Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ken'an milik alexsa

Ken'an milik alexsa

kenzo oshan

5.0
Komentar
111
Penayangan
2
Bab

"Copel yang serasi ya jeng lucu jadi iri deh" Ken'an mendengarnya, tak sadar iya mengulas senyum tipis di bibir nya Entah apa yang dia rasakan Dia seperti melayang "Ini mbak saya scan pakek hp suami saya ya mbak" Ucap Alexsa sambil mulai menyecan barcode kasir "O.. suami istri to.. Semoga cepet di kabulin ya keinginan nya" tiba tiba ibu ibu tadi berkata dengan keras Sontak membuat mata beberapa pelanggan tertuju padanya sambil tersenyum "Kalo mau cepat hamil banyak banyak konsumsi asam folat neng suami juga yang rajin jangan males males" ledek ibu ibu tadi "Dengerin tu jangan males males"jawab Alexsa di tujukan pada Ken'an. Ken'an terbelanga shock dengan ucapan Alexsa tapi iya agak sedikit canggung dengan ucapan alexsa tentang rajin jangan males males ya kata itu biasa di gunakan untuk para pelajar tapi sekarang iya mendengar kata itu untuk pasutri aneh si tapi lucu entahlah apa yang sedang di rasakan Ken'an 'Andai aja kamu itu istriku mungkin dari kemarin kemarin kita sudah punya bayi' Ken'an bergumam sendiri dalam hati nya "Dah ayok barangkat" Ken'an menarik tangan Alexsa dengan lembut Iya sudah tak sanggup menahan malu lagi,iya hawatir jika mereka tetap di situ iya akan tambah malu Waktu berlalu begitu cepat hingga kini Mereka pun sampai di bandara pesawat mereka segera terbang selang beberapa saat pesawat mendarat mereka telah sampai di sebuah bandara internasional Nasional di kota tersebut Mereka keluar dari pesawat dan langsung menuju taxi yang mereka pesan dan akhirnya mereka sampai di sebuah hotel yang di suguhkan dengan fenomena pantai yang indah.

Bab 1 Siapa aku

Aaaaa.......

Prak!!!!!!

Dmmmm!!!!!

Gadis kecil itu terlempar keluar jalan dengan bersimbah darah di wajah bagian pelipis.

Batu itu begitu keras akibatnya ketika membentur jidat gadis kecil itu iya tak sadarkan diri

Sedang di tegah jalan nampak seorang pria berada di dalam mobil Ferrari yang terbalik dengan penuh luka di tubuh has serpihan kaca yang pecah akibat kecelakaan.

Namun beruntung nya pria itu masih sadarkan diri.

Rintik hujan yang begitu deras menambah sensasi perih luka di tubuh kedua korban.

Kerumunan orang seolah menambah rasa sakit di tubuh Ken'an. selang berberapa saat ambulan putih datang menjemput mereka dan segera dibawa ke ruang UGD

Nit nit nit ....

Suara alat Di samping ranjang gadis kecil Yang terbaring lemas tak berdaya.

Di ruangan serba Putih khas dengan bau obat-obatan lengkap dengan infus yang terpasang. Alexsa terbaring sendiri tanpa ada seorang kawan.

Di ruang lain nampak pemuda tampan yang juga terbaring di atas ranjang sedang di periksa oleh seorang suster

"Sus gimana sus"

"Mas gak papa kok mas cuma butuh istirahat aja nanti 2-3 hari sudah boleh pulang kok "

"Maksudnya yang kesini sama saya tadi"

"O.. itu keadaan nya lumayan memprihatinkan mas benturan di kepala nya lumayan parah akibatnya dia kehilangan ingatannya sementara".

"APA..

SRIUS SUS? trus gimana?? "

"Kita belum bisa lakukan tindakan lanjutan mas soalnya gak ada anggota keluarga nya.

Jadi gak ada yang bertanggung jawab "

"Apa yang bakal di lakukan sus?"

"Harus di oprasi mas"

"Lakukan yang terbaik sus"

"Maksudnya mas"

"Lakukan operasi itu asal dia bisa sembuh saya yang tangguh jawab"

"SRIUS mas itukan murni kecelakaan?"

"Iya sus saya gak mau dia kenapa Napa

Tolong lakukan yang terbaik sus"

"Baik mas kalo itu yang mas mau saya sampaikan n ke dokter spesialis kepala dulu ya mas"

"Iya sus"

"Kalo gitu saya permisi dulu mas, oh iya masnya ada keluhan gak"

"GK si sus,

Oh iya sus kira kira operasi itu kapan ya sus"

"Nanti malam mas sekitar jam 22.00 gimana mas"

"Saya boleh nungguin GK sus?"

"Mas kan masih butuh istirahat

jadi lebih baik nanti kalo sudah selsai saya kasih tau mas nya ya"

"Iya sus"

Suster itu keluar meninggalkan ruangan Ken'an.

22.00 di ruang oprasi para dokter dan tenaga medis lainnya sudah siap menangani

alexsa

Waktu berlalu begitu cepat

Tak terasa jam di kamar Ken'an menunjukan pukul 23.30

Para tenaga medis sudah keluar dari ruangan operasi dengan membawa tubuh Alexsa ke ruang rawat

Tok tok tok

Klekk..

Pintu ruangan Ken'an terbuka, suster tadi kembali masuk Dangan wajah sumringah.

"Kenapa sus"

"Mas lancar mas lancar operasi nya"

"Alhamdulillah trus gimana sus?"

"Sudah di antar di ruang rawat mas, kalo mas mau jenguk nanti saya anterin"

"Makasih sus"

"Tapi mas harus sembuh dulu ya"

"Iya sus makasih sekali lagi"

"Iya mas kalo gitu saya pamit ya mas mau pulang sudah waktunya pulang"

"Oh iya sus hati hati di jalan ya sus"

"Iya mas saya permisi dlu"

Suster itu keluar dari ruangan ken'an

Dan Ken'an pun memutuskan untuk tidur.

Sementara di rumah Ken'an ibu nya sedang menonton brita

Telah terjadi kecelakaan 2 mobil sekaligus di tanjakan A

Kecelakaan itu mengakibatkan 1 mobil truk terguling dan satu mobil Ferrari terbalik

Korban ada 3 orang diantaranya

pengemudi truk serta

seorang pria dan wanita di duga korban pria bernama Ken'an di lihat dari kartu identitas nya yang tertinggal di dalam mobil. Sedang pengemudi truk bernama Yanto namun sang korban wanita belum di ketahui identitas nya

"PA PA PA KEN'AN PA"

"iya Ken an kenapa ma ?"

"KEN'AN KECELAKAAN PA..!!"

"APA.."

ayah Ken'an langsung beranjak dari meja kerjanya. Dan langsung menghampiri sang istri yang sedang menonton televisi.

"Pa ayok pa kita berangkat pa"

"Ayo ma"

Ayah dan ibu Ken an pun pergi menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit iya langsung menuju ruang Ken'an

Dan nampak Ken'an yang sedang tertidur pulas karna waktu telah menunjukan pukul 01.00

Ayah ibunya masuk kedalam ruangan tapi tak membang kan Ken'an sebab hawatir Ken'an terbangun

Ayah dan ibunya duduk di antara sisi ranjang Ken'an yang terbaring seraya meneteskan air mata.

Betapa memilukannya melihat anak yang sangat mereka cintai terbaring lemas tak berdaya.

Suara Isak tangis ibu yang begitu tersedat sedat sampai membangunkan Ken'an dari tidurnya

"Mama"

"Ken maaf sayang suara mama kekerasan ya??

Kamu gimana apa yang sakit, Mau apa, minum, makan , apa apa mama ambilin ?"pertanyaan mama bertubi tubi menawarkan bantuan

Tapi Kenan hanya tersenyum saja

"Gak papa kok ma aku baik baik aja lagian juga lusa udah boleh pulang kok"

Jawab Kenan sambil tersenyum menenangkan sang ibu

"Bener kamu gak papa Ken?"

Papa ikut menyahut sambil memegang kening Ken an

"Gak kok pa, Ken gak papa, papa jangan khawatir gtu dong"

"Gimana mama sama papa gak hawatir orang kamu kecelakaan parah gini kok" mama kembali menyela perkataan mereka sangking khawatir nya

"Iya ma tadi kata dokternya cuma butuh banyak istirahat aja kok lagian lukanya gak parah kok"

"Yaudah kalo gitu sekarang kamu istirat lagi aja ya nanti biar papa sama Mama yang nungguin" ujar papa sambil menyelimuti tubuh Ken an

Ken'an pun mengganguk setuju dan akhirnya iya memejamkan mata kembali.

Sedang ayah dan ibunya duduk di sofa dekat rangnjang Ken an

Ibu tak lupa menata buah dan makanan yang telah di bawa dari rumah untuk Ken'an rencananya baru akan di tawarkan Ken an ketika iya sudah bangun nanti.

Dokter lewat di depan ruangan Alexsa dan melihat Alexsa yang seperti menggerakkan tangannya, lalu dokter itupun masuk dan mengecek ya benarsaja Aleksa sudah menggerakan tanganya tapi dia mengucapkan kata mas.. sampai beberapa kali hingga akhirnya iya terdiam kembali.

Begitu dokter cak keadaanya dia sudah setabil tinggal menunggu sadar saja.

Ken'an gelisah bolak balik berganti posisi tidur iya gelisah tak bisa tidur iya mengingat gadis yang kecelakaan bersamanya tadi. Dia pun berencana akan melihat gadis itu besok.

..........

Kukuruyukkkk

.........

Suara ayam telah berkokok Kenan terbangun dan kaget ketika mendapati jam dinding ruangan telah menunjuk pukul 06.30 iya melihat sekeliling dan iya hanya melihat sang ibu sedang sibuk mengupas apel

"Ma.."

"Eh Ken sudah bangun?"

"Kok mama gak bangunin Ken Si ma buat sholat subuh?."

"Oo tadi papa nglarang mama soalnya kamu tidurnya pules banget, kata papa semalem kamu kayak gak bisa tidur dan baru pules belumum lama tadi jadi papa sama Mama kasian buat bangunin kamu"ujar mama sambil tersenyum manis membuat Ken an selalu merasa tenang.

"Oh gitu ya ma sekarang Ken mau sholat ma bisa tolong bantu Ken gak ma buat ke kamar mandi?"

Iya sayang sini mama bantu, mama ambil kursi roda dulu ya."

"Gak usah ma Ken bisa jalan kok cuma agak sedikit ngilu si Ken cuma butuh pegangan aja."

"Ya udah sini mama bantu "

Ken'an pergi ke kamar mandi di temani ibunya karna Ken tak mampu berjalan tanpa pegangan.

Suster sedang mengecek keadaan Alexsa dan sekarang iya sudah sadarkan diri

"Sus"

"Iya mbak ada yang bisa saya bantu"

"Suami saya mana sus?"

"Suami embak?"

suster itu bertanya sambil menunjukan glagat bingung nya karna iya tak tau siapa suami dari alexsa.

Namun aleksa hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan suster tadi

"Saya kesini sama suami saya kan sus?"

Tanya nya lagi semakin membuat suster bingung

"Emang suami mbak siapa namanya?"

Suster itu bertanya nama suami Alexsa seakan ingin membantunya.

Namun Alexsa hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa iya tidak tau.

Suster baru ingat bahwa Alexsa lupa ingatan

"Nama mbaknya siapa soalnya di daftar belum ada nama mbak nya"

Suster itu malah bertanya nama alexsa karna sedari kemarin sore sewaktu Alexsa dan Ken'an datang tidak ada yang tau nama Alexsa.

Namun Alexsa//0⁰0 pun memberikan respon yang sama menggeleng tak tau.

"Waduh mbak ngak inget ya."

"Iya sus emang saya kenapa?"

"Mbak kecelakaan mbak dan mbak di fonis kehilangan ingatan sementara tadi si waktu mbak di bawa kesini ada pasien laki laki mbak barang kali itu suami mbak!"

"Iya sus itu pasti suami saya gak mungkin sus saya kesini sendirian soalnya saya baru nikah. "jawab alexsa

"Trus gimana keadaan suami saya sus dia baik baik aja kan sus"

"Iya mbak suami mbak baik baik aja kok nanti saya sampaikan kalo mbak sudah sadar"

"Iya sus makasih ya sus"

"Kalo gitu saya permisi dlu ya mbak "

"Iya sus"

Suster itu keluar dari ruangan alexsa.

"Ken papa brangkat ya Ken kemungkinan papa pulang seminggu lagi soalnya banyak kerjaan di Eropa, kamu sama mam dlu ya, nanti kalo ada apa apa langsung hubungin papa"

"Iya pa...

Papa baik baik ya disana jaga kesehatan"

"Iya Ken kamu juga inget Lo ya harus selalu hubungin papa"

"Iya iya pa ya udah Ken mama anter papa kedepan dlu ya sekalian mama mau ambil beberapa perlengkapan di rumah nanti mama ke sini lagi"

"Iya ma"

Mereka pun saling berpelukkan

Melepas kepergian ayah setelah itu ayah langsung bergegas kebandara dan ibu Ken'an bergegas pulang untuk mengambil beberapa perlengkapan di rumah

Tidak lama dari kepergian sang orang tua pintu ruangan Ken'an di ketuk dan seorang suster pun masuk

"Mas Ken'an gimana keadaanya?"

"Baik kok sus"

"Mas istri mas sudah siuman mas "

"ISTRI!!"

Ken'an kaget dengan ucapan sang suster bahwa istrinya telah siuman

"Dia tadi nyariin mas dan dia juga ngak inget nama nya mas, kalo saya boleh tau namanya siapa ya mas soalnya di daftar belum ada nama nya mas?"

"Emm LISA! ya Lisa na nya sus"

Ken'an sepontan Menjawab dengan menyebutkan bahwa nama gadis itu adalah Lisa.

Maski kita tau bahwa gadis itu bukan bernama Lisa tapi bernama Alexsa, tapi Ken'an engucapkan hal tersebut karna iya juga tidak tau siapa nama gadis tersebut apa lagi sekarang Alexsa taunya Ken'an itu adalah suaminya.

Ken'an pun tak tega jika harus membayangkan keadaan Alexsa yang sakit dan sendirian akhirnya iya memutuskan untuk berpura-pura menjadi suami dari alexsa demi mengembalikan ingatannya.

"Oh mbak Lisa mas baik kalo begitu oh iya mas tadi mbak Lisa bilang mau ketemu mas"

"Oh iya sus nanti saya kesana rencananya juga gitu pagi i ini saya mau kesana"

"Yaudah mas kalo gitu saya permisi dulu ya"

Suster itu keluar dari ruangan ken'anAaaaa.......

Prak!!!!!!

Dmmmm!!!!!

Gadis kecil itu terlempar keluar jalan dengan bersimbah darah di wajah bagian pelipis.

Batu itu begitu keras akibatnya ketika membentur jidat gadis kecil itu iya tak sadarkan diri

Sedang di tegah jalan nampak seorang pria berada di dalam mobil Ferrari yang terbalik dengan penuh luka di tubuh has serpihan kaca yang pecah akibat kecelakaan.

Namun beruntung nya pria itu masih sadarkan diri.

Rintik hujan yang begitu deras menambah sensasi perih luka di tubuh kedua korban.

Kerumunan orang seolah menambah rasa sakit di tubuh Ken'an. selang berberapa saat ambulan putih datang menjemput mereka dan segera dibawa ke ruang UGD

Nit nit nit ....

Suara alat Di samping ranjang gadis kecil Yang terbaring lemas tak berdaya.

Di ruangan serba Putih khas dengan bau obat-obatan lengkap dengan infus yang terpasang. Alexsa terbaring sendiri tanpa ada seorang kawan.

Di ruang lain nampak pemuda tampan yang juga terbaring di atas ranjang sedang di periksa oleh seorang suster

"Sus gimana sus"

"Mas gak papa kok mas cuma butuh istirahat aja nanti 2-3 hari sudah boleh pulang kok "

"Maksudnya yang kesini sama saya tadi"

"O.. itu keadaan nya lumayan memprihatinkan mas benturan di kepala nya lumayan parah akibatnya dia kehilangan ingatannya sementara".

"APA..

SRIUS SUS? trus gimana?? "

"Kita belum bisa lakukan tindakan lanjutan mas soalnya gak ada anggota keluarga nya.

Jadi gak ada yang bertanggung jawab "

"Apa yang bakal di lakukan sus?"

"Harus di oprasi mas"

"Lakukan yang terbaik sus"

"Maksudnya mas"

"Lakukan operasi itu asal dia bisa sembuh saya yang tangguh jawab"

"SRIUS mas itukan murni kecelakaan?"

"Iya sus saya gak mau dia kenapa Napa

Tolong lakukan yang terbaik sus"

"Baik mas kalo itu yang mas mau saya sampaikan n ke dokter spesialis kepala dulu ya mas"

"Iya sus"

"Kalo gitu saya permisi dulu mas, oh iya masnya ada keluhan gak"

"GK si sus,

Oh iya sus kira kira operasi itu kapan ya sus"

"Nanti malam mas sekitar jam 22.00 gimana mas"

"Saya boleh nungguin GK sus?"

"Mas kan masih butuh istirahat

jadi lebih baik nanti kalo sudah selsai saya kasih tau mas nya ya"

"Iya sus"

Suster itu keluar meninggalkan ruangan Ken'an.

22.00 di ruang oprasi para dokter dan tenaga medis lainnya sudah siap menangani

alexsa

Waktu berlalu begitu cepat

Tak terasa jam di kamar Ken'an menunjukan pukul 23.30

Para tenaga medis sudah keluar dari ruangan operasi dengan membawa tubuh Alexsa ke ruang rawat

Tok tok tok

Klekk..

Pintu ruangan Ken'an terbuka, suster tadi kembali masuk Dangan wajah sumringah.

"Kenapa sus"

"Mas lancar mas lancar operasi nya"

"Alhamdulillah trus gimana sus?"

"Sudah di antar di ruang rawat mas, kalo mas mau jenguk nanti saya anterin"

"Makasih sus"

"Tapi mas harus sembuh dulu ya"

"Iya sus makasih sekali lagi"

"Iya mas kalo gitu saya pamit ya mas mau pulang sudah waktunya pulang"

"Oh iya sus hati hati di jalan ya sus"

"Iya mas saya permisi dlu"

Suster itu keluar dari ruangan ken'an

Dan Ken'an pun memutuskan untuk tidur.

Sementara di rumah Ken'an ibu nya sedang menonton brita

Telah terjadi kecelakaan 2 mobil sekaligus di tanjakan A

Kecelakaan itu mengakibatkan 1 mobil truk terguling dan satu mobil Ferrari terbalik

Korban ada 3 orang diantaranya

pengemudi truk serta

seorang pria dan wanita di duga korban pria bernama Ken'an di lihat dari kartu identitas nya yang tertinggal di dalam mobil. Sedang pengemudi truk bernama Yanto namun sang korban wanita belum di ketahui identitas nya

"PA PA PA KEN'AN PA"

"iya Ken an kenapa ma ?"

"KEN'AN KECELAKAAN PA..!!"

"APA.."

ayah Ken'an langsung beranjak dari meja kerjanya. Dan langsung menghampiri sang istri yang sedang menonton televisi.

"Pa ayok pa kita berangkat pa"

"Ayo ma"

Ayah dan ibu Ken an pun pergi menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit iya langsung menuju ruang Ken'an

Dan nampak Ken'an yang sedang tertidur pulas karna waktu telah menunjukan pukul 01.00

Ayah ibunya masuk kedalam ruangan tapi tak membang kan Ken'an sebab hawatir Ken'an terbangun

Ayah dan ibunya duduk di antara sisi ranjang Ken'an yang terbaring seraya meneteskan air mata.

Betapa memilukannya melihat anak yang sangat mereka cintai terbaring lemas tak berdaya.

Suara Isak tangis ibu yang begitu tersedat sedat sampai membangunkan Ken'an dari tidurnya

"Mama"

"Ken maaf sayang suara mama kekerasan ya??

Kamu gimana apa yang sakit, Mau apa, minum, makan , apa apa mama ambilin ?"pertanyaan mama bertubi tubi menawarkan bantuan

Tapi Kenan hanya tersenyum saja

"Gak papa kok ma aku baik baik aja lagian juga lusa udah boleh pulang kok"

Jawab Kenan sambil tersenyum menenangkan sang ibu

"Bener kamu gak papa Ken?"

Papa ikut menyahut sambil memegang kening Ken an

"Gak kok pa, Ken gak papa, papa jangan khawatir gtu dong"

"Gimana mama sama papa gak hawatir orang kamu kecelakaan parah gini kok" mama kembali menyela perkataan mereka sangking khawatir nya

"Iya ma tadi kata dokternya cuma butuh banyak istirahat aja kok lagian lukanya gak parah kok"

"Yaudah kalo gitu sekarang kamu istirat lagi aja ya nanti biar papa sama Mama yang nungguin" ujar papa sambil menyelimuti tubuh Ken an

Ken'an pun mengganguk setuju dan akhirnya iya memejamkan mata kembali.

Sedang ayah dan ibunya duduk di sofa dekat rangnjang Ken an

Ibu tak lupa menata buah dan makanan yang telah di bawa dari rumah untuk Ken'an rencananya baru akan di tawarkan Ken an ketika iya sudah bangun nanti.

Dokter lewat di depan ruangan Alexsa dan melihat Alexsa yang seperti menggerakkan tangannya, lalu dokter itupun masuk dan mengecek ya benarsaja Aleksa sudah menggerakan tanganya tapi dia mengucapkan kata mas.. sampai beberapa kali hingga akhirnya iya terdiam kembali.

Begitu dokter cak keadaanya dia sudah setabil tinggal menunggu sadar saja.

Ken'an gelisah bolak balik berganti posisi tidur iya gelisah tak bisa tidur iya mengingat gadis yang kecelakaan bersamanya tadi. Dia pun berencana akan melihat gadis itu besok.

..........

Kukuruyukkkk

.........

Suara ayam telah berkokok Kenan terbangun dan kaget ketika mendapati jam dinding ruangan telah menunjuk pukul 06.30 iya melihat sekeliling dan iya hanya melihat sang ibu sedang sibuk mengupas apel

"Ma.."

"Eh Ken sudah bangun?"

"Kok mama gak bangunin Ken Si ma buat sholat subuh?."

"Oo tadi papa nglarang mama soalnya kamu tidurnya pules banget, kata papa semalem kamu kayak gak bisa tidur dan baru pules belumum lama tadi jadi papa sama Mama kasian buat bangunin kamu"ujar mama sambil tersenyum manis membuat Ken an selalu merasa tenang.

"Oh gitu ya ma sekarang Ken mau sholat ma bisa tolong bantu Ken gak ma buat ke kamar mandi?"

Iya sayang sini mama bantu, mama ambil kursi roda dulu ya."

"Gak usah ma Ken bisa jalan kok cuma agak sedikit ngilu si Ken cuma butuh pegangan aja."

"Ya udah sini mama bantu "

Ken'an pergi ke kamar mandi di temani ibunya karna Ken tak mampu berjalan tanpa pegangan.

Suster sedang mengecek keadaan Alexsa dan sekarang iya sudah sadarkan diri

"Sus"

"Iya mbak ada yang bisa saya bantu"

"Suami saya mana sus?"

"Suami embak?"

suster itu bertanya sambil menunjukan glagat bingung nya karna iya tak tau siapa suami dari alexsa.

Namun aleksa hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan suster tadi

"Saya kesini sama suami saya kan sus?"

Tanya nya lagi semakin membuat suster bingung

"Emang suami mbak siapa namanya?"

Suster itu bertanya nama suami Alexsa seakan ingin membantunya.

Namun Alexsa hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa iya tidak tau.

Suster baru ingat bahwa Alexsa lupa ingatan

"Nama mbaknya siapa soalnya di daftar belum ada nama mbak nya"

Suster itu malah bertanya nama alexsa karna sedari kemarin sore sewaktu Alexsa dan Ken'an datang tidak ada yang tau nama Alexsa.

Namun Alexsa//0⁰0 pun memberikan respon yang sama menggeleng tak tau.

"Waduh mbak ngak inget ya."

"Iya sus emang saya kenapa?"

"Mbak kecelakaan mbak dan mbak di fonis kehilangan ingatan sementara tadi si waktu mbak di bawa kesini ada pasien laki laki mbak barang kali itu suami mbak!"

"Iya sus itu pasti suami saya gak mungkin sus saya kesini sendirian soalnya saya baru nikah. "jawab alexsa

"Trus gimana keadaan suami saya sus dia baik baik aja kan sus"

"Iya mbak suami mbak baik baik aja kok nanti saya sampaikan kalo mbak sudah sadar"

"Iya sus makasih ya sus"

"Kalo gitu saya permisi dlu ya mbak "

"Iya sus"

Suster itu keluar dari ruangan alexsa.

"Ken papa brangkat ya Ken kemungkinan papa pulang seminggu lagi soalnya banyak kerjaan di Eropa, kamu sama mam dlu ya, nanti kalo ada apa apa langsung hubungin papa"

"Iya pa...

Papa baik baik ya disana jaga kesehatan"

"Iya Ken kamu juga inget Lo ya harus selalu hubungin papa"

"Iya iya pa ya udah Ken mama anter papa kedepan dlu ya sekalian mama mau ambil beberapa perlengkapan di rumah nanti mama ke sini lagi"

"Iya ma"

Mereka pun saling berpelukkan

Melepas kepergian ayah setelah itu ayah langsung bergegas kebandara dan ibu Ken'an bergegas pulang untuk mengambil beberapa perlengkapan di rumah

Tidak lama dari kepergian sang orang tua pintu ruangan Ken'an di ketuk dan seorang suster pun masuk

"Mas Ken'an gimana keadaanya?"

"Baik kok sus"

"Mas istri mas sudah siuman mas "

"ISTRI!!"

Ken'an kaget dengan ucapan sang suster bahwa istrinya telah siuman

"Dia tadi nyariin mas dan dia juga ngak inget nama nya mas, kalo saya boleh tau namanya siapa ya mas soalnya di daftar belum ada nama nya mas?"

"Emm LISA! ya Lisa na nya sus"

Ken'an sepontan Menjawab dengan menyebutkan bahwa nama gadis itu adalah Lisa.

Maski kita tau bahwa gadis itu bukan bernama Lisa tapi bernama Alexsa, tapi Ken'an engucapkan hal tersebut karna iya juga tidak tau siapa nama gadis tersebut apa lagi sekarang Alexsa taunya Ken'an itu adalah suaminya.

Ken'an pun tak tega jika harus membayangkan keadaan Alexsa yang sakit dan sendirian akhirnya iya memutuskan untuk berpura-pura menjadi suami dari alexsa demi mengembalikan ingatannya.

"Oh mbak Lisa mas baik kalo begitu oh iya mas tadi mbak Lisa bilang mau ketemu mas"

"Oh iya sus nanti saya kesana rencananya juga gitu pagi i ini saya mau kesana"

"Yaudah mas kalo gitu saya permisi dulu ya"

Suster itu keluar dari ruangan ken'an

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh kenzo oshan

Selebihnya
Pesan singkat dari sang bunda.

Pesan singkat dari sang bunda.

Lainnya

5.0

Cahaya pagi yang menembus cendela kamar sederhana itu hingga membangunkan mahluk yang sedang tertidur didalamnya Jaza Leon Fernandez nama pemuda yang sudah terbangun itu tapi enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya kondisi tubuh yang memang masih kurang sehat membuatnya lemas Ting…. Suara notifikasi dari hp Leon yang membuat nya langsung membuka hp tersebut. Iya menghela nafas sejenak ternyata pesan dari haris sang sekertaris nya Haris. "Bos kau dimana kenapa tak ada di rumah? Hari ini ada meeting dengan grup Sutanto" Begitulah isi pesan tersebut Leon "Aku sedang sakit kurasa aku takbisa hadir tolong kau wakili aku untuk meeting ini ris. Aku sedang ingin sendiri " Leon memang selalu pergi ke rumah tua itu ketika ia sedang sakit atau sedang menenangkan diri. iya ingin selalu bersama dengan semua kenangan di dalamnya namun iya tak ingin seorangpun tau tentang hal ini karena di dalam kenangan itu penuh dengan segala penyesalan untuknya Leon bangun dari tempat tidur dan mulai berjalan menuju dapur iya menyeduh segelas kopi lalu membawanya kembali ke kamar iya duduk di sebuah kursi di dekat jendela menaruh segelas kopi di atas meja di samping nya. Di Hadapan jendela iya terdiam kerinduannya akan kenangan di rumah itu semakin membara iya membuka sebuah album berisi foto-foto dahulu dibukanya satu persatu dipandang nya dengan lekat bayangan-bayangan itu mulai melintas di benaknya air matanya tak mampu iya bendung lagi cairan bening itu keluar menetesi lembaran-lembaran foto tersebut semua lembaran mengingatkan dari mana iya berasal

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku