Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pembalasan sang dewa perang

Pembalasan sang dewa perang

Drianskuy

5.0
Komentar
68
Penayangan
8
Bab

Raikon adalah mahluk manusia setengah serigala yang mengacaukan alam semesta, dahulu kala alam semesta masih beroperasi dengan damai. Akan tetapi setelah raikon itu menemukan sebuah zat tertentu yang tidak lain adalah zat penopang pelanet. Mereka mulai tamak dan ingin menguasai zat tersebut sehingga satu persatu pelanent diserang oleh mereka sampai pada akhirnya alam semesta mencapai ambang batasnya. Namun mahluk pelindung yang bernama Znfo mengutus tiga orang anak muda untuk menghentikan kebengisan para Raikon itu. Akankah mereka berhasil mengalahkan para Raikon?

Bab 1 Awal mula

Aku melihat ruangan yang sangat hampa, hanya ada lampu dan dinding berwarna hitam. Namun ditengah tengah ruangan itu, terdapat benda seperti gambar yang ada didalam buku komik misterius.

Yaitu sebuah rumah dibelakangnya ada pohon yang menyeramkan tanpa daun, kami berjalan menuju kebenda itu perlahan. Ketika jarak kami sudah cukup dekat dengan benda itu, tiba tiba muncul sebuah cahaya dari dalam tas Saliy.

Dengan cepat Saliy membuka tasnya, dan secara tidak terduga, buku komik itu masuk kedalam benda itu. Lalu buku komik itu menghilang.

Selang beberapa saat kemudian, guncangan besar kami rasakan diruangan ini. Lalu kaca yang melindungi benda itu pecah. Kaca berserkaan dimana mana, sebuah lubang hitam muncul menggatikan benda itu, lalu menyerap kami bertiga...

Ketika tersepar kami bertiga berteriak dengan sangat keras.

***

"Akhirnya kita bertemu lagi anak muda," ucap mahluk yang pernah aku temui.

Akhirnya setelah 17 tahun lamanya kita bisa bertemu lagi sialan.

"Akhiri saja basa basinya sebenarnya apa maumu, mengapa kau merenkaransiku," tanyaku.

"aku ingin kau menghabisi mahluk yang bernama Raikon," ucap X.

"Sebenarnya Raikon itu apa? Bisakah kau menjelaskannya padaku dan kenapa kau ingin aku menghabisi mereka," tanyaku.

"Sebelum memulai ceritanya, perkenalkan aku adalah mahluk yang bernama Znfo dan aku tidak memiliki nama panggilan, kami znfo adalah mahluk tertua yang ada dialam semesta ini. Kalian bisa memanggilku tuhan, tapi terserah kalian mau memanggilku apa," ucap X yang bernama Znfo.

Apa apan dia ini bisa bisanya menyebut dirinya tuhan.

"Kau tuhan? Jangan beri aku lelucon seperti itu, jika kau tuhan maka sekarang kau tidak akan memintaku untuk menghabisi raikon itu, sudah jawab pertanyaanku jangan melantur lagi," ucapku.

Setelah aku berkata seperti itu, Znfo mulai bercerita. "Dahulu pada awal alam semesta ini tercipta muncul mahluk yang bernama Raikon. Aku tidak tahu dari mana asal mereka yang aku tahu mereka adalah mahluk yang membunuh kami para Znfo. Setelah kekalahan kami, para manusia yang berada dialam bahwa juga mereka serang, entah apa yang diinginkan oleh mahluk itu.

Alam semesta ini memiliki tiga tingkatan, yaitu alam tertinggi kami para Znfo tinggal disana. Lalu alam gaib yang dimana roh hidup, mereka roh tidak memiliki wujud dan bentuk, mereka hanyalah segumpal cahaya, dan sedangkan para manusia tinggal dialam bawah.

Kita yang ada dialam semesta ini adalah pecahan sang pencipta, akan tetapi berbeda dengan Raikon. Mereka tercipta bukan dari sang pencipta. Namun sesuatu yang kami tidak ketahui, dengan kata lain mereka adalah sebuah anomali. Jika Raikon tidak dihentikan secepat mungkin maka alam semesta ini akan benar benar hancur. Aku Znfo yang terakhir sudah tidak bisa hidup lebih lama lagi. Oleh karena itu, aku ingin memilih salah satu manusia untuk menggantikan tugasku agar dapat mengalahkan mahluk yang bernama Raikon itu dan kau lah yang aku pilih. Aku percaya kau bisa membunuh mahluk itu," ucap Znfo.

"Ucapanmu terdengar seperti bualan, akan tetapi apa yang harus aku lakukan," tanyaku.

"Kau hanya perlu menghabisi mereka tanpa sisa, bukankah tubuhmu memiliki benda yang bisa membunuh mereka," ucap Znfo.

Tubuhku memiliki benda yang bisa menghancurkan mereka, ah mungkin yang dia maksud adalah cairan ungu yang dimasukkan pada tubuhku dikehidupanku sebelumnya.

"Apa maksudmu bukankah tubuhku sudah berbeda dari sebelumnya? Secara logika benda itu juga akan hilang," ucapku.

"Kau salah inti kehidupanmu tetap sama, benda itu sudah menyatu dengan inti kehidupanmu, walaupun kau memiliki tubuh yang berbeda maka benda itu akan tetap ada," ucap X.

Disaat aku akan berkata lagi Liana memotong terlebih dahulu. "Mahluk aneh, kenapa Raikon bisa menimbulkan kekacauan. Apakah pelanet yang kami tinggali ini akan mengalami hal yang serupa," tanya Liana.

"Untuk saat ini pelanet kalian belum bisa ditembus oleh Raikon, karena perlindungan Lubang hitamku. Namun hanya butuh waktu saja sebelum lubang hitamku hancur oleh mereka," ucap Znfo.

Setelah Liana sekarang giliran Saliy yang menghentikan kalimatku. "Berapa banyak dunia yang ada dialam semesta ini dan apa alasanmu melindungi dunia kami," tanya Saliy.

Mungkin saja saat ini rasa penasaraan yang dimiliki oleh Saliy sudah mencapai puncak.

"Jika kau bertanya dunia bawah maka ada seribu lebih, namun saat ini hampir separuhnya sudah dikuasi oleh Raikon." ucap Zenfo.

Ha apa apan yang diakatan mahluk ini, sebenarnya apa yang terjadi dialam semesta ini.

"Jika Raikon sekuat itu aku rasa kami tidak bisa apa apa," guma Liana.

Untuk pertama kalinya, Liana mengatakan ucapan yang menggap dirinya rendah.

"Tidak kau salah 02. Parasit yang ada didalam dirimu masih tersembunyi dan tersegel. Dan kau gadis dunia ini kau memiliki Gen istimewa, dan untuk kau 01 kau adalah manusia yang mampu mengingat masalalumu, setelah mengalami kelahiran untuk kedua kalinya. Dengan kata lain kalian bertiga adalah orang yang istimewa," ucap Znfo.

Tunggu tunggu kenapa dia menyebut Liana dengan nama 02, apa apan ini.

"Ha...kenapa kau menyebut Liana dengan nama 02, sebenarnya apa yang terjadi selam ini," tanyaku.

"Baiklah aku akan menceritakan sebuah kebenaraan tentang kalian bertiga," ucap Znfo.

Menurut cerita yang dilontarkan oleh Znfo. Aku dan Liana adalah manusia yang mampu bertahan dari eksperimen yang dilakukan oleh Znfo. Ternyata organisasi yuzin adalah oraganisasi milik Znfo.

Akan tetapi ingatan milik 02 tidak bisa didapatkan oleh Liana. Dengan kata lain hanya inti kehidupan mereka saja yang sama, bukan keperibadian maupun wujud mereka. Sedangkan Saliy adalah sebuah mahluk model baru, dia adalah keturunan Znfo.

Setelah berkeliling dialam semesta

Dia menemukan cara untuk mengalahkan Raikon, yaitu dengan cara memasukan parasit kedalam tubuh mahluk Raikon itu.

Akan tetapi setelah itu cerita terpotong dan tiba tiba znfo berubah menjadi sebuah buku lalu muncul sebuah lubang hitam, dan tubuh kami terserap oleh lubang hitam itu.

***

Kepalaku terasa sangat sakit sekali aku membuka mataku sambil beranjak dari tempat ini, pada saat ini kami berada didalam bangunan papan yang terlihat sangat buruk. Papan itu sedikit rapuh dan ada lumut lumutnya dan terlebih lagi ada banyak tanaman rambat yang tubuh disekitar ruangan ini.

Sepertinya ruangan ini sama persisi dengan ruangan yanga ada didalam komik aneh itu. Aku mengambil buku yang ada dibawahku itu, mataku melihat tulisan.

[Apabila kau mengambar sesuatu dibuku ini maka kau akan memunculkan sebuah benda yang kau gambar maka gunakan kesempatan itu dengan benar.]

Aku yang masih kebingungan itu tidak menghiraukan tulisan itu, melainkan aku mencoba membangunkan Saliy dan Liana yang tidak sadarkan diri disampingku.

"Saliy, Liana bangun," ucapku.

Aku pun menyentuh tubuh mereka yang terlentang itu, jujur saja saat ini Aku mirip seperti orang cabul, andai saja kami tidak dalam keadaan terdesak. Maka ada kemungkinan aku akan melakukan tindakan yang tercela. Setelah aku mengoyang goyangkan tubuh kedua gadis itu berkali kali akhirnya mereka terbangun.

"Berada dimana kita," tanya Saliy.

Dia saat ini terlihat sangat linglung, mungkin saja mereka masih belum sadarkan diri sepenuhnya.

"Aku juga tidak tahu tapi liahatlah ini Sal," ucapku.

Pada saat ini aku menujukan buku gambar yang berbentuk seperti buku komik itu keSaliy. Saliy yang masih belum sadarkan diri sepenuhnya segera mengambil buku itu.

"Coba kau gambar sesuatu saja jika ingin memastikannya," ucap Saliy.

Dia pun mengembalikan buku itu kepadaku. Saran yang diberikan oleh Saliy sepertinya memang tepat, jika ingin memastikan sesuatu maka pastikanlah dengan cepat.

Aku segera mengambar sebuah pistol lalu setelah gambar itu jadi. Aku menuliskan sesuatu yang ada dikolom yang sepertinya itu digunakan untuk tulisan.

Aku menulis, [senjata yang bisa mengeluarkan benda yang bisa membunuh raikon.]

Selang beberapa saat kemudian, cahaya muncul dibuku itu. Sontak aku melemparkan buku itu karena terkejut. Buku itu melayang kesisi yang lain sambil memunculkan sebuah pistol yang aku gambar tadi. Pistol itu menghantam tanah bersaman dengan buku gambar aneh itu.

Aku segera mengambil pistol itu. "Sepertinya berhasil Saliy," ucapku.

Aku pun segera menekan pelatuk yang ada dipistol itu, aku mengarahkan pistol itu kearaah dinding papan. Sebuah peluru melast dengan kecepatan tinggi lalu sesat kemudian peluru itu menghantam papan itu.

Ketika peluru itu menyentuh papan, sebuah cairan terciprat dimana mana. Aku segera mendekati cairan itu.

"Tunggu dulu Ali, kau tadi menuliskan senjata yang bisa membunuh raikonkan." Pada saat ini Saliy sudah memegang buku itu. Mungkin saja dia sudah melihat gambaran seperti apa yang aku buat.

Aku mengangguk, "kau mau mati konyol ya, sepertinya cairan itu adalah nuklir zat paling berbahaya didunia ini. Jika kau mendekatinya maka kau akan mengalami masalah yang serius pada tubuhmu. Cepat gambar hamzat pelindung, aku ingin memastikan apa benar cairan itu adalah nuklir," ucap Saliy.

Nuklir? Mungkinkah parasit yang dimaksud oleh Znfo itu adalah nuklir. Aku pun segera menuruti apa yang diakatakan oleh Saliy. Untung saja ada Saliy disini, jika tidak maka aku pasti sudah mendekati cairan itu tanpa pikir panjang.

Setelah hamzat pelindung yang sering digunakan oleh para ilmuan nuklir keluar dari buku itu, Saliy segera mengenakannya.

Dia berjalan mendekati cairan itu, dia menyentuhnya untung saja ada sarung tangan yang melindunginya. Sehingga tidak ada yang terjadi pada tubuhnya. Andai saja jika tidak ada sarung tangan itu, pasti tangannya akan berubah menjadi busuk.

"Aku tidak menyangka cairan ini benar benar nuklir, ini sangat menarik," ucap Saliy.

Disisi lain seorang gadis yang tubuhnya lebih seksi dari wanita yang ada dihadapanku itu berkata. "Li buatkan senjata untukku juga."

"Tidak usah, kau tidaka akan bisa menggunakan senjata seperti ini," ucapku.

"Apa kau bilang? Tadi saja Znfo berkata bahwa aku adalah manusia yang sama denganmu. Jika kau bisa maka seharusnya aku juga bisa," ucap Liana.

"Kau lupa apa pura pura lupa? Biar aku beri tahu ulang. Kau itu belum bisa menggunakan senjata ini. Karena nuklir yang ada didalam tubuhmu masih tersegel, jadi percuma jika aku membuatkan senjata untukmu dan terlebih lagi kita akan membuang buang kertas," ucapku.

Itu bukan satu satunya alasan, soalnya Liana saat ini belum bisa menggunakan senjata apapun. karena pasti semua kemampuan yang dimiliki oleh 02 sudah hilang. Sedangkan aku masih memiliki kemampuan bertarungku.

"Benar apa yang diakatakan oleh Ali, kita sebisa mungkin harus meminimalisir untuk menggunakan buku ini," ucap Saliy.

"Yasudah kalau begitu," ucap Liana. Saat ini wajah sebal terpancar dengan jelas.

Ketika kami sedang fokus berbincang bincang, sekor mahluk aneh menerobos ruangan ini...

Sial kenapa bisa ada Raikon disini...

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Drianskuy

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku