Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita yang tidak dicintai

Wanita yang tidak dicintai

Darlene

5.0
Komentar
220
Penayangan
2
Bab

Hana kecewa ketika Zumi membatalkan pertunangan mereka, tapi bukan hanya itu dia juga merasa sakit hati ketika alasan pembatalan itu karena pria itu mencintai wanita lain dan dia adalah saudara Tiri gadis itu, Maria. Hubungan Zumi dan Maria di dukung oleh kedua orang tua mereka, akhirnya Hana memutuskan untuk pergi keluar negeri dan menetap di sana. Ketika mendengar ayahnya sakit keras, membuat Hana akhirnya pulang. Tapi itu ternyata hanya siasat agar Hana bersedia untuk menikah dengan dan menjadi istri kedua Zumi. Hana akhirnya mau menikah dengan Zumi dan berharap walaupun itu cuma sedikit, pria itu mau mencintai dirinya. Tapi ketika mengetahui alasan pernikahan itu terjadi adalah untuk memberikan keturunan pada Zumi diakibatkan Maria yang mandul, membuat Hana sekali lagi tersakiti. Tapi saat Zumi menyadari perasaan cintanya pada Hana dan mengetahui istrinya hamil, Hana sudah pergi dan menghilang.

Bab 1 Prolog

Delapan tahun sebelumnya...

Fitri terlihat senang saat sahabatnya Laila datang untuk melamar Hana, putrinya.

"Tapi jangan sekarang ya, tunggu Hana lulus kuliah dulu," kata Fitri.

"Tentu saja, Zumi juga ngak mau mendesak Hana untuk cepat menikah," sahut Laila kata wanita itu sambil melirik pemuda di sampingnya.

"Baguslah kalau begitu, tunggu 2 atau 3 tahun lagi ya nak Zumi," kata Fitri.

"Karena itu, maksudku begini Fitri, kita tunangkan saja mereka dulu, nah kalau Hana sudah lulus baru kita nikahkan bagaimana?" tanya Laila pada sahabatnya itu.

"Boleh juga kalau begitu, Hana bagaimana?" tanya Laila pada gadis yang ada duduk di sebelahnya.

Gadis itu tersenyum malu-malu, dia melihat pada pemuda tampan yang ada di hadapannya itu dan kemudian menganggukkan kepalanya.

"Baguslah kalau begitu, artinya kita semua setuju untuk jadi keluarga," kata Laila terdengar senang begitu juga yang lainnya.

Tapi kemudian Laila melihat wajah Fitri yang berubah sedih.

"Ada apa Fitri, kamu kelihatan sedih begitu?" tanya Laila.

"Ngak, aku Cuma takut kalau nanti kehidupan Hana akan sama seperti aku," kata Fitri memandang putrinya.

"Fitri, kamu jangan takut Hana tak akan bernasib sama sepertimu," sahut Laila.

"Dia akan jadi satu-satunya istri bagi Zumi dan menantu kesayanganku," kata Laila lanjut.

"Kita tak bisa tahu ke depannya nanti, manusia bisa berubah," kata Fitri sambil menarik napas panjang.

"Fitri, jangan samakkan Zumi dengan Sardono suamimu itu," kata Laila. "Aku janjikan itu padamu."

"Jangan berkata begitu Laila, tak baik berjanji apa pun, kita tak tahu ke depannya seperti apa nanti," kata Fitri.

"Jangan meragukan sahabatmu ini, kau bisa pegang janji kami padamu," kata Laila.

"Iya Tante, jangan ragu aku akan menepati janji untuk selalu membahagiakan dan mencintai seta selalu setia pada Hana seorang sampai maut memisahkan kami," kata Zumi meyakinkan Laila.

"Kau dengar sendirikan itu Laila, kalau sampai kami mengingkari janji maka kami siap menerima karma atas janji kami yang tak terpenuhi padamu," kata Laila.

"Kalau sampai saya mengingkari janji, saya siap untuk tidak pernah merasa bahagia dan menderita sebanyak apa pun harta yang saya miliki," janji Zumi di hadapan Fitri, Laila Mamanya dan juga Hana terdengar tegas.

@@@@@

Delapan tahun kemudian...

Pria dengan postur tegap dan gagah itu berjalan gontai keluar sepanjang lorong rumah sakit terbaik dan paling terkenal di negara Jerman ini.

Hasilnya tetap sama seperti dari dokter-dokter yang sebelumnya, vonis itu tak bisa di rubah walaupun itu dengan jalan bayi tabung sekalipun, kecuali lewat ibu pengganti.

Masih terngiang perkataan dari dokter itu.

"Maaf pak, kandungan Istri Anda sangat lemah, mungkin akibat dia sudah pernah mengalami keguguran beberapa kali dan juga pendarahan parah sewaktu melakukan aborsi."

"Tapi itu sudah sangat lama dokter sekitar 10 tahun yang lalu."

"Iya betul, tapi aborsi ilegal yang dilakukan istri Anda dulu membuat rahimnya menjadi infeksi dan Rusak."

"Apa tak bisa di obati dokter?"

"Seharusnya dulu dia langsung mendapat penanganan tepat maka rahim istri Anda akan mudah di obati."

"Apalagi dia tidak melakukan aborsi satu kali saja, tapi Sudah beberapa kali."

"Jadi saya harus bagaimana dokter, apa tidak ada alternatif lain?"

"Maaf, tidak ada,"

Pria itu terus berjalan menuju ruang rawat VIP, dia ragu untuk masuk apalagi harus memberi kabar ini pada istrinya.

"Bagaimana Mas, apa kata dokter?" tanya Maria pada pria yang ada di hadapannya.

Pria itu menarik napas berat, "Sama seperti yang sudah-sudah sayang," kata pria itu terdengar lemah.

Maria menangis, " Mas, maaf aku sudah bikin kamu sangat kecewa , aku istri yang tak berguna."

Pria itu memeluk istrinya, "Sabar sayang, mungkin kita belum ada rezeki saja."

Wanita itu menangis di dada suaminya, "Mas, Jangan lagi coba menghiburku Karena aku tahu itu sudah tak mungkin, aku tidak hanya sakit tapi aku juga mandul."

Kemudian Maria melihat pada suaminya, "Mas, apa ini karma perbuatan kita yang sudah menyakiti Hana?'

Deg...

"Apa karena Mas dan aku sudah mengkhianati Hana membuat kita harus jadi menderita seperti ini Mas?" Maria menangis terisak di dada suaminya.

Pria Itu bisa merasakan hati yang terasa sesak dan perih, kemudian dia memejamkan matanya mengingat semua yang sudah terjadi dan apa yang telah dia lakukan pada Hana.

Gadis yang telah dia sakiti hatinya serta di ingkar akan janji di hadapan orang tua mereka.

Membuat gadis itu pergi menjauh dan meninggalkan dirinya demi melupakan rasa sakit akibat perbuatan tidak hanya dirinya tapi juga orang-orang yang sangat dia percaya.

Waktu itu dia tak merasa bersalah karena telah menyakiti Hana karena dia merasa apa yang dia lakukan itu benar apalagi dia mendapatkan dukungan tidak hanya orang tuanya tapi juga orang tua Maria dan itu termasuk ayah Hana.

Bunyi dering telpon memecah kesunyian ruangan itu, kemudian pria itu melihat pesan masuk dan ketika melihat foto yang dikirim dari seseorang dia langsung terkejut.

Melihat raut wajah suaminya berubah dan terlihat pucat, Maria penasaran.

"Ada apa Mas?"

Pria itu memandang pada Maria, "Seseorang memberi kabar padaku, dan kau pasti akan terkejut melihat ini."

"Apa itu Mas?"

Pria itu memperlihatkan layar handphonenya pada Maria, "Kurasa kita menemukan dimana keberadaan Hana."

Maria pun terkejut begitu melihat pada layar handphone suaminya, "Itu memang Hana, mas."

"Itu memang Hana dan dia ada di sini, di Jerman !"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku