Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Istri Kecil

Gairah Istri Kecil

Greentealatte

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
6
Bab

Berawal dari pengkhianatan sang kekasih yang membuat Skyla nekat ke sebuah club untuk menghibur hatinya yang sedang patah. Skyla tidak dapat mengendalikan dirinya hingga ia benar-benar mabuk dan tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Andreas yang kebetulan ada di tempat itu, berniat untuk menolong Skyla karena khawatir dengan kondisinya. Alih-alih menolong, Skyla justru menyangka bahwa pria itu adalah mantan kekasihnya. Skyla mencoba menggoda dan merayu, hingga Andreas tidak dapat mengendalikan perasaannya. Ariana dan Grizell menjadi korban atas kesalahan mereka.

Bab 1 Satu

Skyla menatap alat tes kehamilan yang ada di tangannya, menunjukkan garis dua berwarna merah. Skyla kira, mual dan muntah yang ia rasakan beberapa minggu belakangan ini karena cuaca yang sedang tidak menentu, tetapi nyatanya karena hasil perbuatannya 2 bulan yang lalu bersama pria yang ....

Ah, rasanya Skyla ingin mati saja jika mengingat bapak dari anaknya adalah pria beristri. Pintar kamu, Skyla, pintar sekali.

Tanpa banyak basa-basi dan drama yang menyedihkan, Skyla pun meraih tasnya dan bergegas ke kantor pria itu untuk meminta pertanggung jawaban atas kehamilan ini. Mau tidak mau, suka tidak suka, pria itu harus menikahinya.

"Ibu, enggak bisa masuk ke ruangan Pak Andreas tanpa janji. Ada keperluan apa?" tanya sang sekretaris yang berpakaian seksi dan bibir merah merona.

Skyla menatap sekretaris yang Skyla tidak tahu namanya itu. "Kalau kamu masih menghalangi saya untuk bertemu Andreas, saya akan minta Andreas untuk tendang kamu dari kantor ini. Mau?"

Mendengar ancaman Skyla yang terdengar tidak main-main, sang sekretaris itu pun mundur beberapa langkah. "Baik, silakan masuk."

Skyla pun segera pun melangkah ke pintu ruangannya Andreas dan segera masuk. Terlihat Andreas yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya. "Kak Andreas!" Skyla menutup laptopnya Andreas, hingga pria itu terkejut.

"Skyla, apa-apaan kamu!" kesal Andreas karena mengganggu pekerjaannya, itu benar-benar sangat menyebalkan.

Skyla mengeluarkan tespek dari dalam tasnya dan meletakkan di atas meja. "Hasil perbuatanmu dua bulan yang lalu!"

Andreas menatap dua garis merah dengan sedikit terkejut, tetapi beberapa detik kemudian, ia terlihat biasa saja. "Apa mau kamu?"

"Masih tanya apa mau aku, jelas-jelas kamu harus bertanggung jawab! Anak ini butuh ayah, dan aku enggak mau dibunuh sama papa karena hamil di luar nikah. Suka tidak suka, mau tidak mau, kamu harus nikahi aku." Skyla tidak mau kalau ia harus menanggung beban ini sendirian. Keluarga dan teman-temannya pasti akan menghujat Skyla jika tahu kalau Skyla mengandung tanpa suami. Itu benar-benar menyebalkan.

Andreas menghela napas pelan. "Aku akan bertanggung jawab, tapi bukan dengan cara nikahi kamu, Skyla. Aku akan membiayai seluruh kebutuhannya sampai dia dewasa, tenang aja. Atau kalau kamu enggak mau repot, lebih baik kamu gugurkan aja."

Mendengar hal itu membuat Skyla sangat terkejut. "Kamu gila ya! Bunuh orang itu dosa, hamil di luar nikah aja udah dosa, aku enggak mau nambah-nambah lagi! Kalau kamu enggak mau nikahi aku, terserah." Skyla mengambil tespek itu, lalu berkata, "Aku akan kasih tahu Kak Ariana kalau kamu hamilin aku, gimana ya reaksi Kak Ariana kalau tahu suami tersayangnya hamilin gadis 18 tahun?"

Andreas bangkit dari kursinya dan menarik tangan Skyla. "Sky, tunggu! Jangan kasih tahu Ariana. Kita nikah siri aja, gimana?"

Ucapan Andreas sangat lucu di telinga Skyla. Ia menghempaskan tangan pria itu dan menatap tajam. "Kak Andreas itu gila ya! Di dunia ini enggak ada satupun perempuan yang mau diajak nikah siri. Pilihan kamu cuma dua, aku yang kasih tahu Kak Ariana atau kamu sendiri yang kasih tahu. Sampai kamu diam aja, enggak ada itikad mau bertanggung jawab, aku pastiin hidup kamu bakal hancur. Aku enggak main-main sama ucapan aku. Jadi gimana?"

Andreas mengembuskan napas pelan. "Ya udah, biar aku yang kasih tahu Ariana, tapi aku enggak bisa ceraiin dia. I love my wife."

Skyla mengangguk. "Enggak apa-apa kalau aku jadi yang kedua, karena aku juga enggak bisa pisahin kamu sama dia. Ya udah aku tunggu kabar baiknya sampai besok. Bye, Andreas, Sayang." Skyla mencium pipi Andreas, setelah itu ia pun keluar dari ruangan Andreas dengan penuh senyum kemenangan.

Andreas mengepalkan tangannya hingga uratnya terlihat jelas, rahangnya mengeras, dan tatapannya sangat tajam. Andreas benar-benar murka. "Cewek gila! shit!"

***

"Mas, kamu mandi dulu, baju ganti udah aku siapin di atas kasur ya, aku mau siapin dulu makan malam," ujar Ariana dengan penuh kelembutan, tidak lupa senyuman hangat selalu menyambut suaminya yang pulang kerja. Andreas menyukainya.

"Oh iya, Sayang, setelah ada hal yang mau aku bicarain sama kamu," ujar Andreas yang diangguki oleh sang istri. Setelah itu, Andreas pun langsung berlalu ke kamar, dan meninggalkan istri yang berkutat di dapur bersama asisten rumah tangga.

Setelah selesai makan malam, Andreas pun langsung mengajak Ariana untuk berbicara empat mata di kamar. Jujur saja, ini bukan hal yang mudah untuk diungkapkan. Ia tidak tahu harus memulai dari mana. Andai saja, Andreas tidak khilaf pada malam itu, andai saja Andreas lebih bisa mengendalikan hawa nafsunya, pasti Skyla tidak akan mengandung anaknya, dan Andreas tidak akan di posisi seperti ini, tetapi nasi telah menjadi bubur, tidak ada hal yang bisa disesali. Semuanya telah terjadi.

"Sayang, kamu tahu kan, aku sayang banget sama kamu?"

Ariana mengangguk. "Kamu kenapa? Kayak ada hal yang serius."

Andreas memejamkan matanya untuk menetralkan jantung yang berdegub kencang. "Kalau aku buat kesalahan yang fatal apa kamu tetap ada di samping aku? Kamu enggak akan ninggalin aku, kan?"

Ariana semakin bingung. "Mas, ada apa? Apa kamu melakukan kesalahan yang begitu besar sampai kamu seperti ini? Kesalahan apa yang kamu perbuat sampai takut?"

Andrea menghela napas pelan, dan mengucapkannya dengan pelan. "Skyla hamil anak aku."

"Are you kidding me? Mas, kamu pasti bercanda, kan? Kamu cuma mau prank aku, kan?" Ariana menggeleng tidak percaya, tidak mungkin pria yang ia cintai berkhianat, ia yakin Andreas tidak mungkin berselingkuh. "Bilang ke aku kalau kamu enggak serius! Bilang, Andreas."

Andreas menatap istrinya dengan tatapan sendu. "Na, maaf. Aku bisa jelasin semuanya."

Ariana beranjak dari tepi ranjang dan menyeka air matanya dengan kasar. "Terus apa rencana kamu? Kenapa kamu selingkuh? Pria yang selama ini aku percaya ternyata bisa sejahat ini, astaga. Apa salah aku, Andreas?!"

Andreas pun berdiri di hadapan istrinya. "Na, kamu percaya sama aku, aku enggak pernah selingkuh. Dua bulan yang lalu aku emang khilaf, tapi aku enggak pernah menjalin hubungan apa pun sama dia, kamu harus percaya sama aku. Aku kenal dia, cuma sebatas sahabatnya Rea."

"Aku tanya sama kamu, apa rencana kamu setelah ini, Mas?" Ariana menatap suaminya dengan serius.

"Aku enggak tahu," ujarnya tidak yakin.

"Gini, Mas. Jujur aku kecewa banget sama kamu, sangat kecewa, hati istri mana yang enggak sakit hati mendengar kabar seperti ini, tapi aku perempuan, aku masih punya hati. Aku enggak bisa egois, anak kamu butuh ayah, Skyla butuh suami, dia enggak mungkin menanggung semuanya ini sendirian, apalagi di usia dia yang sangat muda. Jadi -"

Belum sempat Ariana melanjutkan ucapannya, Andreas langsung memotong ucapan sang istri karena ia sudah tahu ke mana arah pembicaraannya. "Na, kalau kamu minta aku buat nikahi dia, maaf aku enggak bisa. Aku enggak mungkin poligami, aku enggak mau bikin kamu sakit hati."

"Aku udah sakit hati, Mas. Aku juga enggak rela kalau harus berbagi suami, tapi aku enggak bisa egois."

"Ariana, i don't love her, i just love you, tolong jangan paksa aku untuk melakukan hal yang enggak aku suka."

"Nikahi dia kamu enggak suka, tapi buat anak sama dia kamu suka."

"Itu khilaf, please ... Kita bisa cari solusi bareng-bareng tapi bukan nikahi dia."

"Nikahi dia hanya sampai anak itu lahir. Hanya satu tahun."

Ucapan Ariana jujur sangat membuat Andreas kaget, tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk mempermainkan sebuah pernikahan.

"Are you sure?"

"Yes, sure."

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku