Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Impian Sang CEO

Pernikahan Impian Sang CEO

Ae_Cha

5.0
Komentar
24
Penayangan
5
Bab

Viko seorang CEO tampan yang ingin mewujudkan pernikahan impiannya. Dia hanya ingin menikahi Meylin, wanita yang sudah menjadi kekasihnya sejak duduk di bangku SMA. Sayangnya, badai justru datang setelah segala persiapan hampir selesai. Mulai dari pertemuannya dengan Audrey, kasus perselingkuhan Meylin, hingga ancaman kebangkrutan perusahaan membuatnya dalam posisi tersudut. Apakah adil jika seorang pria setia harus tersakiti oleh cinta matinya? Apakah pengkhianatan mampu menjadi pembenaran untuk alasan mencintai orang lain?

Bab 1 Keraguan yang Menghancurkan

Viko melangkah dengan mantap, disinari cahaya kota yang gemerlap. Lelaki itu mengenakan setelan hitam yang membuatnya terlihat seperti seorang pangeran dengan pesona memukau. Kerlip lampu jalan yang berkilauan memantul ke dalam mata hazelnya yang memikat, menciptakan pandangan yang begitu dalam dan misterius. Perawakan tubuh yang tinggi dan atletis menyiratkan keberhasilan dan kekuatan yang membuat banyak orang terpukau.

Viko adalah seorang CEO muda yang sangat dikenal di dunia bisnis. Tak hanya Indonesia, mancanegara pun juga mengakui kelihaiannya dalam mengelola perusahaan. Namanya terpampang di berbagai majalah bisnis bergengsi sebagai CEO terbaik yang terbilang masih muda. Sosoknya mampu menjadi inspirasi kesuksesan hingga membuat wanita terhipnotis. Namun siapa sangka, dibalik keberhasilan dan pesonanya yang tak tertandingi, terdapat kekosongan di hatinya yang hanya bisa diisi oleh satu nama, Meylin. Wanita itu adalah cinta pertama yang telah merengkuh hatinya sejak masa remaja mereka yang penuh impian.

"Semoga dia adalah pelabuhan terakhirku," berulangkali Viko mengucapkan kalimat itu dalam setiap doanya.

Dalam penglihatan Viko, Meylin adalah bunga mawar paling indah yang mekar di taman hatinya. Mereka tumbuh bersama, berdua merasakan getir dan manisnya perjalanan hidup. Kenangan tentang pertemuan pertama mereka di bawah hujan deras, tawa lepas yang mereka bagi di bawah bintang, dan janji setia yang diucapkan di bawah pohon tua di taman sekolah, semuanya menjadi bagian dari dongeng cinta yang begitu indah.

"Terlalu indah untuk dilupakan. Aku tidak akan pernah melepaskanmu." Ucap Meylin yang kala itu berharap masa mudanya tidak pernah berakhir.

"Hei, semua orang pasti akan bertambah tua." Vikopun menjawab perkataan Meylin dengan sedikit tawa kecil.

"Biarlah usia kita bertambah, tapi cinta kita tidak boleh menua." Meylin menggerutu. Viko hanya tersenyum lebar, dalam hati dia meng-amin-kan ucapan kekasihnya itu.

Akhir tahun ini, mereka berdua akan segera mencapai pelabuhan terakhir. Kebahagiaan itu sudah sangat dekat. Namun, takdir seringkali memiliki rencana yang tak terduga. Meskipun pernikahan mereka sudah diatur dengan penuh cinta dan harapan, sebuah bayangan kelam merayap di dalam hati Viko. Kesenjangan antara dunia bisnisnya yang dinamis dan kehidupan cinta yang dipenuhi rahasia dan ketidakpastian membuat hatinya terombang-ambing di tengah-tengah kebimbangan.

Dalam balutan malam yang hangat, Viko memandang langit yang dipenuhi bintang, mencoba menenangkan hatinya yang resah. Setiap langkah yang diambilnya membawa bayangan Meylin, membangkitkan kenangan manis yang perlahan-lahan menjadi bayang-bayang yang melingkupi hatinya.

"Benarkah engkau adalah surga itu?" Berulangkali hati Viko mempertanyakan hal itu dalam diamnya. Entah perasaan apa yang merasuki lelaki itu, hingga mengantarkannya ke dalam jurang kebimbangan. Ketakutan akan pengkhianatan yang dilakukan ibunya di masa lampau, menjadi bayang-bayang kelam yang mengusik hatinya.

Berbicara tentang Meylin adalah seperti menceritakan puisi cinta yang dinyanyikan oleh malaikat. Matanya berkilau seperti permata, senyumnya memancarkan kehangatan yang tak tergantikan, semuanya terukir dalam ingatannya seperti karya seni yang tak bisa dilupakan. Pesta pernikahan yang telah mereka rencanakan bersama akan menjadi puncak dari semua impian tersebut.

"Aku rela melakukan apapun demi membahagiakanmu." Viko selalu mengucap kata itu di hadapan Meylin. Dia benar-benar tidak ingin melukai wanita satu-satunya yang sangat dicintai itu. Ya, dikala semua orang menyebut Ibu adalah wanita cinta pertama mereka, tidak demikian dengan Viko. Meylin benar-benar cinta pertamanya. Hatinya sudah dipenuhi dengan dendam pada wanita yang pertama kali dilihatnya saat lahir ke dunia.

Namun, di balik senyum Viko yang selalu berseri, terdapat kekhawatiran yang menggelitik di dalam hatinya. Apakah Meylin benar-benar mencintainya sebagaimana yang dia bayangkan, ataukah ada bayangan masa lalu yang masih menyelimuti perasaan Meylin? Tebaran pertanyaan itu, bagaikan kabut malam yang menyelimuti langit jernih, merasuk ke dalam hati Viko. Di dunia ini, apapun bisa terjadi. Viko tidak mampu menembus hati dan pikiran Meylin. Semua orang pasti memiliki rahasia.

Sama halnya dengan dunia usaha yang digelutinya. Kenyataan bisnis yang serba dinamis, membuat tekanan di pundak Viko semakin terasa berat. Keputusan-keputusan sulit yang harus diambil, tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, semuanya menjadi beban yang tak terelakkan. Meskipun di depan orang lain Viko tampil sebagai pria yang tegar, dalam keheningan malam, hatinya merayap menuju jurang ketidakpastian.

Dalam perjalanannya menuju takdir yang tak terduga, Viko memasuki sebuah kafe yang terletak di sudut kota yang sunyi. Suasana kafe itu sangat hening di setiap ruangnya, menawarkan tempat yang cocok untuk merenung dan menyelesaikan kebimbangan dalam hatinya. Alunan musik syahdu terdengar samar, benar-benar membuat otaknya rileks. Gemericik air terjun mini semakin membuat Viko merasakan hawa ketenangan yang luar biasa.

Viko memilih duduk di meja yang terpencil, dekat dengan kolam ikan koi. Memang itu adalah spot favoritnya, sambil memandang gelas kopi di depannya yang berisi cerminan kehidupan yang begitu kompleks. Angin malam yang lembut masuk melalui jendela terbuka, menciptakan suasana yang memompa semangat hidup. Sejenak, Viko tenggelam dalam alunan musik yang lembut dari pemutar musik di pojok kafe. Ini adalah kebahagiaan kecil yang sering dilakukannya untuk menetralisir hari-hari yang penat. Kebahagiaan yang hanya dia ciptakan untuk memberi reward kepada dirinya yang telah berjuang dalam menapaki kehidupan.

Tanpa disadari, hadir seorang wanita yang sudah sangat akrab dikenalnya. Ya, dia adalah Meylin, cinta pertamanya, muncul seperti malaikat yang turun dari langit. Kehadirannya menggetarkan hati Viko, dan keheningan kafe seolah menyaksikan kilas balik dari masa lalu yang indah. Postur tubuhnya yang indah bagaikan seorang model, tampak semakin modis dengan balutan dress selutut berwarna hitam. Aura cantiknya selalu terpancar, walaupun tanpa menggunakan make up sekalipun.

Meylin berdiri di hadapan Viko. Senyum yang khas menyapu keraguan dan ketidakpastian dari hati Viko. Namun, entah mengapa di balik kebahagiaan yang tersirat di mata Meylin, Viko merasa ada sesuatu yang tersembunyi. Apakah senyum itu benar-benar mencerminkan perasaan cinta yang tulus ataukah hanya sehelai kain tipis yang menyembunyikan kenyataan yang kelam? Keraguan itu kembali menyeruak. Pikiran buruk seolah tidak dapat dihindari.

"Ya Allah, jauhkan aku dari prasangka buruk yang menghancurkan ini." Doa Viko dalam hati. Dia benar-benar tidak ingin rencana pernikahannya kandas. Pernikahan impian yang hanya ingin dia wujudkan bersama Meylin.

Dalam bayangan cahaya lampu yang lembut, Viko dan Meylin duduk bersama di sudut kafe yang tenang itu. Seakan waktu berhenti berputar, keduanya terperangkap dalam keheningan yang penuh makna. Dan di antara deretan kata yang tak terucap, terdapat kisah cinta yang perlahan terungkap, dan sebuah takdir yang semakin tak terelakkan.

Mata Viko dan Meylin bertemu, tapi entah apa yang membuat mereka menjadi begitu kaku. Apa yang sebenarnya tersimpan di hati mereka berdua?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku