Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dosa Yang Indah - Zina

Dosa Yang Indah - Zina

Finzen

5.0
Komentar
438
Penayangan
5
Bab

Dia adalah buah dari dosa; Dosa yang indah. Dialah Zina, gadis yang terlahir dari rahim Ibu yang seorang pendosa, yang rela melakukan apa saja untuk membuat dendamnya terbalaskan akan pria yang terus membuat hidupnya tersiksa. Zina, dia adalah gadis malang yang ada karena sebuah dosa.

Bab 1 Awal

Menikah, lalu hidup bahagia selamanya bersama pria yang di nikahinya karena saling jatuh cinta. Dia, Ayundia; wanita desa yang jatuh cinta pada seorang pria kota. Dia mencintai pria itu dengan setulus hatinya, dia bahkan rela menyerahkan hidupnya hanya untuknya, tapi malangnya nasibnya; pria itu tak benar-benar tulus mencintai dirinya.

Ayundia meninggalkan semuanya hanya demi bisa bersama dengan pria pujaan hatinya. Dia meninggalkan desa, dan juga Ibunya– satu-satunya keluarga yang masih ia miliki. Semuanya ia tinggalkan, semuanya ia berikan, tapi sungguh pahit balasan yang ia dapatkan. Pria itu mengkhianati dirinya.

Ketulusan cinta yang ia berikan, justru di balas dengan pengkhianatan. Pria itu ternyata sudah menikah kembali dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dari Ayundia. Pria itu menikah kembali di saat dirinya masih menjadi Istrinya. Kenapa dia melakukan hal itu?

Ayundia yang mengetahui pengkhianatan Suami tercinta pun sontak langsung mempertanyakan hal itu. Dia marah, kecewa, sedih dan hancur. Air mata terus menghiasi wajah cantiknya.

"Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa kurangnya aku? Semua telah aku lakukan demi kamu. Aku tinggalkan desaku. Aku tinggalkan Ibuku. Semua aku lakukan untuk kamu, tapi kenapa kamu balas aku seperti ini?"

Ayundia bertanya dengan air mata yang terus jatuh dari kelopak matanya.

Walaupun sudah hancur, tapi Ayundia masih berharap jika sang Suami bisa memberikan penjelasan yang membuatnya sedikit merasa lebih baik, atau bahkan dia meminta maaf atas kesalahan yang di perbuatanya. Tetapi, tak terduga jawaban yang ia berikan.

Bukannya memberi alasan yang jelas, atau meminta maaf, sebaliknya ia malah mengatakan dengan terang-terangan jika dirinya tak menginginkan Ayundia lagi.

"Aku tidak ingin bersama kamu lagi! Aku bosan sama kamu. Kamu itu nggak bisa mengerti aku. Ya, aku paham kamu cuman wanita kampungan. Tapi, aku sudah nggak tahan lagi hidup bersama kamu. Aku tidak mencintai kamu lagi! Jadi aku harap kamu bisa segera pergi dari sini! Pergi dari rumahku! Pergi dari hidupku! Jangan pernah kembali lagi!"

Pria tak bertanggung jawab! Bagaimana bisa dia melakukan ketidakadilan ini pada Ayundia? Dia benar-benar kejam!

Rasanya benar-benar menyakitkan mendengar pria yang sangat di pujanya mengatakan hal seperti itu. Akan lebih baik jika dia berbohong saja. Mengatakan kebenaran itu benar-benar melukai dan menghancurkan Ayundia.

Wanita itu hanya bisa terdiam, tak melakukan apa-apa. Dia hanya menangis, meratapi dan menyesali perbuatannya. Demi cinta sesaat ia menghancurkan hidupnya. Kehidupannya yang dulu bahagia bersama Ibunya, kini semua telah hancur.

Kehidupannya benar-benar hancur. Wanita itu membawa tas besar, berjalan tanpa tujuan dengan tatapan mata kosong, berlinang air mata, menyesali akan tindakan bodohnya.

Kini semua hanya tinggal kisah yang menyedihkan. Takdir akhirnya membawanya kembali ke desa, kembali pada Ibunya. Untungnya Ibunya masih menerima dirinya, memberikannya sedikit harapan untuk melanjutkan hidup yang kejam ini.

Setelah berbulan-bulan ia kembali bersama Ibunya, banyak lamaran yang datang padanya. Lamaran itu di tujukan untuk dirinya, untuk meminangnya menjadi Istri seorang pria.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya mendapatkan calon pengganti karena kecantikan Ayundia yang benar-benar memikat hati para lelaki. Tapi trauma akan hubungan masa lalu membuatnya tak berani memulai kembali.

Banyak lamaran yang datang padanya, tapi semuanya ia tolak. Hampir semua pemuda desa ingin meninangnya menjadi Istri mereka, tapi lagi dan lagi Ayundia menolaknya.

Penolakan itu benar-benar melukai banyak pria. Mereka mulai menaruh rasa dendam pada Ayundia, hingga suatu malam yang membuat kehidupan Ayundia berubah.

Malam itu ia baru saja kembali dari warung untuk membeli minyak goreng dan telur, tapi di tengah perjalanan beberapa orang pria yang wajahnya tak asing di lihatnya mencegat dirinya, menahannya dengan paksa.

Ayundia berusaha keras untuk melarikan diri, tapi para lelaki itu tak membiarkan dirinya pergi. Terlihat jelas dari wajah mereka, mereka menaruh dendam yang mendalam pada Ayundia.

Dendam itu membuat mereka gelap mata hingga akhirnya mereka pun melecehkan dan memperkosa wanita malang itu secara bergantian, membuat wanita malang itu kini tak bisa lagi mengeluarkan air mata.

Air matanya kini telah habis. Para lelaki terus saja menghancurkan hidupnya. Pertama pria yang di cintainya, dan kali ini para pria yang menyukainya. Kenapa takdir begitu kejam padanya?

Setelah beberapa hari setelah kejadian itu Ayundia mengunci dirinya di kamar, dia tak keluar sama sekali. Dia hanya diam, menatap dirinya di cemin. Saat melihat bayangan dirinya, dia merasa jijik hingga akhirnya menghancurkan cermin itu.

"Lelaki jahat ...!"

Hidupnya dua kali di hancurkan oleh lelaki. Hal ini benar-benar membuatnya merasa benci dengan lelaki, dan mungkin ia tak akan bisa lagi percaya dengan mereka.

"Mereka menghancurkan hidupku ...."

Ayundia menangis dengan keras.

"Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali! Aku sudah muak terus menjadi mainan mereka! Aku muak!"

Matanya yang selalu mencerminkan sikap polos dan baiknya kini berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Kebencian itu terlihat jelas dari matanya.

"Kalian menghancurkan hidupku? Baik, hancurkan saja. Coba saja. Tapi, kali ini itu tidak akan berhasil! Aku akan hancurkan kalian sebelum kalian yang menghancurkanku!"

Ayundia mengambil pecahan kaca cermin, lalu menyayat sedikit telapak tangannya hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Aku bersumpah, sampai Tuhan mencabut nyawaku, aku akan terus mempermainkan para lelaki itu. Aku akan hancurkan hidup mereka, aku akan buat mereka tunduk di bawah kakiku! Itu sumpahku!"

Ayundia bersumpah akan menghancurkan kehidupan para lelaki yang sudah menghancurkan hidupnya, bahkan bukan hanya mereka tapi semua lelaki yang jatuh pada pesonanya.

Luka yang ia dapat membuatnya mendapatkan keberanian untuk membalas. Dan hal itu pun benar-benar ia lakukan.

Keesokan harinya Ayundia benar-benar berubah. Berubah dari wanita lugu dan polos, kini menjadi wanita yang suka menggoda lelaki di desanya, bahkan para pengunjung dari luar desanya pun tak luput dari godaannya.

Para lelaki yang lemah iman jatuh dalam perangkapnya hingga akhirnya bersedia memberikan apa saja kepadanya. Hari demi hari berlalu dan tindakan Ayundia semakin di luar batas. Bukan hanya sekedar menggoda, tapi kini dia bahkan bersedia tidur dengan lelaki mana saja asal diberikan uang yang banyak.

Tindakan tak pantas ini membuat para wanita di desanya menjadi marah, tapi Ayundia tetap tak peduli. Bahkan, kepala desa pun tak ia lepaskan. Kini dirinya lah yang memegang kendali atas desanya.

Kini dirinya menjadi orang paling kaya di desa. Ayundia memiliki rumah yang besar, perkebunan teh, ternak, dan juga kebun cabai. Semua adalah miliknya. Itu semua ia dapatkan dari pekerjaan kotornya.

Melihat Putrinya yang terjerumus dalam kesesatan Mak Ratih yang merupakan Ibu dari Ayundia pun sudah beberapa kali menasihatinya, tapi sudah terlambat. Ayundia kini benar-benar sudah terjerat dalam jurang kemaksiatan.

Ayundia terus melakukan dosa tanpa takut hukuman yang nanti akan ia dapatkan. Matanya dan mata hatinya kini sudah tertutup. Wanita lugu, baik dan polos itu kini sudah tiada lagi. Kini yang ada hanyalah wanita yang tujuan hidupnya mencari dosa dunia.

Tindakan tak pantas itu terus berlanjut sampai pada suatu hari Ayundia mengetahui jika dirinya saat ini tengah mengandung. Dia sedang hamil!

Hamil?

Walaupun awalnya tak percaya, tapi hal itu benar adanya. Saat ini ia tengah mengandung. Di dalam rahimnya kini ada satu nyawa bertubuh kecil dan indah.

Ayundia merasa sangat senang mengetahui kehamilannya tersebut, tapi ada satu hal yang membuatnya sedih dan bingung. Hal itu tidak lain adalah, siapa Ayah dari anak ini?

Ia tak bisa mengklaim satu lelaki sebagai Ayah anak ini, karena tak sedikit pria yang telah menghabiskan malam panjang bersamanya.

Bingung, dan tak tahu harus bagaimana lagi. Sempat terlintas dalam benaknya untuk mengakhiri semuanya dengan cara bunuh diri, tapi ketika ingat akan kehidupan kecil dalam dirinya membuatnya mengurungkan niat tersebut.

Akhirnya Ayundia pun memutuskan untuk menghentikan segala tindakan tak pantas yang selama ini ia lakukan. Awalnya memang tak mudah untuk berhenti, karena para lelaki itu tak menerima dan datang kembali padanya, tapi Ayundia menolak. Ia ingin berhenti berbuat dosa. Ini semua untuk anaknya.

Sekali lagi keputusan Ayundia itu membuatnya di benci oleh masyarakat. Tapi kali ini yang membuatnya berbeda adalah, mereka tak bisa berbuat semena-mena lagi pada Ayundia, karena kini mereka semua bergantung padanya.

Hampir seluruh warga desa bekerja di kebuh milik Ayundia. Dengan adanya kekuasaan ini membuat dirinya, Ibunya dan anak yang di kandungnya aman dari warga desa yang bisa saja melakukan sesuatu yang membahayakan.

Bulan demi bulan, perut Ayundia kini mulai membesar dan saat sembilan bulan telah berlalu, kini waktunya baginya untuk melahirkan anaknya ke dunia.

Malam itu hujan lebat saat dimana Ayundia melahirkan seorang putri yang berwajah cantik seperti dirinya. Belum sempat ia melihat wajah sang Putri, Ayundia telah lebih dulu meninggal dunia.

Karena pendarahan Ayundia pun meninggal saat melahirkan Putrinya.

Akhirnya sang Putri kini hanya punya Mak Ratih yang merupakan Neneknya. Ayundia yang merupakan Ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Dia, Zina; gadis cantik baik hati yang memiliki wajah yang sama cantiknya dengan sang Ibu.

Nama Zina diberikan kepadanya oleh kepala desa. Hal itu bukan tanpa alasan, karena sudah menjadi tradisi di desa itu. Setiap kali ada bayi yang lahir, maka yang berhak memberikan nama hanyalah kepala desa.

Nama Zina diberikan kepadanya untuk melambangkan tindakan tak pantas yang Ibunya lakukan. Zina, adalah buah dari dosa; Dosa yang indah.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku