Memikat Hati Pangeran Kelas
p-sayup, dia mengubah posisinya yang tadi tidur terlentang, kini duduk di atas sebuah ranj
aruk kepalanya sambil terus m
an
ngaja jatuh ke atas lantai. Karena merasa penasaran, gadis itu beranj
uk mengambil panci yang baru saja terjatuh. Laki-laki itu lalu tak sengaja menoleh ke sis
indreya mendadak mematung dengan perasaan bahagia yang sulit dideskripsikan. Rasanya seolah-
g," ucap lak
aki-laki itu memanggilnya dengan sebutan 's
ara aku jatuhin panci,
uk kepalanya sambil memalingkan
ik salah satu kursi di meja makan lal
ki itu memegang lembu
memanggilnya 'sayang', laki-laki itu juga berani meny
saja dan menjatuhkan bokongnya di atas kursi. Laki-laki i
apa-apa jika dia berbicara dengan orang asing? Ah, untuk apa berpikir panj
siapa, ya?" tanya Vi
kali membelakangi Vindreya. Tampaknya dia tidak tahu sud
rsenyum hangat pada Vindreya. Sesampainya di depan gadis itu, laki
ku juga nggak masalah kalo aku harus berkali-kali memperkenalkan
nya semakin merapat bahkan hampi
a, aku adalah Ke
"Su--suami? Kamu suami aku? I-itu artinya aku istri kamu
ini kamu memang nggak ingat sama semua itu. Tapi, aku nggak akan
ebelumnya? Kenapa aku ng
n dan akhirnya
o. Apa benar dia hilang ingatan?
t lagi sarapannya siap. Ingat, kamu adalah istri aku dan mulai besok kamu yang akan menyiapka
aku. Kenzo bangkit lalu kembali
di," izin Vindreya sembari b
ri Vindreya lalu meraih tangan gad
n tangannya. "E
mau ke kamar
duaan juga di
a. Enggak, Sayang. Emangnya kamu
menggelen
ya aku ante
unjukkin di mana
erjalan ke belakang Vindreya kemudian memeluk gadi
asing yang sedang memeluknya dari belakang itu? Entahlah. Yang Vindreya tahu, dia merasa nyaman berad
t kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum memperhat
bakal tunggu di s
ik sendiri ke dapur nanti. Takutnya juga masak
suka makan
ah
Vindreya. "Oke, aku akan balik ke dapur sekarang. Tapi, hat
dengan mata yang membulat
resi Vindreya yang tampak begitu polos. "Engg
suk ke kamar mandi, sementara Ken
kirinya, juga ke langit-langit. Semuanya masih saja
ebenarnya aku sekarang?" tanya
Oh, iya. Dia baru teringat bahwa dia juga tidak tahu seperti apa wajahn
u cantik juga, ya." Dia
in. Namun, semakin lama dia melihat cermin, wajah cantiknya mala
sebahu dengan dahi yang ditutupi oleh poni. Entah ba
ndreya yang terk
hnya tidak seperti itu di cermin. Lalu, mengapa sekarang tiba-tiba muncul wajah gadis lain di cermin? Gadis itu bahkan bisa menyapa Vind
t. Jangan pergi dari sini sebelum aku memperken
rsa