Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dear, My Pretty
5.0
Komentar
942
Penayangan
2
Bab

Alfa tertegun melihat seorang wanita di hadapannya. Wanita yang pernah membuatnya menjadi lelaki paling beruntung selama perantauannya di Ibukota sekaligus wanita pertama yang membuatnya patah hati. Syilla, tidak menyana dirinya akan kembali dipertemukan dengan Alfa-lelaki yang dia tinggal pergi selama bertahun-tahun-di saat dirinya sedang patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan dengan seseorang. Saat itulah dia berpikir bahwa kembali dengan Alfa solusi dari segalanya. Dia akan mencoba berjuang kembali untuk cinta masa lalunya. Apakah Alfa akan luluh dengan perjuangan Syilla yang dulu sudah meninggalkannya begitu saja? Atau dia malah akan tertambat dengan teman adiknya yang tiba-tiba hadir dengan wajah lebih cantik dari yang dulu dia kenal? Spin Off My Ex Boss dan The Annoying Boss

Bab 1 PROLOG

Alfa mengumpat beberapa kali. Rambutnya yang hitam terasa lepek karena terlalu lama terpapar sinar matahari. Seniornya memang sudah gila. Pukul dua siang adalah hari di mana matahari sedang berada di puncak-puncaknya. Tapi dengan sadisnya mereka menyuruh Alfa berjemur. Padahal kesalahan yang dia buat itu sangat sepele. Saking sepelenya, hanya dengan satu kali kedipan mata orang sudah bisa melupakannya. Tapi tidak dengan senior fakultas teknik yang sok-nya naudzubillah.

"Aku temani deh."

Alfa menoleh, dan tahu-tahu seorang gadis cantik berpenampilan seperti dirinya sudah berdiri di sebelahnya.

Astaga, nih cewek ngapain panas-panas terik begini malah ikutan berjemur?

"Kamu membuat kesalahan?" tanya Alfa dengan kening berkerut.

Gadis cantik itu menggeleng seraya tersenyum. Tangannya bergerak merogoh tas kantong terigu yang ia cangkolkan ke pundak.

"Kamu sebaiknya minum dulu. Haus kan?" Dia menyodorkan botol air minum. Alfa meneguk ludah yang terasa kering. Botol minumnya memang sudah kosong sejak jam makan siang lalu. Melihat gadis cantik mau berbagi minuman dengannya membuat Alfa merasa sedih sendiri. Jarang sekali ada gadis Jakarta yang dengan suka rela berbagi dengannya.

Alfa menerima botol minum itu dengan senyum merekah. "Terima kasih."

Dia kemudian mengambil botolnya yang kosong di tas. Lalu menuang air dari botol gadis itu secukupnya.

"Kenapa kamu nggak langsung minum dari botolku saja?" tanya gadis itu heran. "Kamu jijik sama aku?"

"Bukan begitu. Malah aku takut kamu yang jijik. Soalnya kamu cantik. Sedang aku--"

"Kamu ganteng," potong gadis itu tersenyum manis yang mana senyumannya itu sanggup membuat Alfa tertegun.

Dan tadi dia bilang apa? Ganteng? Gadis Jakarta itu tidak sedang membuatnya melambung untuk kemudian dijatuhkan kan?

"Jadi, karena aku cantik, kamu ganteng. Gimana kalau kita pacaran saja?"

"Hah?"

Alfa melongo seketika. Semalam dia mimpi apa sampai ditembak siang bolong begini oleh seorang gadis cantik yang namanya saja dia belum tahu?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku