Mohon perhatianya❗ Cerita ini banyak konten adegan dewasa baik dibagian awal maupun hampir 50% sebagian cerita di dalam bukunya. Sangat tidak disarankan bagi para remaja membacanya kecuali untuk sekedar mengambil pengalaman dalam buku ini dan tidak disarankan mencontohnya kecuali kalian sudah menikah. kisah yang bercerita tentang mahasiswa dan mahasiswi yang terlibat asmara, dimana pada awalnya mereka saling menyayangi, mencintai dan melengkapi sehingga alur percintaan mereka sangat membara sampai tidak bisa hidup satu sama lain, sikap possesif laki-lakinya serta penghianatan yang dilakukanya membuat si perempuan perlahan tidak nyaman hingga akhirnya ingin meninggalkan laki-lakinya demi mencari jati diri dan melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap laki-laki itu yang merupakan Cinta pertamanya. Akankah kisah mereka berlanjut? Yuk baca bukunya dan mohon beri masukan penulis jika ada kekurangan. Selamat membaca :)
"Gawat nih gue kesiangan" gerutunya seraya terus berjalan memasuki Kampus tersebut.
Saat ini musim penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru telah dibuka, terlihat dari pagi sudah banyak hilir mudik calon mahasiswa dan mahasiswi baru memenuhi ruang pendaftaran salah satu kantor di Kampus tersebut.
Pukul 9 pagi, terlihat seorang calon mahasiswi berlari mencari ruang pendaftaran sepertinya dia kesiangan saat datang ke Kampus tersebut karena Kampus tersebut sudah dipenuhi mahasiswa/mahasiswi yang menuntut ilmu di sana sedangkan untuk calon mahasiswa/mahasiswi sudah berada di ruang pendaftaran dari pukul 8 pagi tadi.
"Duh gimana nih, di mana tempatnya yah?" Dia berbicara sendiri seolah kebingungan
Tampak Mahasiswa dan Mahasiswi yang melihatnya pun tersenyum padanya dan memandangi nya, dia semakin bingung dengan apa yang harus dia lakukan, hingga akhirnya dia memberanikan diri bertanya pada seorang mahasiswa yang sedang duduk membaca buku dibangku taman Kampus tersebut.
"Permisi kak ... halo ... " sapanya.
Mahasiswa tersebut menoleh ke arah suara itu, dia terpukau karena terlihat di depanya sosok gadis cantik berambut panjang dengan postur tubuh tinggi semampai berdiri tepat di hadapannya.
"Hei ... halo ... halo ... kak?" Gadis tersebut memanggil-manggil siswa yang dari tadi bengong memandangnya.
"Oh iya sorry, sorry ada yang bisa saya bantu?" Tanya siswa tersebut sedikit gugup
"Hmm ... maaf kak kalau ganggu, saya mau tanya kak kalau kantor atau ruang pendaftaran dimana yah?" Tanya gadis tersebut.
"Oh, calon mahasiswi?" Siswa tersebut malah balik bertanya.
"Hmm ... iya kak mudah-mudahan diterima, di mana yah kak bisa tunjukin saya arahnya, kebetulan saya sudah telat nih dan dari tadi cuma keliling-keliling gak jelas kayaknya saya tersesat, duh bingung saya" keluh gadis tersebut.
Siswa itu kemudian bangkit dari duduknya kemudian berdiri di samping gadis yang bertanya padanya lalu menunjukan jarinya ke depan dan berkata "kamu jalan lurus sampai mentok ke gedung putih itu, belok kanan jalan sedikit disana akan terlihat tempat yang penuh, rame, ribut dengan siswa-siswi, nah itulah tempat pendaftaranya"
"Oh syukurlah berarti aku kali ini gak tersesat yah kak, terima kasih banyak yah kak, aku pergi dulu, kakak silahkan lanjutkan baca bukunya, bye" ucap gadis itu kemudian melambaikan tangan dan meninggalkan siswa yang sudah memberitahukan jalan padanya itu.
Siswa tersebut refleks membalas lambaian tangan gadis yang barusan menanyainya "duh bego, belum tahu namanya siapa, aduh gue susul ajalah" gumam siswa tersebut kemudian berjalan mengikuti gadis di depanya.
•••••••••
"Halo pak maaf pak bisa minta selembaran kertas pendaftaranya?" Tanya gadis tersebut setelah sampai di loket pendaftaran.
"Aduh Neng udah habis selembaranya, Neng datang telat banget" jawab Bapak tersebut.
"Aduh pak nama saya Yasmin bukan Neng pak, duh please pak saya dari jakarta tadi pagi naik pesawat dari bandara cari taxy jauh harus jalan dulu, udah gitu karena pertama kali kesini saya bingung jalanya pak, tadi sempat tersesat" ucap gadis yang bernama Yasmin itu.
"Neng Yasmin, Neng itu dalam bahasa sunda artinya Nona" jawab bapak tersebut menggoda Yasmin dengan logat sundanya.
"Oh iya pak maaf banget, soalnya saya bukan asli orang sunda saya tidak mengerti pak, maaf yah pak ... Hermawan (mengetahui namanya setelah melihat tanda nama di dada bapak tersebut), bolehkah bapak panggil saya Neng hehe ... terus gimana nih pak kertas selebaran? kalau gak ada saya bisa gagal diwawancarai hari ini dong pak? Please pak tolongin saya" Ucap Yasmin memelas.
"Neng Yasmin mau jurusan apa?" Tanya bapak Hermawan.
"Sastra China pak" jawab Yasmin.
Sejenak bapak Hermawan melihat Yasmin dari atas sampai bawah dia tidak habis pikir karena Yasmin bukan keturunan china bahkan tak ada sipit-sipitnya sama sekali hanya kulitnya saja yang seputih salju, selebihnya jauh dari kata china, dia memiliki mata besar yang cantik dengan bulu mata lebat dan lentik tanpa riasan benar-benar polos, hidungnya mancung, tubuhnya tinggi semampai seperti campuran Indo, India dan barat, saking cantiknya sampai siswa siswi yang sedang daftar di sebelah pendaftaran pun melihat dan mencuri curi pandangan pada gadis ini, tetapi kenapa tertarik dengan sastra china yang hanya keturunan-keturunan tionghoa saja yang masuk ke fakultas tersebut.
"Halo ... halo ... pak, pak hermawan?" Panggil Yasmin sedikit keras membuat Pak Hermawan yang bengong segera sadar.
"Oke baiklah tunggu sebentar yah Neng saya panggilkan seseorang dulu" katanya.
"Baiklah pak saya tungguin" jawab Yasmin sedikit gelisah.
Tak lama kemudian bapak Hermawan datang dengan seorang perempuan.
"Wow, meili de nuhai (gadis yang Cantik), apa kabar? Siapa namanya sayang?" Tanya perempuan tersebut.
"Kabar baik bu, saya Yasmin" jawabnya.
"Saya Cristine Laoshi (panggilan untuk seorang guru dalam bahasa mandarin) Saya salah satu dosen fakultas mandarin di kampus ini, bisa lihat surat ijazah dan dokumen yang lainya?" Tanya Cristine Laoshi.
"Oh laoshi ... silahkan ini" yasmin memberikan semua dokumen persyaratan studinya.
Cristin Laoshi membaca semua dokumen dan tersenyum-senyum lalu berkata "udah pintar, cantik lagi, paket komplit tapi kenapa telat sayang?" Tanyanya.
"Saya dari jakarta Laoshi,dari sana naik pesawat sebenarnya tidak akan telat jika saya tahu jalan ke sini dan tadi di bandara nyari-nyari taxi lama juga laoshi" Yasmin menjelaskan kenapa dia bisa terlambat.
"Oh ... kasihan sekali, berarti pertama kali ke Bandung yah, ayo kamu masuk saja melewati pintu di samping sana nanti saya menunggu di ruangan itu untuk wawancara, dokumen saya bawa" ucapnya setelah menunjukan pintu yang harus Yasmin masuki.
"Oh, xie xie laoshi (terimakasih guru)" ucap Yasmin senang.
Kemudian dia pun berjalan memasuki sebuah ruangan sesuai instruksi Cristine Laoshi tadi dan tanpa mengantri dia sudah langsung di wawancara dan dinyatakan diterima di Kampus tersebut.
Yasmin keluar dengan perasaan lega karena perjuanganya jauh-jauh datang dari Jakarta bela-belain semalaman begadang karena takut kesiangan dan terlambat sampai bandara.
Dia berjalan keluar dari tempat tersebut untuk sesegera mungkin pulang dan beristirahat di rumahnya hingga tak sadar jika seseorang memanggil dan mengejarnya dibelakang.
"Hei ... hei ... tungguin" teriak seorang pria di belakangnya.
Yasmin menoleh dan terlihat pria tadi terengah engah mengejarnya.
"Hei ... diteriakin dari tadi malah terus jalan" ucapnya sedikit ngos-ngosan.
"Oh maaf kak, aku nggak ngeh kakak manggil aku, tarik nafas dulu kak, oh iya terima kasih yah tadi sudah menunjukan jalan" ucap Yasmin.
"Gak apa-apa, kamu udah beres daftarnya?hasilnya gimana? Nunggu papan pengumuman besok atau gimana, hari inikan hari terakhir pendaftaran dan besok adalah pengumuman siswa yang diterima" ucapnya dengan beberapa pertanyaan seolah-oleh dia sudah mengenal Yasmin.
"Syukurlah semua lancar kak" jawab Yasmin.
"Syukurlah kalau lancar, berarti senin depan langsung bisa ikut Ospek yah?" Tanyanya lagi "oh iya gue Daniel" kemudian mengulurkan tangan.
Yasmin membalas uluran tangan kenalan barunya itu "saya Yasmin" jawabnya ramah.
"Sekarang mau kemana?" Tanya Daniel
"Pulang" jawab Yasmin pendek membuat Daniel semakin penasaran.
Bab 1 AWAL PERTEMUAN.
19/01/2022
Bab 2 AWAL PERTEMUAN.
19/01/2022
Bab 3 MASIH GALAU.
19/01/2022
Bab 4 AKHIRNYA JALAN BARENG.
19/01/2022
Bab 5 SELANGKAH LEBIH DEKAT.
19/01/2022
Bab 6 AKHIRNYA JADIAN.
19/01/2022
Bab 7 WO AI NI
19/01/2022
Bab 8 RAHASIA MEREKA.
19/01/2022
Bab 9 BELUM TERLAMBAT UNTUK SETIA.
19/01/2022
Bab 10 PERTAMA KALI MELAKUKANNYA.
19/01/2022
Bab 11 KEBABLASAN
06/02/2022
Bab 12 MALAM YANG ROMANTIS
06/02/2022
Bab 13 MALAM TERASA PANJANG
06/02/2022
Bab 14 LAGI DAN LAGI
06/02/2022
Bab 15 KENIKMATAN SESAAT
06/02/2022
Bab 16 PENYESALAN
06/02/2022
Bab 17 IDOLA KAMPUS
06/02/2022
Bab 18 PENGGODA
06/02/2022
Bab 19 PASANGAN POPULER
06/02/2022
Bab 20 DUA LELAKI PENCEMBURU
06/02/2022
Bab 21 KEPOLOSAN YASMIN
06/02/2022
Bab 22 PERTENGKARAN KECIL
06/02/2022
Bab 23 BERBAIKAN KEMBALI
06/02/2022
Bab 24 GAIRAH DISIANG HARU
06/02/2022
Bab 25 Ops KETAHUAN
06/02/2022
Bab 26 PERTENGKARAN
06/02/2022
Bab 27 YUSUF YANG MALANG
06/02/2022
Bab 28 PRASANGKA
06/02/2022
Bab 29 SEORANG GADIS CANTIK DENGAN DUA PRIA TAMPAN
06/02/2022
Bab 30 PENJELASAN
06/02/2022
Bab 31 KAKAK BERADIK PENYAYANG
06/02/2022
Bab 32 DIPEREBUTKAN
06/02/2022
Bab 33 BACK TO REALITY
06/02/2022
Bab 34 ANTARA NATHAN DAN DANIEL
06/02/2022
Bab 35 BERSAMA DAN BERBUAT BODOH KEMBALI
06/02/2022
Bab 36 KEKECEWAAN TERBESAR
06/02/2022
Bab 37 TERLAMBAT
06/02/2022
Bab 38 PENYESALAN
06/02/2022
Bab 39 KEPANIKAN
06/02/2022
Bab 40 MEMENDAM KEMARAHAN
06/02/2022