/0/12218/coverorgin.jpg?v=5514558b29fa101734c6702af9de4e2b&imageMogr2/format/webp)
Sebuah pintu kamar tiba-tiba terbuka lebar dan seketika membuyarkan lamunan Aluna yang saat ini tengah merenungi nasibnya yang malang.
"Permisi non, Tuan Abigael menyuruh saya untuk memanggil Non Aluna agar segera turun ke bawah. Karena keluarga dari mempelai pria sudah tiba. Tinggal menunggu pengantin prianya datang non," ucap pelayan yang bekerja di kediaman megah milik keluarga Abigael-ayah Aluna.
"Baiklah. Saya akan segera turun," balas Aluna. Tatapannya datar dan dingin.
Aluna sejenak menatap dirinya dari pantulan kaca. Kecantikan alami yang dimiliki Aluna sejak kecil membuatnya terlihat menawan. Berbalut gaun putih panjang, dipadu dengan polesan make up tipis diwajahnya, semakin menambah pesonanya yang sempurna.
Namun bukan pancaran kebahagiaan yang tercipta diwajahnya, melainkan tatapan sendu penuh kesedihan yang mendalam. Seperti menyimpan beban yang sangat berat.
Bukannya seorang pengantin harusnya terlihat bahagia dihari pernikahannya? Tetapi tidak untuk Aluna. Bukan dirinya yang menginginkan pernikahan ini terjadi.
Tanpa menunggu lama, Aluna segera bangkit dari tempat duduknya yang nyaman. Kakinya terasa berat untuk melangkah. Namun apalah daya. Aluna tidak bisa berbuat apapun saat ini, selain menerima pernikahannya dengan penuh keterpaksaan.
Diiringi para pengiring pengantin, Aluna berjalan anggun menuruni anak tangga satu-persatu. Hingga sepasang kaki jenjangnya berhasil menapaki lantai dasar.
Sembari menunggu sang pengantin pria datang, Aluna dipersilahkan untuk duduk bersanding terlebih dahulu dengan sang ayah.
Namun sudah sejam waktu berlalu, calon mempelai pria belum juga menunjukkan eksistensinya. Hal itu membuat Abigael resah nan gelisah.
"Kenapa mempelai pria belum sampai juga. Kemana dia?" gumam Abigael yang masih didengar oleh Aluna.
"Kalau begitu lebih baik pernikahan ini dibatalkan saja ayah. Aku yakin pria itu juga pasti tak menginginkan pernikahan ini terjadi," cetus Aluna.
Abigael seketika menoleh ke arah sang putri. Tatapannya berubah tajam seperti belati.
"Tidak bisa! Jangan seenakmu saja. Ayah sudah berusaha agar kau bisa menikah dengan keluarga Kusuma. Jika kau mengacaukannya, seluruh keluarga kita akan terkena masalah," timpal Abigael penuh penolakan.
Aluna terdiam beberapa saat. Hanya pasrah yang saat ini bisa dilakukannya. Seharusnya bukan dirinya yang akan menikah, tetapi sang kembaran-Alana.
****
Disebuah tempat makan yang cukup terkenal di Kota London. Terlihat Abigael sedang duduk sendirian. Menatap layar ponselnya dengan penuh keseriusan. Sambil menyesap sedikit demi sedikit kopi pahit yang terhidang di mejanya.
Tiba-tiba seorang wanita muda datang menghampirinya. Abigael yang melihat sepasang kaki tengah berdiri dihadapannya, segera mengangkat wajah. Seketika netranya berbinar, saat melihat seseorang yang sudah dia tunggu-tunggu kehadirannya.
"Aluna, akhirnya kamu datang juga nak."
Satu kata terlontar dari mulut Abigael. Memanggil wanita muda tersebut dengan panggilan 'nak'. Dia adalah Aluna Putri. Salah satu putrinya yang selama ini dia abaikan.
/0/24249/coverorgin.jpg?v=cab9e977f91a6d5f2b7bc2d376bf62e3&imageMogr2/format/webp)
/0/27383/coverorgin.jpg?v=51f079974a32f97d08d8f66a35f472df&imageMogr2/format/webp)
/0/21481/coverorgin.jpg?v=b5a43945960548a504dce4cb02ad6add&imageMogr2/format/webp)
/0/21615/coverorgin.jpg?v=dc9249a777f23c7bcdc6d500e7db4058&imageMogr2/format/webp)
/0/27986/coverorgin.jpg?v=9eba3a339aec35f2ef31734d7b87a830&imageMogr2/format/webp)
/0/17361/coverorgin.jpg?v=02ed18d5ec951a7c5577f9a36e9138b0&imageMogr2/format/webp)
/0/14039/coverorgin.jpg?v=0b70ca6f55c1d6c7dadd208270d4bb0c&imageMogr2/format/webp)
/0/2069/coverorgin.jpg?v=69f7d7217a48454e0cba6e5f5bede189&imageMogr2/format/webp)
/0/8091/coverorgin.jpg?v=73a688c21282e81768896b6661e6f5d9&imageMogr2/format/webp)
/0/18144/coverorgin.jpg?v=15b1340d5ddc298759b5c0fc43f49d98&imageMogr2/format/webp)
/0/28404/coverorgin.jpg?v=52f20601141c296a60175d856f4756b5&imageMogr2/format/webp)
/0/16908/coverorgin.jpg?v=eb76d5e78c94ca3449e4ff205c00d6f9&imageMogr2/format/webp)
/0/12752/coverorgin.jpg?v=74ae9140d44aa5de5990c253982efd58&imageMogr2/format/webp)
/0/24930/coverorgin.jpg?v=20250627183014&imageMogr2/format/webp)
/0/12737/coverorgin.jpg?v=47c887ad192be9faebf19ea232c9b11d&imageMogr2/format/webp)
/0/20880/coverorgin.jpg?v=f4ed48f47c771795688fc1986665b888&imageMogr2/format/webp)
/0/13074/coverorgin.jpg?v=b43f8a89a4241eaac52a45d7dfbe4056&imageMogr2/format/webp)