Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TO MY YOUTH
5.0
Komentar
62
Penayangan
9
Bab

Dua siswi pindahan berpura pura berpenampilan culun datang untuk balas dendam? Namun banyak kejadian di luar rencana mereka? Akankah mereka mengenal arti dari cinta persahabatan dan kebencian? Dan akankah balas dendam itu tetap terlaksana saat mereka bertemu dengan 6 pria dengan latar cerita yang berbeda?

Bab 1 Murid baru

Dua siswi dengan dandanan yang kelewat rapi yang satunya memakai kuncir kepang dua dan satunya memakai poni dora dengan kacamata yang keduanya pakai.

Yang biasa orang dengan culun atau cupu sedang berjalan melewati koridor sekolah. Mereka mengikuti guru yang berjalan di depan mereka.

Saat memasuki ruang kelas kedua gadis itu secara bersamaan mengedarkan pandangan nya ke seluruh isi kelas. Kedua gadis itu sedikit terkejut karna banyak bangku yang lumayan kosong entah apa yang terjadi dengan kelas ini. Kelas yang sangat berisik dan berisikan banyak murid dengan pakaian yang kurang rapi.

"baik. anak-anak kita hari ini kedatangan dua murid baru lebih lengkapnya untuk mengenal lebih dekat. Bapak persilakan untu mengenalkan diri." Ucap bapak guru itu santai dengan tersenyum tipis kepada kedua murid itu

" Perkenalkan nama saya chana choel orang terdekat saya biasanya memanggil saya dengan chana dan saya pindah dari kanada. Mohon bantuan nya untuk berteman lebih dekat lagi." Ucap siswi baru yang baru bernama chana dengan membungkukan setengah badan nya kedepan. Sebelum mengembalikan tubuh chana dengan tegak suara gelak tawa dari seluruh siswa memenuhi seisi kelas

" apa apa an itu gaya membungkuk hahaha." Komentar salah satu siswa yang tertawa dengan mengebrak gebrak meja

" di kira ini di korea atau jepang sangat lucu anak baru itu."

"lihat aku saja baru sadar dengan dandanan mereka yang seperti dari kampung itu, sepertinya dia membual dengan berkata pindahan dari kanada."

" tolong semua diam." Ucap guru itu yang tidak tegas sedikit pun, meski raut wajah guru itu tidak bisa di bohongi sama sekali namun entah mengapa guru itu hanya bersikap seperti itu.

Setelah lelah tertawa dan suasana sesaat hening. seorang siswa mengatakan "culun kuncir kepang apa kau tidak ingin memperkenalkan diri?" setelah siswa itu mengatakan nya seluruh isi kelas langsung tidak dalam kondisi hening lagi.

"hahahaha liiat yang satunya tidak kalah dalam penampilan nya yang nyetrik itu." Ucap salah satu siswa dengan tawa yang sangat kencang. Namun, mendengar ucapan siswa itu siswi yang di singgung tadi melangkah satu langkah ke depan dan memperkenalkan dirinya

" perkenalkan nama saya zeneth sarla biasanya orang dekat memanggil saya dengan sarla yang kalian tertawakan tadi adalah saudara saya jadi saya juga pindahan dari kanada. Terimakasih semoga kedepan nya kita dapat berteman dengan baik." Ucap sarla dengan membungkuk sama seperti yang di lakukan oleh chana

"wahhh aku tidak bisa berkata kata sama sekali, anak itu berani sekali." Ucap arogan salah satu murid dan di iyakan dari setengah siswa

" saya dan sarla sudah memperkenalkan diri apa sekarang saya dan saya boleh duduk pak?" tanya charla kepada bapak guru yang mengantarkan nya tadi

" iya dan duduklah di tempat yang kosong dan jangan duduk di 3 bangku yang berada di belakang dan 3 bangku yang berada di depan." Ucap guru itu dengan menunjuk ke bangku yang di sebutkan tadi.

Sarla dan chana sama sama mempunyai pemikiran yang sama. bagaimana guru hanya berdiam diri saat murid murid hanya berdiam diri apa murid murid di sini mempunyai orang tua yang berpengaruh sehingga guru saja tidak ingin ikut campur. atau mereka terlalu nakal sehingga guru guru sudah menyerah. larut dengan pemikiran mereka sendiri tanpa sadar dua gadis itu terjungkur jatuh ke lantai.

Sarla dan chana hanya bisa diam mereka tau pasti itu perbuatan dari salah satu anak yang ada di sana, sarla dan chana pun langsung duduk di bangku yang kosong dan tidak menempati kursi yang di sebutkan tadi.

Setelah pelajaran pertama selesai sarla dan chana hendak menuju kantin namun seorang siswa bernama tag harry di baju seragamnya mengunci pintu. Beberapa anak laki laki mendekati sarla dan chana memojokkan mereka berdua dan seorang berkata.

"apa tidak ada yang membawa saos untuk makan siang?." Ucap seorang itu, bersamaan dengan ucapan itu semua orang pun mengeluarkan saos dalam tasnya entah seperti hal yang sudah di rencanakan.

"baik teman teman karna kita teman yang baik harusnya kita menyambut teman yang baru kita bukan?." Ucap farah salah satu siswi perempuan di situ. Dengan di angguki persetujuan dari semua murid .

Dengan arahan dari farah mereka mendekati chana dan sarla dua di antara dari dua puluh murid itu melepas dasi mereka dan mengikat tangan mereka berdua. Anehnya sarla dan chana tidak terkejut atau kebingungan sama sekali atau entah mereka sudah pasrah akan keadaan.

"ayo teman teman kita akukan step pertama untuk penyambutan." Setelah berkata seperti itu empat murid menyiram sarla dan chana dengan air botol lalu di susul dengan dua di antaranya menumpahkan saos di tangan mereka dan melumuri wajah chana dan sarla dengan saos tomat itu. Lalu setelah di lumuri saos entah datang dari mana telur mereka secara bersamaan melempari sarla dan chana telur dari berbagai sisi.

"ah sangat membosan kan kenapa mereka tidak memberikan respon apapun." Setelah tino siswa laki laki itu berkata seakan sudah menyaksikan tontonan yang sudah tidak lagi meanarik perhatian.

Semua murid yang berada di dalam kelas itu pun satu persatu keluar dari ruang kelas. Sarla dan chana hanya bisa bernafas kasar namun ada satu murid yang membuat sarla berhenti mengedarkan pandangan nya. Salah satu murid yang berpenampilan sama dengan dirinya yang ter duduk di bangku tengah dan hanya terdiam menatap tembok di hadapan nya yang tidak mempunyai motif sama sekali.

sarla yang berdiri dan ingin mendekati murid itu di tarik ke kamar mandi oleh chana. saat terus menatap siswa itu saat di tarik keluar pandangan sarla dan siswa itu bertemu dengan sedikit tersenyum siswa itu memandang sarla.

"hah kenapa dia tersenyum." ucap sarla dalam pikirannya yang heran

Setelah sampai di kamar mandi yang sepi. dengan keadaan yang sangat berantakan. Chana yang seakan geram mengepalkan tangan nya.

"Sialan! Aku sangat muak dengan kelas itu rasanya sangat geram." Celoteh chana dengan wajar yang sangat memerah mendengar chana. Sarla hanya berdiam diri sebenarnya dia juga sangat geram akan tingkah laku teman sekelas barunya. namun dia tidak bisa berkata apa apa dan membalas karna ada hal yang jauh lebih penting dari itu

"Sarla jika tidak karna mora aku tidak akan berdiam diri seperti ini. Ini salah kita karna membiarkan mora bersekolah di sini. Mora tunggu sedikit lebih lama lagi aku akan-" belum sempat menyelsaikan dialog nya. Mulut chana di bungkam oleh sarla dan mereka bersembunyi di dalam kamar mandi

"Diam. Jangan membahas hal seperti itu di sini jika kita sampe ketahuan tidak akan menghasilkan apa apa chana." Ucap sarla dengan nada lirih yang bisa di dengar oleh chana

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku