Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
"ASIAAAAA!!!"
Sebuah suara sangat cempreng sukses menggemparkan seluruh isi rumah. Gadis berteriak dengan seluruh kekuatannya dan hampir saja membuat pita suaranya putus. Wajahnya memerah karena menahan amarah.
"Ada apa, Non?" tanya seorang pembantu yang kira-kira berusia diatas lima puluh tahun kepada majikannya itu yang barusan berteriak.
"Bi Ijah, di mana Asia?" tanya gadis itu sambil menahan kekesalannya terhadap gadis yang ia panggil Asia.
"Non Asia sudah berangkat kerja sejak setengah jam yang lalu, Non."
"APAAA??? DAN BIBI MEMBIARKANNYA MEMAKAI MOBILKU? ASTAGAAAAAA!"
Gadis itu mengacak rambutnya frustasi karena mobil kesayangannya baru saja dipakai oleh saudaranya sendiri. Terlebih lagi gadis bernama Asia yang menjadi penyebab kemarahan gadis itu, tidak meminta izin padanya terlebih dahulu selaku pemilik mobil tersebut.
"Papa dan Mama ke mana?" Gadis itu tiba-tiba saja mengalihkan pembicaraan. Ia tak lagi membahas perbuatannya Asia.
"Tuan dan nyonya sudah berangkat pagi sekali. Katanya ada syuting," jelas Bi Ijah seadanya.
Terdengar suara helaan nafas dari gadis itu. Selalu saja seperti itu. Orang tuanya sangat sibuk dan saudaranya selalu mencari gara-gara dengannya. Satu jam lagi ia ada meeting di agensi tempatnya bernaung dan saat ini tidak ada mobil yang menganggur di rumahnya. Dengan sangat terpaksa ia berangkat ke agensinya nanti dengan menggunakan taksi.
"Siapin sarapan buat aku!" kata gadis itu dengan nada memerintah.
"Baik, Non Afra."
Gadis yang dipanggil Afra kemudian kembali ke kamarnya untuk berganti baju. Dia adalah Afra Liandra. Aktris pendatang baru dengan jumlah haters terbanyak tahun ini. Karena hatersnya yang sangat banyak itulah, membuatnya naik daun. Walaupun begitu, Afra sendiri tidak mengerti kenapa netijen begitu tidak menyukainya padahal ia tidak pernah memiliki skandal apapun. Intinya, Netijen selalu benar dan dirinya selalu salah.
Taksi online pesanan Afra telah sampai di depan rumahnya. Buru-buru gadis itu masuk ke dalam taksi tersebut. Sang sopir terkejut ketika tahu kalau pelanggan yang memesannya itu adalah seorang aktris cantik yang sedang naik daun saat ini.
"Mba Afra, ya?" tanya sang sopir kepada Afra yang duduk di bangku belakang.
"Mba?" Afra mengerutkan keningnya ketika mendengar sopir itu memanggilnya dengan sebutan 'Mba'.
"Kalo gue Afra, kenapa?" sahut Afra dengan nada juteknya. "Buruan jalan! Gue udah telat."
Sopir itu langsung melajukan mobilnya karena takut kalau pelanggannya ini akan mengamuk karena sejak tadi Afra memasang wajah juteknya. Afra bersikap sejutek itu pun dikarenakan kesal dengan kejadian pagi tadi karena ulahnya Asia.
*
Baru saja pria itu menginjakkan kakinya di bandara, tetapi para wartawan langsung menyerbunya dengan deretan pertanyaan yang begitu memuakkan. Para pengawalnya pun sempat kewalahan menghadapi para wartawan yang jumlahnya begitu banyak dan itu menganggu kenyamanan bandara.
"Pak Aksa, apakah anda akan menetap di Jakarta?"
"Pak, ada rencana pembangunan di Jakarta sehingga Bapak memutuskan kembali ke sini?"
"Pak, bagaimana keadaan saudara Bapak?"
Dari sekian banyak pertanyaan tentang karirmya, ternyata ada satu pertanyaan yang menarik perhatian pria yang di panggil Aksa itu. Aksa mendekati salah seorang wartawan wanita dengan rambut ikal dan berkacamata itu.
"Tentang keluarga saya, itu urusan saya. Kalian tidak perlu repot-repot mencari tahunya," kata Aksa dingin dengan tatapan yang begitu tajam.