Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
195
Penayangan
2
Bab

Seorang gadis cantik, cuek, dingin, dan sangat misterius. Ia ingin membalaskan dendamnya di masa lalu yang sangat Mengoyakkan hatinya, dan membuat dia seperti sekarang. Dulu ia gadis yang sangat aktif, supel, ceria. Tetapi setelah Kejadian "itu" dia berubah 180° menjadi gadis yang sangat dingin dan tidak tersentuh. Bagaimana perjuangan gadis itu untuk membalaskan dendamnya?

Bab 1 Los Angeles

Seorang gadis cantik, kini masih berada di alam mimpi terganggu dengan teriakan sang Oma. Gadis itu adalah Alea Queensha Pratama, anak ke-3 dari keluarga Pratama yang mempunyai dua abang. Queen gadis yang mempunyai sifat manja, dan ceria hanya ketika Queen bersama dengan keluarga dan teman-temannya, Queen akan berbalik sifat ketika ia sedang di luar, ia akan menjadi sosok yang dingin, cuek, kejam, tak tersentuh. Dulu Queen sangat ceria, aktif, supel, tetapi setelah kejadian "itu" Queen berubah menjadi gadis yang sangat kejam dan cuek.

"Queen bangun!! ini sudah siang" teriak Oma.

"Wait Oma, lima menit lagi" teriak Queen.

"Gak ada lima menit lima menit Queen, bangun sekarang juga. Kamu lupa kalo hari ini Queen harus terbang ke Indonesia??" ucap Oma yang sudah masuk kedalam kamar, karena pintu kamar Queen ternyata tidak dikunci.

"What!! Oma! kenapa gak bangunin Queen dari tadi" teriak Queen yang langsung membuka matanya.

"shutt. Sudah gih mandi terus siap-siap terbang ke Indonesia, toh juga pake pesawat pribadi" titah Oma sambil mengelus-elus rambut Queen.

"Oh iya Oma, Queen lupa. Hehehe" ucap Queen sambil cengengesan.

"Mandi gih, terus turun langsung sarapan ya" ucap Oma dengan lenbut.

"Assiapp Oma" kata Queen sambil mencium pipi Oma, dan langsung lari menuju kaman mandi.

"Dasar anak itu" gumam Oma sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Queen langsung bergegas menuju kamar mandi, dan melakukan ritual setiap paginya, yaitu mandi, skincare-an, dan turun untuk sarapan bersama Opa dan Omanya.

"Good pagi Opa, Oma" teriak Queen ketika sudah melihat Opa dan Omanya duduk di meja makan.

"Aduhh Princess, jangan teriak-teriak dong" ucap Opa sambil mengelus-elus kupingnya yang berdengung.

"Princess, lain kali kalo pakai bahasa Inggris ya bahasa Inggris semua, jangan campur campur" ucap Oma.

"Hehehe, peace Opa" ucap Queen sambil menunjukkan 2 jari, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.

"Suka-suka Queen dong Oma, mau pake bahasa apa aja" ucap Queen yang menunjukkan senyum Pepsod*nt.

"Sudah-sudah, Queen duduk lalu makan itu sarapan kamu" ucap Opa.

" Iya Opa" ucap Queen.

Merekapun sarapan dengan nikmat, terkadang juga ada candaan dari Queen. Sehabis sarapan pun Queen langsung berpamitan dengan Opa dan Oma untuk membereskan barang-barang yang akan di bawa pulang ke Indonesia.

"Queen udah selesai Opa, Oma. Queen keatas dulu yah, mau beres-beres" ucap Queen yang sudah selesai makan.

"Iya Princess" ucap Opa dan Oma kompak.

Queen segera lari menuju tangga dan menaiki satu-persatu anak tangga yang ada di Mansionnya itu. Sebenarnya di Mansionnya ini menyediakan lift, akan tetapi pagi ini Queen ingin berolahraga.

"Sekali-kali yekan, naik tangga yang bejibun ini" gumam Queen, sambil terus menaiki tangga

Setelah sampai di atas, Queen pun segera mengambil minum yang berada di atas nakas dan langsung meminumnya hingga tandas. Karna dia sangat lelah menaiki anak tangga yang sangat banyak.

"Huft, capek juga ya" ucap Queen

"Beres-beres ahh, terus langsung ke bandara" ucap Queen dengan dirinya sendiri.

Queen segara menuju Walk-in Closet, untuk mencari barang dan baju yang ingin di bawa ke Indonesia. Queen tidak ingin membawa banyak baju, karena di Indonesia juga ada Walk-in Closet yang terdapat banyak baju disana. Queen bergegas menuju ruangan rahasia yang terdapat di kamar ini. Ruangan rahasia ini tidak ada yang bisa masuk kecuali Queen, karrna di desain menggunakan sidik jari dan ada kode yang harus di masukkan. Ruangan itu adalah tempat senjata andalan Queen ketika dia melawan musuhnya.

"Bawa apa yaa" ucap Queen sambil memilih senjata mana yang akan ia bawa.

"Ini aja deh" Queen mengambil sebuah Kapak, Senapan, dan sebuah suntik kecil. tapi jangan kira itu suntik biasa, karna suntik itu berisi racun yang di racik dengan Queen sendiri. Sekali suntik itu terkena orang, orang itu akan mati dalam 5 detik.

Setelah semuanya siap, Queen pun segera turun ke bawa untuk berpamitan kepada Opa dan Oma tersayangnya itu.

"nahh Cakep, udah selesai semua" ucap Queen dengan logat betawinya.

Queen segera menuju lift untuk turun kebawah. Tidak mungkin kan dia bawa koper 2 yang isinya barang, dan senjata kesayangannya itu dia menuruni tangga. Apalagi Kamar Queen ada di lantai 4.

"Opa, Oma, Queen pamit dulu ya" ucap Queen dengan nada ingin menangis.

"Iya Princess, hati-hati di jalan ya. Jangan nangis dong, udah cantik-cantik kok nangis" ucap Opa sambil mengelus-elus rambut panjang Queen.

"Iya Princess, kamu harus jaga diru baik-baik disana ya. Karena Opa sama Oma enggak ikut kamu ke Indonesia" ucap Oma.

""Iya Opa, Oma. Tapi Opa dan Oma harus sering-sering kesana ya, jenguk Queen" ucap Queen dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya Princess" ucap Opa dan Oma bersamaan.

Queen segera menuju mobil kesayangannya dan koper akan di bawakan oleh Bodyguard suruhan Opa. Didalam mobil Queen, jauh dari kata hening, karena Queen menyalakan musik, dan ia ikut menyanyikan lagu itu. Queen termasuk orang yang pandai bernyanyi, suaranya sangat merdu.

Setelah sampai di Bandara, Queen menyerahkan kunci mobilnya kepada anak buah mafianya. Queen segera masuk kedalam pesawat pribadinya, dan segera lepas landas.

"No- nona, mau minum apa?" ucap salah satu pelayan dengan gugup.

"Milkshake coklat" jawab Queen dingin.

"Baik nona" kata pelayan itu.

Pelayan itu segera membuatkan pesanan atasannya. Queen memainkan ponselnya, sembari menunggu pesanan minumannya datang. Perjalanan dari LA sampai ke Jakarta itu sangat lama, sekitar 19 jam lebih 45 menit. Queen berangkat dari Mansionnya tadi pukul 11 dan sekarang sudah pukul 12. Perkiraan Queen akan sampai di jakarta sekitar pukul 8 pagi.

"Ini nona, minumannya" ucap pelayan itu.

"Y, makasih" jawab Queen dingin.

Queen segera meminum minumannya itu dan memilih untuk tidur di kamar yang sudah disediakan untuknya. Karena perjalanannya sangat jauh dan memakan waktu yang sangat lama. ia juga merasa sedikit lelah karena perjalanan dari mansion ke bandara memerlukan waktu 1 jam.

"Nona, kota sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta" ucap pelayan itu sambil menepuk-nepuk bahu Queen dengan lembut.

"Enghh, okey" ucap Queen yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Tolong bawakan koper saya turun dari pesawat" titah Queen.

Queen siap-siap memakai topi, masker, dan memakai Hoodie hitam. Karena kalo Queen tidak memakai masker, di luar banyak sekali wartawan yang ingin mewawancarainya. karena ia putri bungsu dari keluarga Pratama. Queen turun dari pesawat diiringi dengan bodyguard yang sangat banyak. Saat itu juga banyak yang Mengagumi dan ada juga yang mencemooh Queen. tetapi Queen tidak memperdulikan itu.

' Itukan putri bungsu Pratama'

'cantik banget'

bidadari turun dari pesawat ini mah'

'cantikan juga gue'

'jalang'

'palingan nyokapnya jalang sama bokapnya maling'

Queen tidak mempermasalahkan itu semua kecuali ucapan seorang gadis yang penampilannya seperti tante girang haus belaian.

"Ngomong apa lo barusan, ulangi" ucap Queen dingin.

"nyokap lo jalang dan bokap lo maling" ucap tante girang itu dengan keras.'PLAK

Satu tamparan melayang dari tangan Queen ke tante girang itu.

"Loo!!!!" teriak tante itu.

" Apa?" ucap Queen santai.

"Berani lo sama gue!! gue tuh anak terkaya nomor 20 di Indonesia"

"Yang kaya itu bokap lo, bukan lo. Baru 20 di Indonesia aja belagu"

PLAK!!

"Loo!!!" ucap Queen geram.

"Apa?" ucap tante itu.

"Nama lo siapa?" tanya Queen

"Angelica Andrews" jawab Tante itu.

"Ohh, dari keluarga Andrews, ok ok" jawab Queen.

"Tunggu aja lo" ucap Queen.

Queen segera mengambil ponselnya di saku Hoodie dan menelpon seseorang.

"Putuskan kerja sama dengan perusahaan Andrews" ucap Queen tegas

"kena-" ucap sekretaris pribadi Queen.

"Jangan banyak tanya" ucap Queen.

Queen langsung mematikan telponnya secara sepihak.

"Dalam hitungan 5 detik lo bakal dapet telpon" ucap Queen.

Tante itu pun kebingungan.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Suara Queen mengeja.

Kring.. Kring.. (suara telfon)

"Halo Daddy" ucap Tante itu.

"............" ucap Ayah itu.

"A Apa? kita bangkrut?" ucap Tante itu dengan mata berkaca-kaca.

"Ini semua gara gara kamu, orang yang kamu tampar tadu itu putri bungsu keluarga Pratama" ucap Ayah itu marah.

"Maaf Dad" ucap Tante itu menangis.

"Lo salah cari lawan jalang!" ucap Queen.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku