulan madu?” pinta Lucia memainkan jari telunjuknya di dada bidang kekasihnya.
“Kemana kamu akan pergi beb?” Rayhan memiringkan tubuhnya, membiarkan kekasihnya melakukan apa yang ingin ia lakukan.
“Istanbul turki, aku ingin ke sana Rey,” bisik Lucia pelan dan manja, sambil mengigit pelan daun telinga Rayhan.
“Baiklah terserah kamu saja, aku sudah menyiapkan semua yang kamu inginkan, semuanya ada di dalam laci meja itu,” tunjuk Rayhan mulai menaiki tubuh Lucia, tubuh gadis yang sangat di cintainya.
Rayhan kembali menyentuh bibir kekasihnya. Dan mendapat sambutan hangat dari bibir Lucia, sentuhan tadinya ada di bibir kini telah berada di leher.
Sehingga membuat Lucia kembali mengeluarkan suara yang aneh dari dalam mulutnya, suara yang membuat Rayhan semakin bergairah untuk melakukan lebih dari apa yang di lakukannya saat ini, karna merasa terbuai dengan setiap sentuhan bibir Rayhan hingga akhirnya Lucia membalas semua permainan kekasihnya dengan caranya sendiri.