/0/28057/coverorgin.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb&imageMogr2/format/webp)
Menikah, lalu hidup bahagia selamanya bersama pria yang di nikahinya karena saling jatuh cinta. Dia, Ayundia; wanita desa yang jatuh cinta pada seorang pria kota. Dia mencintai pria itu dengan setulus hatinya, dia bahkan rela menyerahkan hidupnya hanya untuknya, tapi malangnya nasibnya; pria itu tak benar-benar tulus mencintai dirinya.
Ayundia meninggalkan semuanya hanya demi bisa bersama dengan pria pujaan hatinya. Dia meninggalkan desa, dan juga Ibunya– satu-satunya keluarga yang masih ia miliki. Semuanya ia tinggalkan, semuanya ia berikan, tapi sungguh pahit balasan yang ia dapatkan. Pria itu mengkhianati dirinya.
Ketulusan cinta yang ia berikan, justru di balas dengan pengkhianatan. Pria itu ternyata sudah menikah kembali dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dari Ayundia. Pria itu menikah kembali di saat dirinya masih menjadi Istrinya. Kenapa dia melakukan hal itu?
Ayundia yang mengetahui pengkhianatan Suami tercinta pun sontak langsung mempertanyakan hal itu. Dia marah, kecewa, sedih dan hancur. Air mata terus menghiasi wajah cantiknya.
“Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kurangnya aku? Semua telah aku lakukan demi kamu. Aku tinggalkan desaku. Aku tinggalkan Ibuku. Semua aku lakukan untuk kamu, tapi kenapa kamu balas aku seperti ini?”
Ayundia bertanya dengan air mata yang terus jatuh dari kelopak matanya.
Walaupun sudah hancur, tapi Ayundia masih berharap jika sang Suami bisa memberikan penjelasan yang membuatnya sedikit merasa lebih baik, atau bahkan dia meminta maaf atas kesalahan yang di perbuatanya. Tetapi, tak terduga jawaban yang ia berikan.
Bukannya memberi alasan yang jelas, atau meminta maaf, sebaliknya ia malah mengatakan dengan terang-terangan jika dirinya tak menginginkan Ayundia lagi.
“Aku tidak ingin bersama kamu lagi! Aku bosan sama kamu. Kamu itu nggak bisa mengerti aku. Ya, aku paham kamu cuman wanita kampungan. Tapi, aku sudah nggak tahan lagi hidup bersama kamu. Aku tidak mencintai kamu lagi! Jadi aku harap kamu bisa segera pergi dari sini! Pergi dari rumahku! Pergi dari hidupku! Jangan pernah kembali lagi!”
Pria tak bertanggung jawab! Bagaimana bisa dia melakukan ketidakadilan ini pada Ayundia? Dia benar-benar kejam!
Rasanya benar-benar menyakitkan mendengar pria yang sangat di pujanya mengatakan hal seperti itu. Akan lebih baik jika dia berbohong saja. Mengatakan kebenaran itu benar-benar melukai dan menghancurkan Ayundia.
Wanita itu hanya bisa terdiam, tak melakukan apa-apa. Dia hanya menangis, meratapi dan menyesali perbuatannya. Demi cinta sesaat ia menghancurkan hidupnya. Kehidupannya yang dulu bahagia bersama Ibunya, kini semua telah hancur.
Kehidupannya benar-benar hancur. Wanita itu membawa tas besar, berjalan tanpa tujuan dengan tatapan mata kosong, berlinang air mata, menyesali akan tindakan bodohnya.
Kini semua hanya tinggal kisah yang menyedihkan. Takdir akhirnya membawanya kembali ke desa, kembali pada Ibunya. Untungnya Ibunya masih menerima dirinya, memberikannya sedikit harapan untuk melanjutkan hidup yang kejam ini.
Setelah berbulan-bulan ia kembali bersama Ibunya, banyak lamaran yang datang padanya. Lamaran itu di tujukan untuk dirinya, untuk meminangnya menjadi Istri seorang pria.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya mendapatkan calon pengganti karena kecantikan Ayundia yang benar-benar memikat hati para lelaki. Tapi trauma akan hubungan masa lalu membuatnya tak berani memulai kembali.
Banyak lamaran yang datang padanya, tapi semuanya ia tolak. Hampir semua pemuda desa ingin meninangnya menjadi Istri mereka, tapi lagi dan lagi Ayundia menolaknya.
Penolakan itu benar-benar melukai banyak pria. Mereka mulai menaruh rasa dendam pada Ayundia, hingga suatu malam yang membuat kehidupan Ayundia berubah.
Malam itu ia baru saja kembali dari warung untuk membeli minyak goreng dan telur, tapi di tengah perjalanan beberapa orang pria yang wajahnya tak asing di lihatnya mencegat dirinya, menahannya dengan paksa.
Ayundia berusaha keras untuk melarikan diri, tapi para lelaki itu tak membiarkan dirinya pergi. Terlihat jelas dari wajah mereka, mereka menaruh dendam yang mendalam pada Ayundia.
Dendam itu membuat mereka gelap mata hingga akhirnya mereka pun melecehkan dan memperkosa wanita malang itu secara bergantian, membuat wanita malang itu kini tak bisa lagi mengeluarkan air mata.
Air matanya kini telah habis. Para lelaki terus saja menghancurkan hidupnya. Pertama pria yang di cintainya, dan kali ini para pria yang menyukainya. Kenapa takdir begitu kejam padanya?
Setelah beberapa hari setelah kejadian itu Ayundia mengunci dirinya di kamar, dia tak keluar sama sekali. Dia hanya diam, menatap dirinya di cemin. Saat melihat bayangan dirinya, dia merasa jijik hingga akhirnya menghancurkan cermin itu.
“Lelaki jahat …!”
Hidupnya dua kali di hancurkan oleh lelaki. Hal ini benar-benar membuatnya merasa benci dengan lelaki, dan mungkin ia tak akan bisa lagi percaya dengan mereka.
“Mereka menghancurkan hidupku ….”
Ayundia menangis dengan keras.
“Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali! Aku sudah muak terus menjadi mainan mereka! Aku muak!”
/0/2897/coverorgin.jpg?v=6de51343e108045764aa1b8f6b08a1b0&imageMogr2/format/webp)
/0/3884/coverorgin.jpg?v=dffcf616d198e6bb96a1869daaec4829&imageMogr2/format/webp)
/0/24941/coverorgin.jpg?v=a61ed2b43d3dfa13c7e1d68cb88abd69&imageMogr2/format/webp)
/0/12827/coverorgin.jpg?v=98e8c94e6c32338a89aa8c2d007b7b10&imageMogr2/format/webp)
/0/29152/coverorgin.jpg?v=d61a0ec86501c6f4df71162d1ab10516&imageMogr2/format/webp)
/0/4746/coverorgin.jpg?v=678a1f0c18b295e0fdf15e97e28015f3&imageMogr2/format/webp)
/0/21528/coverorgin.jpg?v=97654835b6dbed180f7f80f3fedb6c30&imageMogr2/format/webp)
/0/20579/coverorgin.jpg?v=2a9ead463aa57c9d48544b5acfa2bce0&imageMogr2/format/webp)
/0/17140/coverorgin.jpg?v=9116f11934ba3241336420f79b9c0f06&imageMogr2/format/webp)
/0/4102/coverorgin.jpg?v=f64030d947de1fa798bf156c495775db&imageMogr2/format/webp)
/0/17139/coverorgin.jpg?v=87dfbe04afc0929da1a13e65b6bb7b31&imageMogr2/format/webp)
/0/6145/coverorgin.jpg?v=c83adbc4f113b8e670106b91488af741&imageMogr2/format/webp)
/0/6453/coverorgin.jpg?v=810212e2d3721bd6501188d5f7bfafd3&imageMogr2/format/webp)
/0/23566/coverorgin.jpg?v=20250526182724&imageMogr2/format/webp)
/0/17161/coverorgin.jpg?v=4316ebc5edf140cda11e63c89aa932e7&imageMogr2/format/webp)
/0/5193/coverorgin.jpg?v=32cf9d1181b44684e69d1c41287666fb&imageMogr2/format/webp)
/0/24099/coverorgin.jpg?v=22c038b8c540e8cbf59344c4ef218c27&imageMogr2/format/webp)
/0/2683/coverorgin.jpg?v=f0fb6ab5fe94a3265a6787f6af96ec4e&imageMogr2/format/webp)
/0/5840/coverorgin.jpg?v=e0d48589c7f96689ca30a2081c767f7f&imageMogr2/format/webp)