Dosa Yang Indah - Zina
iam?" tan
lamunannya yang bingung; ingin
a isi pikiran Zina. "Kalau kamu tidak bisa percaya kepada aku sepenuhnya, tidak papa
tu maksudny
a menjelaskan jika ia tak bermaksud seper
nya membuat Rama sekali lagi tertawa kecil. Ia
ak enak gitu. Aku nggak
, Kak
ngan di b
menga
u harus cepat-cepat
akan apa-apa kepada Nenek, dia pasti sangat kha
di waktu keluar dari
an atau ke kiri. Walaupun tahu jalan yang harus di ambi
nggam erat
menuntun Zina dengan hati-hati. "Ingat, jangan panik. Semua akan ba
saha untuk kembali tenang, dan dengan perl
Entah perasaan aneh apa ini. Belum pernah ia merasakan perasaan seper
erasa sangat nyaman dan aman saat bersama dengan Rama; pemuda asing yang baru saja di kenaln
tulau Rama datang memberikan pandangan hidup lain kepadan
lihkan pandangannya dari Rama. Matanya terus saja
kan? Kita suda
tangannya; seketika hal
h?
an waktu yang singkat mereka suda
epat ba
ma kok," kata Rama. "Kamu m
ngan pelan berkata. "
ih? Bu
uk semua yang Kak Ra
khusus apa sampai kamu ha
mbuka pemikiran aku, dan yang ketiga Kak Rama udah
terse
jelaskan, dan kita janjikan. Jangan jadi orang lemah, dan saa
jang lagi Zina lan
ikan hari itu tiba, hari dimana
suk lagi sana!
a hati-hati d
nya seraya berjalan mas
Rama pun memutar arahnya, berba
m lebar saat bersama Zina, kini saat Zina telah pergi raut wajahnya
*
enapa tiba-tiba sepi seperti ini? Bukankah seharusnya s
eradaan seseorang, tapi ia tak menemukan siapa pun. H
ok sang Nenek. Ia pun mulai berteriak mem
Mak! M
tu, berlari memasuki setiap sudut ruang di rumah besar i
ngan langkah besar menaiki anak tangga, berteriak kembali me
uh karena merasa sang
ak .
epan pintu kamarnya karena akhirnya matan
ak Ratih yang ternyata berada di
mpat, lalu kemudian ia menangis sejadi-jadinya. Dia menangis
mata saat melihat Zina kini ada di depan matanya. Dengan langkah b
h kamu ti
sambil memeluk se
pa. Aku sangat takut," lirih
atap wajah sang Cucu, kemudian dengan cep
ngan menangis. Kamu jang
an hangat pada Zina dengan
" tanya Zina in
memberitahu Mak Ratih, lalu ia tak pulang dengan segera. Mak Ratih kini sudah tu
rga yang dimiliki Zina hanyalah
a aja?" tan
tertunduk tak berani
enting kamu baik-baik saja 'kan? A
engkan kepal
ambilkan makanan dulu y
berjalan menuju dapur untuk m
n akan mengambilnya juga. Memikirkan semua itu membuat Zina sedih, ia menangis.
a lagi? Di desa ini, dia hanyalah gadis lemah. Siapa yang tahu mungkin saja nanti ada orang lai