/0/15589/coverorgin.jpg?v=19b448a2d83059ba8d3918d95d7937c5&imageMogr2/format/webp)
Aira memandang ke luar jendela. Hujan deras menyelimuti kota, menyapu setiap sudut dengan air yang tak henti-hentinya jatuh, seolah mencerminkan perasaan hatinya yang sedang terombang-ambing. Di luar, langit tampak kelam, tidak ada satu pun cahaya yang mampu menembus kegelapan. Begitu juga dengan hatinya. Setelah bertahun-tahun bersama Reyhan, kini segala yang ia yakini terasa kosong, hampa, seperti lautan yang luas tanpa ujung.
Di tangannya, secarik kertas hasil tes kehamilan berbaring, dua garis merah menandakan bahwa ia tengah mengandung. Seharusnya Aira merasa bahagia. Seharusnya, berita ini adalah kabar baik yang membuatnya tersenyum. Tetapi, hatinya justru terasa terhimpit oleh kenyataan lain yang datang seperti badai. Bayi yang ada di dalam perutnya seharusnya menjadi simbol kebahagiaan dan harapan baru, namun kenyataan pahit yang baru saja ia temui jauh lebih kuat menguasai perasaannya.
Aira memandang foto mereka berdua yang ada di atas meja, senyum bahagia yang terpancar saat hari pernikahan mereka. Wajah Reyhan di foto itu tampak tulus, meski kini Aira tahu betapa banyak kebohongan yang telah ia tutupi di balik senyum itu. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu ia percayai bisa merusak semuanya? Bagaimana mungkin Reyhan, suaminya, yang telah berjanji untuk selalu ada, mengkhianatinya dengan cara yang begitu kejam?
Hatinya mulai sesak, perasaan ingin menangis datang begitu saja, tetapi Aira berusaha menahan diri. Ia tidak ingin terlihat lemah, terutama di hadapan anak yang ada di dalam kandungannya. Ia ingin percaya bahwa ia bisa menghadapinya, bahwa ia bisa tetap tegar meski dunia sekitarnya sedang runtuh.
Ponselnya bergetar. Suara dering itu memecah kesunyian yang menyelimutinya. Aira menatap layar ponselnya, dan matanya terhenti pada nama yang tertera: **Reyhan**. Ia ragu sejenak untuk membuka pesan itu. Namun akhirnya, dengan tangan yang agak gemetar, ia mengetuk layar ponselnya dan membuka pesan itu.
**Reyhan**: "Sayang, aku pulang malam ini, ada urusan di luar kota. Jangan khawatir, aku akan segera kembali."
Aira menatap pesan itu dalam diam. "Urusan lagi?" gumamnya dengan nada penuh tanda tanya. Sejak beberapa bulan terakhir, Reyhan selalu pulang terlambat dengan alasan yang sama-ada urusan yang harus diselesaikan. Setiap kali Aira mencoba untuk bertanya lebih jauh, Reyhan akan menjawab dengan senyum yang memaksakan diri, mengalihkan percakapan, seolah-olah ia tak ingin Aira mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Namun kali ini, Aira merasa ada sesuatu yang tidak beres. Sebuah firasat buruk datang, mengguncang setiap sudut hatinya. Ia tak tahu pasti apa yang membuatnya merasa demikian, tetapi perasaan itu sangat kuat, seperti bayangan gelap yang mengikuti setiap langkahnya.
/0/22203/coverorgin.jpg?v=aa5c4d394e5c161d72f1fae229d0327c&imageMogr2/format/webp)
/0/16375/coverorgin.jpg?v=20240705142955&imageMogr2/format/webp)
/0/16524/coverorgin.jpg?v=d120edfc595220e29f599bab7a546f88&imageMogr2/format/webp)
/0/24530/coverorgin.jpg?v=b5a24a122497a045d676b8dbecba4170&imageMogr2/format/webp)
/0/5643/coverorgin.jpg?v=5efec7b5d23dc565a11d844ccfcf32f2&imageMogr2/format/webp)
/0/16858/coverorgin.jpg?v=55e57d0c3fbbbe72391c0a97e4415700&imageMogr2/format/webp)
/0/21489/coverorgin.jpg?v=5f70302b2dcf36ccf19dbe01bcfc7c20&imageMogr2/format/webp)
/0/6491/coverorgin.jpg?v=9b9a74ef3e806f8f1f820037e0dbf6e2&imageMogr2/format/webp)
/0/3814/coverorgin.jpg?v=8c8dae14a1538084f32c8f3bfa1c8415&imageMogr2/format/webp)
/0/16511/coverorgin.jpg?v=d4dc22f9d688777e77ddddb634b06488&imageMogr2/format/webp)
/0/12930/coverorgin.jpg?v=f1d178d85c4e24b2cfcbcc8d6f43c9ae&imageMogr2/format/webp)
/0/26320/coverorgin.jpg?v=72709ea82d6b43347f5a9612b7ca8019&imageMogr2/format/webp)
/0/29679/coverorgin.jpg?v=3ce2b19260a523e3b9a35975a260c831&imageMogr2/format/webp)
/0/17164/coverorgin.jpg?v=5399f2d9a3016cf695306f21f6d38fe9&imageMogr2/format/webp)
/0/2865/coverorgin.jpg?v=148b7c0297ea539ab197a845457d933d&imageMogr2/format/webp)
/0/6595/coverorgin.jpg?v=36080175ef3c9e6d890c9db59d2148c9&imageMogr2/format/webp)
/0/6637/coverorgin.jpg?v=a530a5398bc61eb694f5ea42202f4e80&imageMogr2/format/webp)
/0/23825/coverorgin.jpg?v=626b269729f3f72697f5d6c0d0a61b07&imageMogr2/format/webp)
/0/23335/coverorgin.jpg?v=449cea810c5ef59b88cedb2b49dc88c2&imageMogr2/format/webp)
/0/17282/coverorgin.jpg?v=a34e9b4d14493b1290fca4ee43eafa69&imageMogr2/format/webp)