Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Memikat Hati Pangeran Kelas

Memikat Hati Pangeran Kelas

Widhi Wagiswari

5.0
Komentar
169
Penayangan
109
Bab

Vindreya Sanjaya, gadis cantik berusia 17 tahun itu dijuluki sebagai gadis genit nan bobrok. Dengan sifat bobrok dan tak tahu malunya, dia selalu mendekati dua laki-laki teman kelasnya yang dijuluki sebagai pangeran kelas karena ketampanannya bak pangeran. Berbagai cara telah Vindreya lakukan untuk menaklukkan hati pangeran kelasnya. Namun, semua tidak berjalan mudah. Kenzo, si pangeran hitam yang dingin dan anti sosial begitu sulit untuk didekati. Elvano, si pangeran putih dengan bakat luar biasa di bidang seni dan keramahannya membuat dia digandrungi oleh banyak gadis sehingga memaksa Vindreya harus bersaing. Entah sudah berapa banyak kejadian kocak, menyedihkan bahkan menegangkan selama Vindreya memperjuangnya cintanya. Hingga pada akhirnya, sebuah momen yang disebut takdir mampu mendekatkan ketiga insan itu. Saat di mana Vindreya akhirnya sadar pada siapa sebenarnya dia jatuh cinta, bertepatan dengan Kenzo dan Elvano yang juga jatuh cinta pada Vindreya hingga membuat semuanya menjadi semakin sulit. Ketiga insan itu terjebak dalam sebuah kisah cinta segitiga yang rumit. Begitu banyak air mata yang tumpah, pengorbanan dilakukan, bahkan kemungkinan untuk melepas cinta. Lalu, apakah cinta sejati tetap akan bersatu pada akhirnya? Apakah semua tangis dan pengorbanan yang hampir merenggut nyawa akan terbayarkan dengan kisah yang manis?

Bab 1 Tak Mengenali Apapun

Vindreya, gadis cantik berkulit putih itu membuka perlahan kedua matanya. Dengan mata sayup-sayup, dia mengubah posisinya yang tadi tidur terlentang, kini duduk di atas sebuah ranjang empuk. Dia melihat ke sekelilingnya. Ruangan yang sedang dia tempati itu tampak asing.

"Aku di mana?" Vindreya menggaruk kepalanya sambil terus menoleh ke kanan dan kirinya.

Prang!

Vindreya terperanjat kaget. Sepertinya itu adalah panci yang tanpa sengaja jatuh ke atas lantai. Karena merasa penasaran, gadis itu beranjak lalu berjalan dengan mengendap-endap kemudian keluar dari kamarnya.

Tak jauh di depan Vindreya, tampak seorang lelaki asing sedang membungkukkan badannya untuk mengambil panci yang baru saja terjatuh. Laki-laki itu lalu tak sengaja menoleh ke sisi kirinya dan melihat Vindreya sedang berdiri dengan raut wajah bingung sekaligus takut.

Laki-laki berambut hitam dengan sorot mata tajam itu tersenyum. Lalu, entah bagaimana bisa Vindreya mendadak mematung dengan perasaan bahagia yang sulit dideskripsikan. Rasanya seolah-olah senyuman dari laki-laki itu telah sejak lama dinantikan oleh indera penglihatan Vindreya.

"Pagi, Sayang," ucap laki-laki itu.

"Eh? Sa--sayang?" Vindreya kaget. Mengapa laki-laki itu memanggilnya dengan sebutan 'sayang'? Mereka bahkan tidak saling mengenal.

"Maaf, ya. Pasti gara-gara aku jatuhin panci, kamu jadi kebangun, ya?"

"Em, itu ...." Vindreya menggaruk kepalanya sambil memalingkan wajah dari laki-laki asing itu.

Laki-laki itu berjalan kemudian menarik salah satu kursi di meja makan lalu meletakkannya di sebelah Vindreya.

"Ayo, duduk." Laki-laki itu memegang lembut kedua bahu Vindreya.

Vindreya sekarang malah dibuat semakin takut. Selain memanggilnya 'sayang', laki-laki itu juga berani menyentuh Vindreya seolah-olah Vindreya adalah miliknya.

Masih dengan perasaan tidak tahu apa-apa, Vindreya menurut saja dan menjatuhkan bokongnya di atas kursi. Laki-laki itu berbalik badan lalu menyalakan kompor dan mulai memasak.

Kedua tangan Vindreya saling menggenggam erat di atas pahanya. Apakah tidak apa-apa jika dia berbicara dengan orang asing? Ah, untuk apa berpikir panjang lebar? Jika dia diam, maka tidak akan ada pertanyaannya yang terjawab.

"Em, ma--maaf. Kamu siapa, ya?" tanya Vindreya dengan ragu.

"Hahaha." Laki-laki itu masih sibuk memasak dan betah sekali membelakangi Vindreya. Tampaknya dia tidak tahu sudah berada di level mana rasa bingung Vindreya sekarang.

Laki-laki itu mengecilkan nyala api kompor lalu berjalan sambil tersenyum hangat pada Vindreya. Sesampainya di depan gadis itu, laki-laki itu berlutut sambil menggenggam kedua tangan putih Vindreya.

"Vindreya, nggak apa-apa kalo kamu masih belum bisa ingat aku. Aku juga nggak masalah kalo aku harus berkali-kali memperkenalkan diri aku sama kamu ... karena aku suka sama status aku sekarang."

Vindreya hanya diam, tetapi alisnya semakin merapat bahkan hampir bertaut. Dia semakin bingung.

"Vindreya Sanjaya, aku adalah Kenzo, suami kamu."

"Hah?!" Vindreya terperanjat kaget dengan mata melotot. "Su--suami? Kamu suami aku? I-itu artinya aku istri kamu? Kita udah nikah? Tapi ... aku nggak ingat semua itu."

Laki-laki bernama Kenzo itu tersenyum. "Iya, Sayang. Untuk saat ini kamu memang nggak ingat sama semua itu. Tapi, aku nggak akan pernah nyerah untuk kembaliin semua ingatan kamu tentang kita."

"Apa yang udah terjadi sebelumnya? Kenapa aku nggak bisa ingat apapun?"

"Kamu kecelakaan dan akhirnya hilang ingatan."

Vindreya menatap curiga pada Kenzo. Apa benar dia hilang ingatan? Apa benar Kenzo adalah suaminya?

Kenzo melebarkan senyumannya lalu mengacak-ngacak rambut Vindreya. "Tunggu sebentar, ya. Dikit lagi sarapannya siap. Ingat, kamu adalah istri aku dan mulai besok kamu yang akan menyiapkan makanan. Kalo kamu butuh bantuan apapun itu, beritahu aku karena aku bisa lakuin segalanya."

Vindreya hanya mampu tersenyum kaku. Kenzo bangkit lalu kembali melanjutkan aktivitas memasaknya.

"Em, a--aku mau ke kamar mandi," izin Vindreya sembari beranjak pelan dari kursinya.

Kenzo lagi-lagi berjalan menghampiri Vindreya lalu meraih tangan gadis itu kemudian menariknya lembut.

Vindreya menahan tangannya. "Eh, mau ke mana?"

"Tadi katanya mau ke kamar mandi, 'kan?"

"Apa harus berduaan juga di kamar mandi?"

"Ahaha. Kamu ini polos banget, ya. Enggak, Sayang. Emangnya kamu ingat di mana kamar mandinya?"

Vindreya menggeleng pelan.

"Nah, makanya aku anterin kamu."

"Tapi kamu bisa tunjukkin di mana kamar mandinya."

"Memang." Kenzo melepas genggaman tangannya lalu berjalan ke belakang Vindreya kemudian memeluk gadis itu. "Tapi aku suka selalu berada di dekat kamu."

Vindreya tersenyum. Mengapa dia tersenyum? Bukankah tadi dia begitu takut dan bingung pada laki-laki asing yang sedang memeluknya dari belakang itu? Entahlah. Yang Vindreya tahu, dia merasa nyaman berada di dalam dekapan Kenzo. Apa ini artinya yang Kenzo katakan bahwa dia adalah suami Vindreya itu benar?

.

Kenzo dan Vindreya tiba di depan kamar mandi. Kenzo melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum memperhatikan tiap keindahan yang terpancar di wajah sendu Vindreya.

"Masuk sana. Aku bakal tunggu di sini," kata Kenzo.

"Hah? Em, nggak perlu ditungguin. Aku bisa balik sendiri ke dapur nanti. Takutnya juga masakan kamu nanti gosong gara-gara nungguin aku."

"Kamu nggak suka makanan gosong?"

"Hah?"

"Ahaha." Kenzo tersenyum gemas lalu mengacak-ngacak rambut Vindreya. "Oke, aku akan balik ke dapur sekarang. Tapi, hati-hati ya karna di dalam kamar mandi itu ada cermin angker."

Vindreya seketika merinding dengan mata yang membulat sempurna. "Eh? Se--serius?"

"Ahaha." Kenzo lagi-lagi tertawa melihat ekspresi Vindreya yang tampak begitu polos. "Enggak, Sayang. Aku bercanda. Udah, sana masuk."

Vindreya mengangguk pelan lalu masuk ke kamar mandi, sementara Kenzo kembali ke dapur untuk memasak.

Di dalam kamar mandi, Vindreya melihat ke kanan dan kirinya, juga ke langit-langit. Semuanya masih saja terasa asing. Dia masih belum bisa mengingat apapun.

"Huft .... Ada di dunia mana sebenarnya aku sekarang?" tanya Vindreya pada dirinya sendiri.

Gadis itu melihat sebuah cermin yang berada cukup jauh di sisi kanannya. Oh, iya. Dia baru teringat bahwa dia juga tidak tahu seperti apa wajahnya. Dia berjalan mendekati cermin lalu melihat pantulan wajahnya di sana.

Vindreya tersenyum. "Aku cantik juga, ya." Dia kemudian tertawa kecil.

Dia tampaknya betah sekali memperhatikan wajah cantiknya di cermin. Namun, semakin lama dia melihat cermin, wajah cantiknya malah berubah aneh. Berubah menjadi wajah gadis lain. Tiba-tiba ....

"Hai, Vindreya," sapa seorang gadis berambut pendek sebahu dengan dahi yang ditutupi oleh poni. Entah bagaimana bisa dia tiba-tiba muncul dari balik cermin.

"Aaa!" teriak Vindreya yang terkejut bukan main.

Badan Vindreya bergetar hebat. Dia tahu gadis di balik cermin yang baru saja menyapanya itu bukanlah dirinya. Dia ingat sekali tadi wajahnya tidak seperti itu di cermin. Lalu, mengapa sekarang tiba-tiba muncul wajah gadis lain di cermin? Gadis itu bahkan bisa menyapa Vindreya. Benar-benar menyaramkan. Vindreya sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari, tetapi malah dicegah oleh gadis di balik cermin itu.

"Tunggu, Vindreya. Kamu tenang aja. Jangan takut. Jangan pergi dari sini sebelum aku memperkenalkan diri aku," ucap gadis di balik cermin itu.

~bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Memikat Hati Pangeran Kelas
1

Bab 1 Tak Mengenali Apapun

19/12/2021

2

Bab 2 Tunangan Vindreya

19/12/2021

3

Bab 3 Berada di Antara Dua Laki-laki Asing

19/12/2021

4

Bab 4 Mengetahui yang Sebenarnya

19/12/2021

5

Bab 5 Kembali ke Dunia Nyata

19/12/2021

6

Bab 6 Pangerannya Vindreya

19/12/2021

7

Bab 7 Tugas Berpasangan

19/12/2021

8

Bab 8 Jauhi atau Mati

19/12/2021

9

Bab 9 Kematian Pak Toni

19/12/2021

10

Bab 10 Kedatangan Ayah Elvano

19/12/2021

11

Bab 11 Hari Pertama PDKT Pada Kenzo

25/12/2021

12

Bab 12 Kau Adalah Budakku

25/12/2021

13

Bab 13 Yang Lain Tidak Boleh Tahu

25/12/2021

14

Bab 14 Budaknya Vindreya

25/12/2021

15

Bab 15 Makan Malam Bersama Elvano

25/12/2021

16

Bab 16 Sama-sama Suka

25/12/2021

17

Bab 17 Maaf

25/12/2021

18

Bab 18 Di Bawah Hujan

25/12/2021

19

Bab 19 Kencan

25/12/2021

20

Bab 20 Rasa yang Berbeda

25/12/2021

21

Bab 21 Belajar Bersama

25/12/2021

22

Bab 22 Aku Mencintainya

25/12/2021

23

Bab 23 Dia Hanya Milikku

25/12/2021

24

Bab 24 Tangan untuk Tidur Lelap

25/12/2021

25

Bab 25 Maaf, Aku Juga Mencintainya

25/12/2021

26

Bab 26 Sakit Hati

25/12/2021

27

Bab 27 Terjebak dalam Kisah yang Rumit

25/12/2021

28

Bab 28 Memandangnya

25/12/2021

29

Bab 29 Kejutan untuk Vindreya

25/12/2021

30

Bab 30 Target Selanjutnya

25/12/2021

31

Bab 31 Membatalkan Rencana

27/12/2021

32

Bab 32 Menjaganya

27/12/2021

33

Bab 33 Diam Tanpa Dia

27/12/2021

34

Bab 34 Dipenuhi Tentang Kenzo

27/12/2021

35

Bab 35 Mencintai Vindreya

27/12/2021

36

Bab 36 Hanya Berdua

27/12/2021

37

Bab 37 Pengganti Nyawa

27/12/2021

38

Bab 38 Membela Kenzo

27/12/2021

39

Bab 39 Momen Manis di Hari Valentine

27/12/2021

40

Bab 40 Restu

27/12/2021