Alfa tertegun melihat seorang wanita di hadapannya. Wanita yang pernah membuatnya menjadi lelaki paling beruntung selama perantauannya di Ibukota sekaligus wanita pertama yang membuatnya patah hati. Syilla, tidak menyana dirinya akan kembali dipertemukan dengan Alfa-lelaki yang dia tinggal pergi selama bertahun-tahun-di saat dirinya sedang patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan dengan seseorang. Saat itulah dia berpikir bahwa kembali dengan Alfa solusi dari segalanya. Dia akan mencoba berjuang kembali untuk cinta masa lalunya. Apakah Alfa akan luluh dengan perjuangan Syilla yang dulu sudah meninggalkannya begitu saja? Atau dia malah akan tertambat dengan teman adiknya yang tiba-tiba hadir dengan wajah lebih cantik dari yang dulu dia kenal? Spin Off My Ex Boss dan The Annoying Boss
Alfa mengumpat beberapa kali. Rambutnya yang hitam terasa lepek karena terlalu lama terpapar sinar matahari. Seniornya memang sudah gila. Pukul dua siang adalah hari di mana matahari sedang berada di puncak-puncaknya. Tapi dengan sadisnya mereka menyuruh Alfa berjemur. Padahal kesalahan yang dia buat itu sangat sepele. Saking sepelenya, hanya dengan satu kali kedipan mata orang sudah bisa melupakannya. Tapi tidak dengan senior fakultas teknik yang sok-nya naudzubillah.
"Aku temani deh."
Alfa menoleh, dan tahu-tahu seorang gadis cantik berpenampilan seperti dirinya sudah berdiri di sebelahnya.
Astaga, nih cewek ngapain panas-panas terik begini malah ikutan berjemur?
"Kamu membuat kesalahan?" tanya Alfa dengan kening berkerut.
Gadis cantik itu menggeleng seraya tersenyum. Tangannya bergerak merogoh tas kantong terigu yang ia cangkolkan ke pundak.
"Kamu sebaiknya minum dulu. Haus kan?" Dia menyodorkan botol air minum. Alfa meneguk ludah yang terasa kering. Botol minumnya memang sudah kosong sejak jam makan siang lalu. Melihat gadis cantik mau berbagi minuman dengannya membuat Alfa merasa sedih sendiri. Jarang sekali ada gadis Jakarta yang dengan suka rela berbagi dengannya.
Alfa menerima botol minum itu dengan senyum merekah. "Terima kasih."
Dia kemudian mengambil botolnya yang kosong di tas. Lalu menuang air dari botol gadis itu secukupnya.
"Kenapa kamu nggak langsung minum dari botolku saja?" tanya gadis itu heran. "Kamu jijik sama aku?"
"Bukan begitu. Malah aku takut kamu yang jijik. Soalnya kamu cantik. Sedang aku--"
"Kamu ganteng," potong gadis itu tersenyum manis yang mana senyumannya itu sanggup membuat Alfa tertegun.
Dan tadi dia bilang apa? Ganteng? Gadis Jakarta itu tidak sedang membuatnya melambung untuk kemudian dijatuhkan kan?
"Jadi, karena aku cantik, kamu ganteng. Gimana kalau kita pacaran saja?"
"Hah?"
Alfa melongo seketika. Semalam dia mimpi apa sampai ditembak siang bolong begini oleh seorang gadis cantik yang namanya saja dia belum tahu?