Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Wanita muda berusia dua puluh empat tahun, tinggi sekitar seratus enam puluh delapan sentimeter, berkulit kuning langsat dengan rambut bergelombang yang di gelung tinggi di atas kepala, memperlihatkan leher jenjangnya dengan sebuah tato kupu-kupu kecil di bagian tengkuk menambah keindahan bagi setiap orang yang memandangnya.
Kaos berbahan straight tanpa lengan melekat sempurna di tubuh elok miliknya di padu dengan setelan celana hotpants yang memperlihatkan kaki mulus rampingnya dengan bentuk tubuh secara proporsional milik wanita muda bernama Angelina Wijaya.
Saat dirinya keluar dari sebuah mobil berwarna merah maroon yang terparkir di depan toko bakery yang disinggahi, beberapa pasang mata memandang ke arahnya. Tampak jelas di dalam mobil, seorang lelaki memakai topi dengan kaca mata hitam, menunggu di tempat parkir itu dengan kondisi mesin mobil masih tetap menyala.
Beberapa saat kemudian, Angel, panggilan akrab dari Angelina Wijaya. Keluar dari toko bakery berjalan menuju mobil yang masih menyala kemudian ia pun masuk ke dalam mobil tersebut dan mobil pun melaju ke jalanan yang terlihat padat merapat.
Di dalam mobil tampak Angel menyuapi lelaki yang sedang menyetir dengan sepotong roti sobek keju. Angel juga terlihat mengambil tissue untuk membersihkan sudut bibir lelaki itu dari remahan roti yang masih tersisa.
“Hmmmm.. Slow Sayang.., bibirku tidak bisa memuat semua potongan dari roti itu.., kecuali beberapa potongan bagian tubuhmu yang seksi itu,” ujar lelaki itu sambil tersenyum nakal.
Mendengar ocehan lelaki itu, Angel tersenyum penuh arti, lalu memandang lelaki itu lewat tatapan tajam dari kedua bola matanya yang indah dan berkata, “Dasar perayu.”
Lelaki yang disebut perayu oleh Angel, tertawa menggoda dengan pandangan tetap fokus pada jalanan yang semakin padat di sore hari.
“Mas Tito, kapan bisa ajak Angel jalan-jalan ke Singapura? Cuma janji-janji aja, Aah...”
Lelaki yang dipanggil Tito oleh Angel adalah seorang lelaki yang berusia empat puluh lima tahun, dengan postur tubuh tinggi dan bentuk tubuh yang sangat di jaga dalam penampilannya. Dia adalah Tito Khaidir, pengusaha muda dibidang kuliner yang telah mempunyai seorang istri dengan dua orang anak.
Tetapi dia memiliki hubungan spesial dengan Angel. Dan pertemuan mereka pertama kali terjadi, kala Angel bekerja sebagai marketing pada sebuah perusahaan otomotif. Bertemu dalam ajang pameran mobil keluaran terbaru. Dan Tito adalah salah seorang customer yang di rayu oleh Angel untuk membeli salah satu jenis mobil keluaran terbaru.
Sejak saat itu, hubungan mereka pun menjadi bertambah dekat. Entah karena cinta yang memang tumbuh diantara mereka atau karena nafsu semata. Dan semua itu hanya mereka sendiri yang tahu ke mana arahnya.
“Hmmmm akhirnya sampai juga di apartemen cinta kita,” ciuman mesra Tito mendarat mesra di pipi ranum Angel.
Mereka keluar dari mobil, menuju lift untuk sampai ke lantai tujuh. Sesampai di dalam lift, Tito menekan tombol nomor tujuh seraya meraih pinggang Angel yang kian merapat ke tubuhnya.
Sesaat kemudian pintu lift pun terbuka dan mereka menuju kamar apartemen mereka pada nomor 701. Tito langsung membuka pintu kamar itu dan masuk ke dalam apartemen lalu menggiring Angel ke ranjang mereka, untuk melampiaskan hasrat kerinduan sesaatnya.
Tito yang sudah tidak bisa membendung hasratnya langsung menciumi Angel dalam setiap jengkal tubuhnya dalam desahan hasrat yang dalam. Angel yang mendapatkan sentuhan Tito, menyambut setiap sentuhan dengan membalas mencium lelaki itu dengan bergairah.
Lalu mereka pun melambung jauh pada hasrat yang kian menggebu dengan memberikan sensasi dalam hasrat cinta sesaat yang kian menggelora.
“Sayang... kamu yang di atas yaa,” kecup mesra Tito setelah puas dalam memainkan sensasinya pada tubuh Angel yang telah polos.
Angel dengan tubuh eloknya melakukan apa yang menjadi keinginan kekasih hatinya. Mereka pun berpacu dalam hasrat, hentakan tubuh Angel dengan liukkan membuat kelelakian Tito bertambah tegang.
“Aarrhhh.., terus sayang.., Ouuwhh.., nikmatnya, hemmm,” cercau Tito dalam setiap hentakan yang dilakukan Angel dengan bibir yang menyesap dan memainkan dua gundukan kenyal kian menegang.