/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
“Bunuh saja aku. Tapi lepaskan putri ku, aku mohon pada kalian tuan-tuan!” mohon Ainsley White untuk terakhir kali nya. Dalam pikiran Ainsley White, kalau dia tidak bisa menyelamatkan dirinya paling tidak, dia bisa menyelamatkan putri nya.
“Moms! Kau ini bicara apa!!! Jangan pernah memohon pada penjahat seperti mereka! Mereka semua tidak lebih dari sampah!!!” Adaline menatap tajam pada kelima pria tersebut. Bahkan saking tajam nya, mengalahkan katana yang di gunakan samurai ternama di masa nya.
“Adaline kau ini bicara apa nak! kau masih muda! Hidup mu masih panjang! Kau harus tetap hidup nak! Kau jangan memancing amarah mereka!!!” ujar Ainsley White.
“Berani juga kau gadis siaalan!!” Bentak Pria itu pada Adaline.
“Benar! Berani juga dia! Bagaimana kalau sebelum kita bunuh, kita berSenang- Senang dulu dengan nya ! Biar ketika jadi arwah pun dia tidak bisa melupakan malam berdarah ini!!!” timpal yang lainnya- tertawa.
“Kau benar! Kalau aku lihat-lihat, tubuh nya boleh juga!” Si pria pun menyeringai di balik topeng yang ia kenakan.
“Cepat bawa dia ke sofa! Dan jangan kalian apa-apakan! Sebab aku lah yang akan menikmati nya terlebih dahulu!!” Pria itu kembali menyeringai.
“Aku mohon! Jangan sakiti putri ku! Aku mohon pada kalian!” Mohon Ainsley White pada pria yang sedang menikmati tangisan nya itu.
“Kalian boleh membunuh ku! Tapi aku mohon jangan sakiti putri ku! Biarkan dia pergi!!” Sekali lagi Ainsley White memohon pada si pria itu. Tapi Pria itu sama sekali tidak memperdulikan nya.
“Cepat bawa jalang itu! Karena aku ingin membunuh wanita tua ini!! Cepaaat!!” teriak nya pada pria yang lain nya.
Dua orang pria berjalan menuju ke arah Adaline. Mereka tertawa seolah hal itu sengaja mereka lakukan untuk mematahkan mental Adaline.
Begitu kedua pria itu mendekat, Adaline langsung mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan pistol tersebut kepada salah satu pria yang datang menghampiri nya terlebih dahulu.”Jatuhkan senjata kalian! Atau teman kalian akan ku tembak!” Ujar Adaline.
“Apa kau yakin kau bisa menggunakan senjata itu gadis kecil?” ejek pria yang lainnya, mengira Adaline tidak memilki kemampuan dalam menggunakan senjata.
Dari samping kepala si pria, Adaline membidik bahu kanan pria yang mengejek nya.
“DOR.....!” tanpa di sangka sebuah timah panas pun bersarang di tengah kepala dan langsung membuat pria itu roboh.
“Hah? Kena? Tapi mengapa mengenai tengah kepala nya? Bukan nya aku tadi membidik bahu nya?” Adaline jadi bingung sendiri. Bagaimana bisa tembakan nya mengenai tengah kepala pria itu, padahal jelas-jelas dia membidik bahu pria itu.
“Sialaaan!! Berani nya kau- DOR!” Sayang nya pria itu tidak bisa menyelesaikan kata- kata nya karena ia pun ikutan roboh sebab sebuah timah panas telah menembus kepala nya.
“Bagaimana ini mungkin?” Adaline semakin terheran. Sebab kali ini dia bahkan tidak menyentuh pelatuk pistiol nya.
“Pasti ada orang lain disini!!” Batin Adaline lalu melihat ke sekeliling.
Ketika Adaline kehilangan fokus nya, pria yang disandra oleh Adaline mengambil pistol yang Adaline pegang dan menembak Ainsley White yang merupakan target utama mereka sebanyak dua kali di dada, sebelum akhir nya dia pun roboh oleh sebuah peluru yang menembus kepala nya.
Teman-teman si pria itu langsung bubar mencari posisi yang aman karena tiba-tiba saja ada yang menyerang mereka. Namun tentu saja apa yang mereka lakukan percuma karena timah panas yang dating nya entah dari mana itu tiba-tiba saja sudah say hello pada kepala mereka.
Satu persatu tubuh para penjahat itu roboh tanpa tahu siapa yang telah menembakkan timah panas itu ke kepala para penjahat itu.
Adaline yang melihat hal itu langsung menghampiri sang ibu yang terlihat mulai kehilangan kesadaranya.
“Ayoo mom bertahan bu!!! Tuhan telah mengirim malaikat nya untuk datang membantu kita!!!” Seru Adaline, menutup setiap luka di tubuh ibu nya.
“Bu.. Aku mohon mom! Bertahan lah mom!!” Adaline yang panik tidak sadar malah menangis. Menangis karena tidak tahu apa yang harus di lakukan saat ini melihat ibu nya yang terus mengeluarkan darah.
“Aku harus memindahkan mu, mom!” Seru Adaline.
Adaline berniat untuk mengangkat tubuh sang ibu. Tapi tenaga nya tidak cukup kuat untuk melakukan semua itu.
“Adaline, stop it sayang! Stop it! Jangan buang-buang tenaga mu!” ucap Ainsley White terbata-bata menahan rasa sakit akibat tembakan yang dia dapatkan.
“Tolong mommy ku!! Aku mohon, tolong mommy ku!!!” Adaline berteriak ke segala arah, berharap orang yang menembak semua penjahat itu, muncul dan menolong ibu nya.
“Minggir lah!!” Perintah pria bertopeng pada Adaline.
“Nyonya White? Kau bisa mendengar ku?” Tanya pria itu pada Ainsley White yang masih memiliki sedikit kesadaran.
“Hmm... aku tidak apa-apa. Tolong bawa putri ku jauh-jauh dari sini.” Jawab Ainsley White, menahan rasa sakit nya.
“Mom please!! Jangan bicara lagi!” Pinta Adaline dengan suara lirih pada sang ibu.
“Cepat bawa mommy ku ke rumah sakit!!” pinta nya panik pada pria itu..
“Kau siapa?” tanya Ainsley White pada pria itu.
Pria itu pun membuka topeng nya. “Ini aku nyonya White, Pengawal Mr. Sean.” Jawab nya. Ternyata malaikat yang datang menolong mereka di saat genting adalah pengawal bayangan dari sahabat ibu nya Adaline, yang tadi ibu nya hubungi untuk meminta pertolongan.
“Syukurlah kau telah datang Ethan. Tolong kau selamatkan putri ku!” Pinta nya sambil menahan rasa sakit.
“Jangan bicara lagi nyonya White!” Larang nya dan langsung menggendong tubuh Ainsley White.
“Tolong tekan tombol ini tiga kali.” Ethan meminta Adaline menekan tombol di jam tangan nya sebanyak tiga kali. Adaline pun menuruti apa yang Ethan katakan. Dan tidak lama kemudian..
“Tiiittt..tiiiitt..” Terdengar suara klakson mobil di depan rumah itu.
“Kau masuklah lebih dulu ke dalam mobil ku baru setelah itu aku akan memasukkan ibu mu.” Perintah Ethan pada Adaline.
Adaline pun mengangguk. Dia masuk ke dalam mobil Ethan lalu duduk seperti yang diperintahkan oleh pria berparas Asia itu.
Setelah melihat Adaline duduk seperti apa yang diperintahkan nya, baru lah Ethan memasukan tubuh Ainsley White yang telah kehilangan kesadaran itu ke dalam mobil. Dan mereka pun bergegas ke rumah sakit. Sebuah rumah sakit milik sang Genious doctor.
***
Di tempat lain, Harry, pacar nya Adaline masih sibuk bersantai dengan selingkuhanya setelah melakukan olah raga tengah malam bersama.
“Harry!! Cepat lihat ini!” Seru Fla dan langsung memperlihatkan berita yang sedang heboh di sosial media. “Bukan kah ini adalah rumah nya Adaline?” Ujar Fla, yang akhirnya mampu membuat Harry yang tadi nya tidak ingin bergerak dari tidur nya, langsung mengambil posisi duduk begitu mendengar nama Adaline.
Dengan cepat Harry mengambil handphone yang Fla pegang.
/0/14910/coverorgin.jpg?v=6464e001c2234a6bcb30acfa204a7d8c&imageMogr2/format/webp)
/0/16907/coverorgin.jpg?v=da3dacb93d79bd4c09ffff2980e158aa&imageMogr2/format/webp)
/0/18078/coverorgin.jpg?v=c73c200f4bd31d1748b9d5a57689836a&imageMogr2/format/webp)
/0/20773/coverorgin.jpg?v=23f9196c9282d589bf7de1e15c05a179&imageMogr2/format/webp)
/0/13081/coverorgin.jpg?v=3f97381ea849adbd88e6891fbe8f6e9d&imageMogr2/format/webp)
/0/12634/coverorgin.jpg?v=5cc210e46ea5ee389a0a2e1911a32a2e&imageMogr2/format/webp)
/0/17282/coverorgin.jpg?v=a34e9b4d14493b1290fca4ee43eafa69&imageMogr2/format/webp)
/0/17164/coverorgin.jpg?v=5399f2d9a3016cf695306f21f6d38fe9&imageMogr2/format/webp)
/0/3425/coverorgin.jpg?v=931db14174065e64c293c717cd29590a&imageMogr2/format/webp)
/0/15598/coverorgin.jpg?v=f653fa1c67a8c0cb568160fc4e500d33&imageMogr2/format/webp)
/0/4605/coverorgin.jpg?v=dab066a6707c6150a790a9c3ad2c8dbf&imageMogr2/format/webp)
/0/4979/coverorgin.jpg?v=202feb7f1913b98ba89e87e8ab4c66a8&imageMogr2/format/webp)
/0/15065/coverorgin.jpg?v=28936aea89b55535db921173a459096c&imageMogr2/format/webp)
/0/18593/coverorgin.jpg?v=6e047c6fb701d65303e74f9099744b7b&imageMogr2/format/webp)
/0/7597/coverorgin.jpg?v=cefc29f6d11655747ae502fe3d49070f&imageMogr2/format/webp)
/0/2973/coverorgin.jpg?v=550ac1e3fa28eda53ad7e1a378adedce&imageMogr2/format/webp)
/0/17129/coverorgin.jpg?v=c7133c7cf7386821f7350d0c81edca4d&imageMogr2/format/webp)
/0/15760/coverorgin.jpg?v=1f2915ec59d5fb1fa4f5cc0e3bb76ead&imageMogr2/format/webp)
/0/3808/coverorgin.jpg?v=0bebe7327483068a0a258141f5f5da4e&imageMogr2/format/webp)