icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Memikat Hati Pangeran Kelas

Bab 9 Kematian Pak Toni

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 19/12/2021

sesuatu dengan sangat serius sambil berbisik. Wajah mereka tidak terlalu

yapkan nyawa siapa?" t

, guru biologi

harus melen

kenyataannya enggak. Berkali-kali dapat teguran, tapi dia tetap aja lakuin itu, bahkan sekarang dia lakuin i

i bayar say

nya ke telinga orang bertanya hingga

tu seti

.

orang dengan hoodie hitamnya berada di tengah-tengah kegelapan rumah it

hitam itu sambil mengeluarka

.

gan di pagi hari itu ketika mendapati suaminya sudah te

termasuk polisi yang dengan sigap dan cepat mel

.

a

buang ke atas se

at permintaan untuk melenyapkan oran

alu mengambil uang itu. Dia ke

sekarang," pamit Kenzo cue

it dan langsung menuju ke loket pembayaran u

.

olah. Langkah kaki mereka kompak terhenti ketika terdengar ada sedikit keributan di bela

seseorang berseragam sekolah yang b

o, Vin," bi

Pi!" teriak Elvano sambi

dalam mobil sambil melihat tajam pada E

lain selain nerusin bisnis itu dan berhenti ikut-ikut kegiatan seni yang nggak ad

nya lalu pergi meninggalkan ayah

pi belum

ahnya sampai akhirnya dia semakin dekat dengan t

l pundak Vindre

yum kaku karena masih merasa kaget dengan p

un dan melewati Vindreya begitu saja. Ya, w

menggemaskan, sekarang mendadak

Elvano. Gadis itu berharap Elvano masih

.

n Hansa mas

! Yuhuuu!" sapa Vind

krik

salam Vindreya. Mereka tampaknya seda

i pintu kelas lalu berjalan menghampiri teman-

Kayaknya seru banget," kata Vi

al, Vin," jawab s

! Kok

at bahunya. "Katanya masi

istrinya yang baru bangun tidur tadi pagi. Di sekitar tempat kejadian ngg

uh?" Vindreya s

tu juga masih

na nggak ditemuin benda tajam di sana, 'kan? Huh, kejam banget yang bunuh Pak Toni. Sem

u

beberapa siswi

ke sebuah meja yang berada tak jauh di depan papan tuli

bunyi? Udah bel berbaris, tuh." Kenzo ber

uh salah satu siswa s

a kalo udah bel. Kalo enggak, habisla

.

tampak para siswa kelas XIIA sedang berdiri memperhatikan guru mereka

ari dan melompati tiap halang rintang itu. Ingat, usahakan jangan sampe halang rintang i

ak," para si

tuk melakukan lari halang rintang pertama, ya. Si

ok gue pertama, s

g sambil bertepuk tangan di be

. "Ingat, Vin. Minggu ini bagian lo

a. Udah kebiasaan perjuan

ris start. Mereka hanya tinggal menunggu ab

ulai! Priiit!" Pak g

k Elvano sambil berlari

ya. Di sisi lain, Arman dan Kenzo sejauh ini tampak mulus berlari dan melompati halang rintang

intang yang jatuh. Para siswa menganga kagum melihat itu. Gurunya juga tampak

itam gue, tuh!"

ek-capeknya nyari masalah sama

at Kenzo malu sama teriakannya. Apalagi Kenzo sampe

p sinis. "Ih, i

rsa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tak Mengenali Apapun 2 Bab 2 Tunangan Vindreya 3 Bab 3 Berada di Antara Dua Laki-laki Asing4 Bab 4 Mengetahui yang Sebenarnya5 Bab 5 Kembali ke Dunia Nyata6 Bab 6 Pangerannya Vindreya7 Bab 7 Tugas Berpasangan8 Bab 8 Jauhi atau Mati 9 Bab 9 Kematian Pak Toni10 Bab 10 Kedatangan Ayah Elvano11 Bab 11 Hari Pertama PDKT Pada Kenzo12 Bab 12 Kau Adalah Budakku13 Bab 13 Yang Lain Tidak Boleh Tahu14 Bab 14 Budaknya Vindreya15 Bab 15 Makan Malam Bersama Elvano16 Bab 16 Sama-sama Suka17 Bab 17 Maaf18 Bab 18 Di Bawah Hujan 19 Bab 19 Kencan20 Bab 20 Rasa yang Berbeda21 Bab 21 Belajar Bersama22 Bab 22 Aku Mencintainya 23 Bab 23 Dia Hanya Milikku24 Bab 24 Tangan untuk Tidur Lelap25 Bab 25 Maaf, Aku Juga Mencintainya26 Bab 26 Sakit Hati27 Bab 27 Terjebak dalam Kisah yang Rumit28 Bab 28 Memandangnya 29 Bab 29 Kejutan untuk Vindreya30 Bab 30 Target Selanjutnya31 Bab 31 Membatalkan Rencana32 Bab 32 Menjaganya33 Bab 33 Diam Tanpa Dia34 Bab 34 Dipenuhi Tentang Kenzo35 Bab 35 Mencintai Vindreya36 Bab 36 Hanya Berdua37 Bab 37 Pengganti Nyawa38 Bab 38 Membela Kenzo39 Bab 39 Momen Manis di Hari Valentine40 Bab 40 Restu41 Bab 41 Sakit Hati42 Bab 42 Permintaan Tak Masuk Akal43 Bab 43 Melepasnya44 Bab 44 Memang Benar Tak Bersalah45 Bab 45 Bertemu Kembali46 Bab 46 Serangan Ke Rumah Sanjaya47 Bab 47 Memanfaatkannya48 Bab 48 Saling Mencari49 Bab 49 Dia Datang50 Bab 50 Believe on You51 Bab 51 Mengikuti Sampai Rumah 52 Bab 52 Musuh Baru53 Bab 53 Sebuah Tim untuk Sebuah Misi54 Bab 54 Momen Hujan Rintik55 Bab 55 Perkelahian Tengah Malam56 Bab 56 Setelah Malam Mencekam57 Bab 57 Awal Kehancuran 58 Bab 58 Kunjungan Elvano59 Bab 59 Menemui Kenzo60 Bab 60 Firasat Buruk61 Bab 61 Menghindari Elvano62 Bab 62 Tembak!63 Bab 63 Tamu Tak Diundang64 Bab 64 Jemputan Tak Diduga65 Bab 65 Melindungi Kenzo66 Bab 66 Di Kantor Polisi67 Bab 67 Kembali68 Bab 68 Masih Tentang Firasat Buruk69 Bab 69 Korban Tabrakan 70 Bab 70 Kebesaran Hati Ibu Elvano71 Bab 71 Mengaku72 Bab 72 Kepergiannya73 Bab 73 Tanpa Vindreya74 Bab 74 Bertemu Kembali75 Bab 75 Menyambut Elvano76 Bab 76 Bersaing77 Bab 77 Pulang Bersama 78 Bab 78 Nilai Sempurna79 Bab 79 Laporan Tengah Malam80 Bab 80 Yang Ditinggal81 Bab 81 Tak Goyah82 Bab 82 Ceritakan pada Orang Lain83 Bab 83 Tidak Adil 84 Bab 84 Sebelum Sebuah Akhir85 Bab 85 She's Gone86 Bab 86 Pemakaman87 Bab 87 Istirahat88 Bab 88 Menyerahkan Vindreya89 Bab 89 Kehilangan Kenzo90 Bab 90 Hidup Harus Terus Berlanjut91 Bab 91 Mengungkit Sumpah 92 Bab 92 Pangeran Hitam93 Bab 93 Kenzo Kembali 94 Bab 94 Kabar Baik95 Bab 95 Menentang Sumpah96 Bab 96 Setuju97 Bab 97 Detik-Detik Sebelum Pertunangan98 Bab 98 Akhir Bagi Elvano 99 Bab 99 Menyusul Kenzo di Bandung 100 Bab 100 Kenzo yang Sebenarnya