Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ketabrak Cinta Ceo

Ketabrak Cinta Ceo

Nazura

5.0
Komentar
51
Penayangan
10
Bab

Kejadian yang menimpa melza, membuat zidan harus bertanggungjawab atas gadis cantik yang baru ia temui. Iri melihat sahabatnya yang selalu mendapatkan perhatian dari zidan, membuat anggie berubah. Bagaimanakah nasib melza? Apakah benih cinta tumbuh di hati zidan?

Bab 1 Mentari Di Awal Kisah

Sinar Mentari pagi itu, Melza masih terlelap tidur dalam buaian mimpi indah yang membuat semakin terlelap sang pemilik mimpi hingga, tidak ingin membuka matanya. Namun, suara alarm dari sebuah jam baker memaksakannya untuk terbangun sehingga, tidak sabar menganggu penghuni kamar lainnya.

Benar saja, Aprilia yang sudah pusing mendengar alarm jam Beker milik Melza membuatnya sangat kesal lalu, memutuskan untuk membangunkan paksa dan segera mematikan jam Bekernya itu.

"Kak Melza ... bangun, berisik banget jam bakernya. Kakak ," geram Aprilia adek dari Melza. kesal karena, pagi-pagi sudah bangun untuk jadwal pelajaran sekolah.

"Alarm bunyi keras banget tapi, nggak bangun-bangun juga sih. Mana sebentar lagi terlambat, sarapan juga nggak ada. Kalau kayak gini cuma bikin emosi aja," pikir Aprilia sangat emosi sekali dengan Melza yang belum bangun dan mempersiapkan sarapan paginya.

Namun, Melza masih ada di alam mimpi indahnya. hingga, Aprilia yang merasa teriakan tidak di gubris. membuat menggedor pintu kamar Melza karena, kalau Melza tidak bangun. Siapa yang akan menyiapkan sarapan ? dan mengantarnya ke sekolah atau memberikan uang jajan.

TokK ! tokK !

"Kakak sudah hampir terlambat Aprilia sekolah, siapa yang akan siapin sarapan untuk aku dan belum lagi jalan ke sekolah jauh," gerutu Aprilia dengan nada yang sengaja dikeraskan agar Melza terbangun hingga, meluapkan semua emosinya saat itu juga.

"Iyaa ... bawel banget sih, kamu nanti kakak kasih uang untuk ongkos naik ojek. Sekarang sudah bangun dan jangan berisik," ujar Mella dengan kesal karena, dibangunin kasar oleh Aprilia. Adek kandungnya sendiri,mengetok dan teriak memanggil.

"Kakak tahu, sekarang jam berapa ?" tanya Aprilia dengan sengaja berpura-pura. tidak melihat jam karena, ingin kakaknya sendiri sdar ketika melihat jam.

"Ya sudah, kaka lihat sebentar sekarang jam --," jawab Melza masuk ke dalam melihat jam. Dan betapa kagetnya ketika mengetahui sudah jam 06 : 30. "Adek kenapa nggak bangunin, kakak dari tadi!"

"Kalau sudah tahu, bangun sendiri kak. Aku capek bangunin Kakak, tapi memang Kak Melza aja masih terbuai mimpi. Kalau tiap pagi kayak gini lebih baik aku tinggalin aja dan ambil uang kakak aja sendiri tanpa harus susah payah bangunin kakak," ucap Aprilia yang terlihat santai karena, sudah dari pagi sekali. Mandi dan jadwal pelajaran, hanya tinggal tunggu Melza membuatkan sarapan.

"Menyebalkan ya, kamu Dek. Lebih baik kamu siap-siap sekolah daripada berisik pagi-pagi," ujar Melza kesal dengan sikap Aprilia yang cuek kepada Melza.

"Lagian siapa suruh susah dibangunin," ledek Aprilia kepada Melza. sambil menyantap sarapan roti bakar dan segelas susu, sedangkan Melza masih harus merapikan rumah. mandi dan bersiap-siap kuliah. memakan waktu kurang lebih satu jam.

"Kalau sudah sarapan, langsung berangkat sana! pusing dengar ocehanmu itu," balas Melza meletakkan uang selembar dua puluh ribu untuk jajan dan ongkos Aprilia.

"Kak, cuma segini uang jajannya ?!" kaget Aprilia karena, tidak sesuai dengan harapannya uang jajan dikasih lebih seperti biasa.

"Seharusnya kamu bersyukur masih kakak kasih daripada nggak dapat apa-apa. Bulan sekarang lagi banyak pengeluaran juga," ucap Melza memberi pengertian bahwa keuangan mereka sudah sangat minim untuk makan sehari-hari.

"Ya sudahlah aku --," ujar Aprilia terpotong ketika Melza mengeluarkan dan memberikan uang selembar sepuluh ribu kepada Aprilia. Di mana uang itu, dipakai untuk makan siangnya di kampus.

"Ini kakak kasih," ucap Melza tersenyum ketika Aprilia senang. uang jajannya ditambahkan walaupun, harus mengorbankan makan siangnya.

"Kak, ini bukannya untuk bekal makan siang ya. Kenapa di kasih sama aku?" Tanya Aprilia terlihat senang sekali mendapat tambahan uang jajan sekolahnya.

"Nggak papa untuk kamu aja nanti, kakak bisa cari lagi," jawab Aprilia tidak tega kalau membiarkan adiknya kelaparan karena, uang jajan sekolahnya hanya sedikit.

"Terima kasih Kak, aku berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum," salam Aprilia tersenyum dan mengecup tangan kakak dengan rasa bahagia karena, hanya punya kakaknya saja yang bisa membuatnya bersyukur saat ini.

Setelah Aprilia berangkat sekolah. Melza mendapat sebuah panggilan telepon dari Anggie untuk segera pergi ke kampus, sebelum dosen masuk kelas.

Anggie : Melza ... kamu dimana sekarang ?

Melza : Masih di rumah. baru selesai beres-beres.

Anggie : Sudah jam berapa sekarang ! kamu belum datang ke kampus juga.

Melza : Sebentar lagi, aku berangkat kok.

Anggie : Ya sudah, cepetan. sebelum dosen datang.

Melza : Ok.

Setelah menerima panggilan dari Anggie. Melza mulai menyiapkan kaos merah muda di mana depan bajunya ada gambar hati terbelah, dan juga celana jins panjang warna navi untuk dipakai kuliah nanti.

Pakaian sudah siap, tinggal Melza segera bergegas membersihkan badannya agar ketika kuliah terasa segar dan harum. Melza mandi membutuhkan waktu satu jam hanya untuk membersihkan kutek terlebih dahulu.

Satu Jam pun berlalu, Dan Melza baru saja selesai tanpa memperhatikan jam kembali. Namun, betapa kagetnya ketika terlihat sudah jam 07:30. hampir setengah jam lagi, mata kuliah akan segera dimulai. Dan bodohnya Melza masih berada di rumah karena, ritual mandi yang sangat lama.

"Sial banget, tadi nggak alarm ketika mandi," gerutu Melza terlihat terburu-buru bersiap-siap. mulai dari memakai baju, make-up sampai sarapan untuk berangkat kuliah.

Setelah selesai sarapan, Melza mengeluarkan motor metik pio untuk segera bergegas berangkat karena, sudah tidak sempat untuk memanaskan mesin kembali. hingga, Melza langsung menggunakan motor tanpa berpikir terlebih dahulu dan terpenting masih sempat untuk datang kuliah.

Di perjalanan Anggie menelponnya kembali, hingga Melza berhenti di pinggir jalan untuk mengangkat panggilan masuk tersebut.

Anggie : Melza, dosen sudah masuk.

Melza : Aku masih dalam perjalanan ini. (memasangkan headset ke dalam handphone agar bisa menerima panggilan ketika dalam perjalanan).

Anggie : Dikira dari tadi sudah jalan.

Melza :Tadi masih siap-siap dulu.

Anggie : Ya sudahlah, nanti aku coba bilang ke dosen.

Melza : Terima kasih Anggie.

Melza langsung mematikan panggilan dengan menepi ke pinggir jalan, agar tidak menganggu kendaraan lalu lintas yang berjalan. setelah selesai, Melza melanjutkan perjalanan kembali untuk sampai ke kampus.

"Kenapa harus terlambat kuliah pagi-pagi sih," gumam Melza dalam hati kesal dengan dirinya yang sangat bodoh. Tidak seperti, Aprilia yang bisa bangun lebih pagi. "Besok, aku harus mencoba untuk bangun lebih pagi. Biar tidak seperti sekarang, semua harus terburu-buru. Semua karena Aprilia," gumam Melza dalam hati ketika teringat ucapan Aprilia yang mencoba membangunkan dirinya ketika terlelap tidur.

Lagi dan lagi kesialannya karena, tidak memanaskan mesin motor ketika mau berangkat. Sekarang, motor yang dikendarai oleh Melza mogok dalam perjalanan disaat keadaan genting seperti ini.

"Sialll! motor pakai mogok lagi. mana nggak ada uang buat naik kendaraan umum, kalau motor ditinggal di bengkel. jadi gimana ini," pikir Melza mencoba mencari jalan solusi agar lebih cepat sampai ke kampus. "Apa harus menuntun motor sampai ke tempet bengkel ya ? uang buat makan, aku pakai dulu saja untuk perbaiki motor ?" pikir Melza kembali meratapi nasib yang kini sudah semakin terlambat untuk masuk kuliah.

Melza sambil berjalan mencoba untuk mengirim pesan kepada Anggie, memberi kabar dan meminta izin. untuk tidak mengikuti jam mata kuliah pertama karena, motor yang dipakai mogok tengah jalan.

Melza

Anggie, aku minta izin ke dosen. nggak bisa masuk jam mata kuliah pertama.

Anggie

Memang kenapa, dosen sudah bilang. kamu nggak papa terlambat yang penting coba hadir.

Melza

Motorku mogok ditengah jalan. sekarang lagi cari bengkel dulu. paling selesai satu jam lagi.

Anggie

Melza, kamu bikin kerjaan aku lagi. Ya sudah nanti aku bilang kalau ditanya.

Melza

Terima kasih Anggie.

Anggie

Sebagai gantinya kapan-kapan traktir minum capuchino.

Melza

Iya kalau ada rezeki.

"Akhh ini kenapa sih motornya lagi dan lagi kayak gini," gumam Melza menuntun motornya hingga, tidak mendengar suara klakson mobil dari kejauhan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku