Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Perangkap Cinta Mafia Queen

Perangkap Cinta Mafia Queen

Author_xxjwyxx

5.0
Komentar
3.6K
Penayangan
190
Bab

Christina Morgan, gadis 23 tahun berkewarganegaraan Perancis. Putri dari seorang gangster sekaligus mafia terkuat di Eropa, Tuan Alex Morgan. Walau ia tergolong seorang anak dari milyarder, namun dia tidak pernah memiliki teman. Kini ia telah merasa bosan dengan hidup yang ia jalani selama ini. Ia memutuskan untuk melarikan diri dari kastil mewahnya untuk hijrah ke negeri lain. Untuk menghilangkan jejak dari sang ayah, ia menggunakan identitas milik seorang gadis yang baru saja tiada yang bernama Kim Ara. Akhirnya ia memutuskan untuk hijrah ke Korea Selatan. Karena ia mengalami masalah keuangan. Alhasil Christina harus kembali masuk ke dunia hitam yang sempat ingin ia tinggalkan. Ia bergabung dengan sebuah gangster terkuat di Korea Selatan. Suatu ketika, ia mendapatkan telepon dari seorang tidak dikenal untuk pekerjaan membunuh seorang CEO ternama dengan bayaran fantastis. Christina pun menyanggupi pekerjaan tersebut. Lee Joon Woo, CEO muda yang menjadi target utama Christina. Berbekal identitas Kim Ara, ia melamar sebagai sekertaris di perusahaan Lee Joon Woo. Seringnya waktu bersama membuat Lee Joon Woo jatuh hati kepada Kim Ara. Hingga Lee Joon rela mengorbankan dirinya menghisap racun ular dari tubuh Kim Ara. Akankah hati Tuan Lee dapat meluluhkan Kim Ara? Akankah Kim Ara melanjutkan misinya untuk membunuh Tuan Lee?

Bab 1 Pelarian

Christina Morgan, gadis 23 tahun. Putri dari seorang gangster sekaligus mafia terkuat di Perancis yang bernama Alex Morgan. Alex Morgan adalah pemilik perusahaan senjata api terbesar di Eropa. Wilayah kekuasaan Alex Morgan meliputi seluruh negara di Benua Eropa. Kini Christina Morgan mewarisi kemampuan sang ayah. Ia telah terbiasa menggunakan senjata api bagaikan mainannya. Christina sangat pandai mengatur pertemuan rahasia untuk bertransaksi jual-beli senjata api dengan kliennya yang notabene berasal dari berbagai negara.

Christina tidak segan-segan membunuh seseorang yang ia rasa merugikan dirinya. Oleh sebab itu ia dikenal sebagai Ratu Mafia di Perancis. Namun sayang, Christina tidak pernah memiliki teman karena dirinya adalah anak dari seorang mafia. Orang tua teman-temannya melarang mereka untuk berteman dengan Christina. Lama kelamaan Christina merasa bosan dengan kehidupannya saat ini. Tidak ada Teman. Hanya berteman dengan senjata dan gangster.

Suatu ketika Christina mengatakan keinginannya kepada Tuan Alex Morgan.

"Ayah, aku ingin hidup seperti orang biasa pada umumnya," ungkap Christina sambil menunduk.

"Apa maksudmu?" sontak raut wajah Tuan Alex Morgan menunjukkan ekspresi marah.

"Aku sudah lelah, Yah. Aku ingin memiliki teman," jawab Christina.

"Kamu seharusnya bersyukur terlahir di keluarga ini. Kamu sudah memiliki segalanya. Siapa yang tidak mengenal sosok Christina Morgan di penjuru negeri? Semua orang mengenalmu! Mereka tunduk di hadapanmu. Tidak seorang pun yang berani mengusikmu. Bukankah itu hal yang sangat diimpikan orang lain di luar sana? Kurang apa lagi?" ucap Tuan Alex Morgan diliputi kemarahan.

"Aku ingin hidup seperti orang biasa, Yah. Tidak perlu orang mengenaliku. Tidak perlu orang tunduk padaku. Aku kesepian, Yah! Aku tidak memiliki satu pun teman. Mereka takut ketika aku mendekati mereka," jawab Christina dipenuhi emosi.

"Tidak! Ayah ingin kamu tetap seperti sekarang. Jangan pernah berpikir untuk hidup seperti mereka. Itu akan merugikan kamu sendiri. Ingat itu!" Tuan Alex Morgan memberi peringatan kepada putri semata wayangnya sambil melangkah kaki meninggalkan Christina.

"Aku akan pergi sejauh mungkin dari sini!" teriak Christina kepada sang ayah.

"Kamu tidak akan pernah bisa pergi dari sini. Minggu depan Ayah akan menikahkan mu dengan George Alberto. Dia adalah pengusaha senjata api dari Amerika. Setelah itu kamu tidak akan kesepian lagi. Bersiaplah!" kata Tuan Alex Morgan sambil menaiki anak tangga.

"Tidak! Aku belum ingin menikah!" bantah Angel.

"Terserah kamu mau atau tidak mau, Ayah akan tetap menikahkan mu dengan George Alberto. Keputusan ayah sudah final," kata Tuan Alex Morgan dari lantai atas.

"Aku benci Ayah!" Christina membanting gelas di meja sebagai ungkapan kemarahannya.

Ini adalah pertengkaran pertama antara Tuan Alex Morgan dan Christina Morgan.

Di dalam kamarnya Angel mengemasi beberapa barangnya dan langsung berjalan keluar kastil.

"Maaf Nona Angel! Anda tidak diizinkan keluar dari rumah ini!" penjaga menghalangi Angel untuk keluar dari kastil.

"Astaga, siapa yang melarangku untuk keluar dari rumahku sendiri?" tanya Christina.

"Tuan Alex Morgan yang telah memberi perintah kepada kami. Tolong kembali lah ke kamarmu, Nona!" kata penjaga.

"Sialan!" satu pukulan melesat ke wajah penjaga itu dari tangan Christina.

"Aw .... " penjaga itu kesakitan tanpa berani memberikan perlawanan.

Christina berjalan kembali ke kamarnya. Di dalam kamar, Angel kembali berpikir bagaimana caranya untuk keluar dari sangkar besi yang mengurungnya selama ini. Sedangkan di kastil ini banyak puluhan penjaga yang selalu siaga.

"Jika dengan keluar baik-baik tidak diperbolehkan, maka aku akan keluar secara paksa," kata Christina setelah mendapatkan sebuah ide.

Christina mempersiapkan dua buah revolver sekaligus pelurunya untuk ia bawa.

"Aku tidak perlu membawa pakaian. Pakaian bisa aku beli di luar. Kartu identitas, paspor, dan uang. Iya benar, uang tunai yang lebih aku butuhkan. Jika aku membawa kartu kredit dan yang lainnya pasti akan segera diblokir oleh Ayah. Lebih baik aku mengambil uang tunai dari brankas ruang kerja Ayah. Tapi sebelum itu, aku akan tetap di sini sampai keadaan benar-benar aman terlebih dahulu." Ucap Christina kepada dirinya sendiri di depan cermin.

Setelah beberapa hari ia rasa mulai aman. Christina pun sudah memastikan bahwa ayahnya benar-benar sedang tidak berada di dalam kastil, rencananya malam ini Christina akan pergi meninggalkan kastil keluarga Morgan. Christina ingin mencoba hidup di negara lain. Di mana semua orang tiada yang mengenali jati dirinya. Langkah pertama yang ia lakukan adalah diam-diam pergi ke ruang kerja Ayahnya untuk mengambil uang di brankas Tuan Alex Morgan. Tentu saja Christina mengetahui kode brankas tersebut karena dia lah pewaris tunggal dari keluarga Morgan.

Angel mengambil semua uang tunai dan beberapa emas batangan yang ia masukan ke dalam tasnya, kemudian ia diam-diam mengambil jalan keluar dari gerbang halaman belakang kastil. Tepatnya ia ingin melarikan diri ke dalam hutan belantara yang berada di belakang kastil keluarga Morgan.

Greeekk .....

Ketika dia membuka pagar belakang kastil, ternyata suara pagar itu cukup terdengar keras.

"Apakah kamu mendengar itu? Ayo kita lihat di belakang kastil!" salah satu Penjaga.

"Iya, aku mendengarnya!" Seorang penjaga lainnya mengikuti berlari ke belakang rumah.

"Perhatian untuk seluruh penjaga! Nona Christina tidak berada di dalam kamarnya! Cepat cari di penjuru kastil." Kata seorang penjaga yang bertugas di lantai dua.

"Aku melihat ada seseorang berlari ke arah hutan belantara di belakang kastil!" Seorang penjaga melihat dari atas atas dengan mengenakan teropong.

"Itu pasti Nona Christina! Cepat kejar!"

Seluruh penjaga berhamburan keluar kastil dan menyebar ke seluruh penjuru hutan belantara.

Ketika di dalam hutan, Christina berlari tak tentu arah. Dia berusaha berlari secepat mungkin. Tapi sayangnya Christina dapat terkejar oleh penjaga kastil.

"Tunggu, Nona! Tolong cepatlah kembali!" Seorang penjaga di ikuti yang lainnya mengejar Christina.

Christina tidak menghiraukan panggilan tersebut dan tetap berlari sekuat tenaganya.

Doorr ....

Satu tembakan melesat ke atas awan bagai tanda peringatan Christina untuk menghentikan langkahnya.

"Oh, jadi mereka mau bermain senjata? Oke, jangan salahkan aku!" kata Christina.

Christina mengambil dua revolver dari sabuk senjata miliknya. Bak aktor di film action, ia kemudian berbalik dan langsung menembak orang-orang yang mengejarnya.

Doorrr... Doorrr... Doorrr ....

Tembakannya melesat tepat sasaran di kaki salah satu penjaga. Penjaga lainnya mulai memberikan perlawanan. Mereka juga berusaha menembak Christina. Baku tembak pun terjadi antara Christina dan beberapa penjaga. Akan tetapi gadis itu mampu menghindari semua tembakan walau berada di tengah gelapnya malam dan hutan yang rimbun. Christina berlari masuk ke dalam semak-semak untuk bersembunyi.

Beberapa penjaga masih terlihat mencari keberadaan Christina. Sedangkan beberapa lainnya cidera karena tertembak oleh Christina.

Di balik semak-semak, Christina mendengarkan percakapan para penjaga.

"Bagaimana ini? Tuan Morgan pasti akan sangat marah kepada kita?"

"Kita harus segera menemukan Nona Christina."

"Iya, ayo!"

"Kita berpencar saja! Dua orang ke selatan, dua orang timur, dan dua orang lagi ke barat."

"Baik!" jawab yang lain dengan kompak.

Christina yang berada di dalam semak-semak, kini ia semakin bingung ke arah mana dirinya harus bergerak. Ia pun tidak tahu pasti, di titik mana ia sedang berada saat ini.

Waktu menunjukan pukul 03.00 dini hari. Akan tetapi para penjaga itu tetap tidak dapat menemukan Christina.

"Sudah kita kembali saja! Kita lapor kepada Tuan Morgan!"

"Cari mati, ya? Bisa-bisa kita dibunuh karena tidak becus mencari menjaga Nona Christina hingga ia melarikan diri dari kastil."

"Tapi kita harus cari kemana lagi?"

"Seluruh hutan harus kita telusuri kembali."

"Terserah kamu saja. Aku mau kembali ke kastil saja!"

"Apa maksudmu kembali?"

"Aku akan berbicara apa adanya kepada Tuan Alex Morgan."

Mereka berdebat di tengah hutan. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kastil Morgan. Setelah dirasa sudah cukup aman. Christina pun bisa bernafas lega.

"Akhirnya mereka pergi juga. Sekarang saatnya aku pergi dari tempat ini," ujar Christina sambil menghela nafas.

Ketika Christina akan berdiri dari semak-semak, ia merasa ada sesuatu yang licin sedang bergerak melingkari kakinya. Christina meraba benda itu. Sontak ia sangat kaget setelah memperjelas pandangannya. Ia melihat seekor ular besar sedang melingkari kaki kanannya. Christina membungkam mulutnya karena takut.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku